Al-Qassam Temukan Lagi Jenazah Seorang Prajurit Israel, Mulai Prosedur Penyerahan
Brigade tersebut menegaskan bahwa persiapan sedang dilakukan untuk menyerahkan jenazah tersebut kepada pihak pendudukan.
Palestina, FAKTAGLOBAL.COM — Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan pada hari Selasa bahwa para pejuangnya menemukan jenazah seorang prajurit pendudukan Israel di sebelah timur Shuja’iyya selama operasi pencarian dan penggalian yang terus berlangsung di dalam apa yang disebut sebagai “garis kuning”.
Brigade tersebut menegaskan bahwa persiapan sedang dilakukan untuk menyerahkan jenazah tersebut kepada pihak pendudukan.
Menurut pernyataan tersebut, masuknya alat-alat teknik dan pendampingan personel Al-Qassam bersama tim Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mempercepat proses penemuan dan memungkinkan ditemukannya jenazah-jenazah lainnya.
Perkembangan ini terjadi dua hari setelah mereka menyerahkan jenazah tiga perwira dan prajurit Israel.
Pendudukan Menguasai “Garis Kuning”
Tentara Israel saat ini mempertahankan kendali atas apa yang mereka sebut “garis kuning”, yang membentang di hampir setengah wilayah Jalur Gaza dari bagian utara hingga pinggiran Rafah di selatan.
Sejak berlakunya kesepakatan gencatan senjata pada bulan Oktober, Hamas telah menyerahkan 20 tawanan Israel dalam keadaan hidup selain beberapa jenazah. Gerakan tersebut menegaskan bahwa pengambilan sisa jenazah memerlukan waktu karena tingkat kehancuran besar akibat perang Israel.
Dampak Katastrofik Perang Israel di Gaza
Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa sekitar 9.500 warga Palestina masih hilang di bawah reruntuhan yang ditinggalkan oleh dua tahun pemboman dan invasi Israel yang tak henti-hentinya.
Perang tersebut telah:
• Menewaskan lebih dari 68.000 warga Palestina,
mayoritas besar adalah perempuan dan anak-anak;• Melukai sekitar 170.000 orang lainnya;
• Menghancurkan lebih dari 90% infrastruktur sipil Gaza.
Skala kehancuran yang luar biasa terus menghambat upaya pencarian karena tim penyelamat harus bekerja di tengah kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat serangan pendudukan terhadap wilayah yang terkepung itu. (PW)



