13 Pasukan Elite Israel Terluka dalam Konfrontasi dengan Warga Suriah Selatan
Pasukan pendudukan Israel menghadapi perlawanan sengit selama serangan malam hari ke pedesaan Damaskus, meninggalkan korban besar dan memperlihatkan eskalasi agresi lintas batas
Syria, FAKTAGLOBAL.COM — Tiga belas pasukan elite pendudukan Israel terluka pada Jumat dalam serangan malam ke desa Beit Jinn di pedesaan Damaskus. Media Israel melaporkan bahwa tiga dari mereka berada dalam kondisi kritis setelah konfrontasi bersenjata dengan warga setempat.
Menurut laporan media Israel, serangan itu diluncurkan untuk menangkap beberapa individu dari Beit Jinn yang diklaim terkait dengan kelompok Islam. Operasi tersebut dengan cepat memanas setelah warga setempat melepaskan tembakan, memaksa pasukan pendudukan mundur.
Rincian Konfrontasi: Brigade Parasut Disergap, Humvee Dihancurkan
Unit elite dari Brigade Terjun Payung ke-55 Divisi Elite ke-98 memasuki Beit Jinn — sebuah desa yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari Zona UNDOF.
Saat upaya penangkapan dilakukan, bentrokan terjadi karena warga menolak kehadiran pasukan pendudukan. Tembakan balasan memaksa pasukan Israel menarik diri, meninggalkan sebuah kendaraan Humvee yang digunakan dalam operasi.
Media Israel kemudian mengonfirmasi bahwa Angkatan Udara Israel mengebom kendaraan yang ditinggalkan tersebut untuk mencegah penyitaannya.
Dua dari korban luka kritis diketahui merupakan perwira Brigade ke-55.
Pasukan pendudukan mengklaim menangkap tiga individu, namun menurut Syrian News Channel, konfrontasi serta serangan udara Israel berikutnya menewaskan sedikitnya 13 warga Suriah dan melukai 25 lainnya. Beberapa warga dilaporkan masih terjebak di bawah reruntuhan akibat pemboman tersebut.
Pola Agresi Israel yang Terus Berulang di Suriah Selatan
Pihak berwenang Suriah memperingatkan bahwa serangan-serangan ini merupakan bagian dari pola agresi Israel yang berulang di wilayah selatan negara itu — terutama di sekitar zona penyangga dan area dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Serangan-serangan tersebut, yang dilakukan dengan dalih “kontraterorisme” atau “keamanan,” terus melanggar kedaulatan Suriah melalui:
serangan darat lintas batas,
penggunaan serangan udara dan artileri,
penangkapan dan penculikan warga sipil,
penghancuran rumah dan infrastruktur.
Korban sipil terus meningkat, memperburuk ketidakstabilan di wilayah-wilayah terdampak.
Eskalasi Melampaui Serangan Militer
Di tengah meningkatnya situasi, delapan pemukim Israel dilaporkan melintasi wilayah menuju Suriah dari garis UNDOF.
Para pemukim tersebut diduga menembus zona itu menggunakan gergaji cakram dan mencapai Bir al-Ajam, berhadapan dengan permukiman Aloni Habashan, sebelum akhirnya dikawal kembali oleh pasukan Israel.
Dalam insiden terpisah, pemukim Israel menyerbu lahan Suriah di kawasan Gunung Hermon, menambah kekhawatiran bahwa provokasi pemukim kini meluas ke wilayah Suriah itu sendiri.
Ancaman yang Meningkat di Perbatasan Selatan Suriah
Rangkaian insiden ini menunjukkan kampanye agresi Israel yang semakin intens, bertujuan merusak stabilitas perbatasan selatan Suriah.
Pejabat Israel terus menegaskan bahwa mereka tidak akan menarik diri dari wilayah tersebut karena “nilai strategisnya,” menandakan potensi eskalasi lebih lanjut.
Konfrontasi terbaru di Beit Jinn — yang menyebabkan 13 tentara elite Israel terluka dan 13 warga Suriah syahid — menegaskan betapa gentingnya situasi serta meningkatnya risiko konflik yang lebih luas di sepanjang garis pemisah Suriah-Israel. (FG)


