Afsel Berduka atas Meninggalnya Sang Dubes Secara Mendadak di Paris
Jenazah diplomat tiba di tanah air saat para pejabat memberikan penghormatan dalam upacara peringatan di Pretoria
Afrika Selatan, FAKTABERITAGLOBAL.COM – Afrika Selatan sedang berduka setelah meninggalnya Duta Besar negara tersebut untuk Prancis, Nathi Mthethwa, secara mendadak di Paris, yang telah mengguncang para pejabat pemerintah, rekan kerja, dan warga secara mendalam.
Menteri Hubungan Internasional dan Kerja Sama, Ronald Lamola, mengonfirmasi bahwa jenazah sang duta besar telah tiba di negara itu pada hari Jumat sebelum dipindahkan ke KwaZulu-Natal untuk dimakamkan.
Berbicara pada upacara peringatan resmi yang digelar di Pretoria, Lamola menggambarkan kesedihan bangsa tersebut, mengenang saat kabar tentang wafatnya Mthethwa pertama kali diterima.
“Lebih dari seminggu yang lalu, bangsa kita menerima kabar memilukan tentang wafatnya Duta Besar Mthethwa… Berita tentang kepergiannya sangat mengguncang kita semua,” kata Lamola.
Peran Diplomatik yang Terhormat
Pada saat kematiannya, Mthethwa menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Prancis, dan juga terakreditasi untuk Monako.
Sejak pengangkatannya pada tahun 2023, ia memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan diplomatik antara Afrika Selatan dan Prancis, serta meningkatkan kehadiran Afrika Selatan dalam urusan global.
Lamola menyinggung penghormatan dari Presiden Cyril Ramaphosa, yang menyoroti kontribusi Mthethwa dalam mengubah dinamika kekuatan internasional melalui diplomasi.
Kembali ke Tanah Air
Lamola mengonfirmasi bahwa jenazah sang duta besar telah secara resmi dipulangkan dan diterima oleh otoritas Afrika Selatan.
“Ia akan segera menuju KwaZulu-Natal, di mana ia akan dimakamkan di kampung halamannya yang tercinta di KwaMbonambi,” ujar Lamola.
Menteri itu juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Duta Besar David Martino dan pemerintah Prancis atas dukungan mereka setelah wafatnya Mthethwa.
Penghormatan dan Kehadiran Pejabat
Upacara peringatan tersebut dihadiri oleh para pejabat tinggi dan tokoh terkemuka, termasuk Wakil Sekretaris Jenderal ANC Nomvula Mokonyane, Dr. Nkosazana Dlamini-Zuma, dan Malusi Gigaba. Anggota Departemen Hubungan Internasional dan Kerja Sama (DIRCO), baik di Afrika Selatan maupun Paris, dipuji atas penanganan proses diplomatik selama masa sulit ini.
Lamola juga memuji kepemimpinan senior DIRCO, termasuk DDG Maud Dlomo dan DDG Zane Dangor, atas bimbingan mereka. Ia menggambarkan periode ini sebagai “masa yang sangat sulit.”
Sebelum pengangkatannya sebagai diplomat, Mthethwa menjabat sebagai Menteri Olahraga, Seni, dan Budaya. Ia meninggal pada usia 58 tahun di Hyatt Regency Hotel di Paris. Keluarganya melakukan ritual tradisional di hotel tersebut untuk mengambil rohnya sebelum pemulangan jenazah.
Presiden Cyril Ramaphosa telah menetapkan Pemakaman Resmi Khusus, yang dijadwalkan berlangsung pada hari Minggu di KwaZulu-Natal, untuk menghormati pengabdian Mthethwa selama puluhan tahun kepada bangsa. (FBG)