7 Pemimpin UE Desak Perampasan Aset Rusia untuk Ukraina, Abaikan Peringatan Moskow
Pemerintah Barat meningkatkan perang ekonomi terhadap Rusia sementara Belgia dan negara-negara Global South memperingatkan risiko hukum, finansial, dan geopolitik.
Eropa, FAKTAGLOBAL.COM — Tujuh negara anggota Uni Eropa menyerukan kepada Brussel agar mempercepat rencana penyitaan aset negara Rusia yang dibekukan dan mengalirkannya ke Ukraina, memperdalam ofensif ekonomi Barat yang menurut Moskow mengancam stabilitas seluruh sistem keuangan global.
Dalam surat bersama kepada Presiden Dewan Eropa António Costa dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, para pemimpin Estonia, Finlandia, Irlandia, Latvia, Lituania, Polandia, dan Swedia menegaskan bahwa pendanaan untuk Kiev merupakan “kewajiban moral” sekaligus “keharusan strategis.”
“Mendukung Ukraina dalam perjuangan mereka untuk kebebasan dan kemerdekaan bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga demi kepentingan kita sendiri,” tulis para pemimpin tersebut, mendesak Uni Eropa untuk segera mengadopsi proposal Komisi terkait penggunaan dana tunai dari aset Rusia yang dibekukan untuk menyediakan apa yang disebut Brussel sebagai “pinjaman reparasi” bagi Ukraina.
Dorongan ini muncul ketika para pemimpin UE dan NATO semakin menyelaraskan diri dengan agenda Washington untuk memperpanjang konflik, alih-alih mengejar penyelesaian diplomatik, meskipun tekanan ekonomi internal di Eropa terus meningkat.
Moskow Peringatkan Kekacauan Finansial Global, Penyitaan Aset Langgar Hukum Internasional
Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan peringatan keras bahwa upaya Barat untuk menyita cadangan bank sentral Rusia merupakan serangan langsung terhadap norma-norma keuangan internasional dan membawa risiko berat bagi semua negara yang menyimpan aset di yurisdiksi Barat.
“Upaya untuk mengeksporasi aset kedaulatan bank sentral menciptakan risiko bagi semua negara yang memiliki dana di yurisdiksi Barat,” kata Kementerian itu setelah pertemuan Majelis Umum PBB dalam rangka Hari Internasional Menentang Tindakan Pemaksaan Sepihak.
Moskow menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut:
• merusak fondasi hukum internasional
• membentuk “preseden berbahaya” bagi sistem keuangan global
• mengancam negara-negara di Global South
• mengungkap penggunaan sistem keuangan oleh Barat sebagai senjata geopolitik
Kementerian itu menambahkan bahwa Rusia akan terus berkoordinasi dengan “mayoritas global” dalam menolak tindakan sepihak dan koersif dari Barat yang dianggap tidak sah.
Aset Rusia yang Dibekukan di Eropa: Ladang Ranjau Politik dan Hukum
Sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina tahun 2022, UE dan G7 telah membekukan hampir €300 miliar cadangan valuta asing Rusia. Sekitar €200 miliar di antaranya disimpan di lembaga-lembaga Eropa — terutama di Euroclear, lembaga kliring berbasis di Belgia — menempatkan Belgia di pusat potensi benturan hukum dengan Moskow.
Kremlin berulang kali menegaskan bahwa penyitaan aset tersebut merupakan pencurian dan memperingatkan dampak yang akan memukul kredibilitas finansial Barat dalam jangka panjang.
Belgia, negara yang paling terdampak, baru-baru ini menolak proposal baru UE untuk menggunakan aset bank sentral Rusia yang dibekukan sebagai jaminan pinjaman bagi Ukraina. Penolakan itu muncul hanya beberapa jam sebelum Komisi Eropa dijadwalkan mengumumkan rancangan undang-undang untuk mengalokasikan hingga €210 miliar dari aset Rusia hasil sitaan.
Belgia Menentang Brussel, Peringatkan Bencana Hukum dan Finansial
Menteri Luar Negeri Belgia, Maxime Prevost, menyatakan bahwa proposal tersebut “tidak menjawab kekhawatiran kami secara memadai,” dan memperingatkan bahwa Belgia akan menghadapi risiko hukum ekstrem sebagai negara yang menampung sebagian besar aset Rusia yang dibekukan itu.
Kekhawatiran Belgia mencakup:
• Tingginya kemungkinan gugatan hukum dari Rusia
• Potensi kewajiban untuk mengganti kerugian kepada Moskow jika pengadilan memutus melawan UE
• Tidak adanya jaminan bahwa negara UE lain akan berbagi tanggung jawab
• Kerusakan jangka panjang terhadap reputasi UE sebagai yurisdiksi keuangan yang aman
Menurut Belgia, memungut pajak atas keuntungan dari aset yang dibekukan mungkin masih dapat dibenarkan secara hukum, tetapi menyita langsung aset tersebut atau menggunakannya sebagai jaminan pinjaman dianggap tidak dapat dipertahankan secara hukum.
Pertaruhan Barat dengan Konsekuensi Global
Dorongan untuk mengonfiskasi kekayaan kedaulatan Rusia menandai fase baru dalam perang ekonomi Barat — sebuah langkah yang mengabaikan perpecahan internal di Eropa serta meningkatnya skeptisisme dari negara-negara non-Barat.
Bagi banyak pengamat, kesediaan UE untuk mempersenjatai sistem keuangan menunjukkan ketergantungan mendalam pada strategi geopolitik Washington, meski harus menanggung risiko finansial tanpa preseden.
Rusia telah memperingatkan bahwa jika UE tetap melanjutkan langkah tersebut:
• pembalasan akan dilakukan dengan cepat
• kepercayaan global terhadap sistem perbankan Barat akan terkikis
• negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin mungkin akan memindahkan cadangan mereka dari yurisdiksi Barat
Taruhannya kini jauh melampaui Ukraina, mengancam tatanan ekonomi global saat Eropa justru mendorong kebijakan yang dapat merusak fondasi keuangannya sendiri.
(FG)


