Ansarallah: Respons Hamas terhadap Rencana Trump "Bertanggung Jawab"
Dalam pidato televisi Jumat malam, Al-Farrah mengatakan bahwa jawaban Hamas “realistis, praktis, dan menunjukkan fleksibilitas besar.”
Yaman, FAKTABERITAGLOBAL.COM – Mohammed Al-Farrah, anggota senior biro politik gerakan Ansarallah Yaman, menggambarkan respons Hamas terhadap rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza sebagai sebuah sikap yang bertanggung jawab.
Sikap tersebut menegaskan komitmen gerakan itu untuk menghentikan genosida dan kelaparan terhadap rakyat Gaza, melindungi Jalur Gaza yang terkepung, memfasilitasi pertukaran tahanan, serta menjaga persatuan dan prinsip nasional Palestina.
Dalam pidato televisi pada Jumat malam, Al-Farrah mengatakan bahwa jawaban Hamas adalah “realistis, praktis, dan menunjukkan fleksibilitas besar.”
Ia menekankan bahwa setiap eskalasi di Gaza yang bertujuan memperpanjang genosida dan kelaparan akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Amerika Serikat dan rezim Zionis.
Trump Mitra Agresi, Tak Bisa Jadi Mediator
Pejabat Ansarallah itu menyatakan bahwa Trump tidak dapat mengklaim dirinya sebagai mediator sementara pada saat yang sama menjadi mitra utama dalam agresi terhadap Gaza.
“Seorang mediator tidak bisa mengancam mereka yang menolak rencananya dengan genosida dan perang yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya.
Al-Farrah menegaskan bahwa pernyataan Trump menunjukkan ia tidak mengejar perdamaian, melainkan menginginkan penyerahan tanpa syarat dari pihak Palestina dan pemaksaan kehendaknya tanpa negosiasi.
“Upaya Trump untuk memaksakan solusi dengan kekuatan mencerminkan keberpihakannya sepenuhnya terhadap rezim Zionis,” tambahnya, seraya menekankan bahwa keberpihakan semacam itu mendiskualifikasi Washington dari klaim netralitas apa pun.
Pilihan Rakyat Palestina: Perlawanan atau Penyerahan
Al-Farrah menjelaskan bahwa rakyat Palestina, yang telah menghadapi konspirasi puluhan tahun untuk melenyapkan mereka, kini dihadapkan pada dua pilihan yang jelas: bertahan dengan martabat dan membela hak-hak sah mereka, atau menyerah pada rencana yang akan merampas tanah, kebebasan, dan bahkan keberadaan mereka.
Ia menegaskan bahwa jihad dan perlawanan tetap menjadi satu-satunya jalan untuk mempertahankan hak-hak rakyat Palestina, dan bahwa ancaman serta intimidasi tidak akan pernah mematahkan tekad mereka.
Respons Resmi Hamas terhadap Rencana Gaza Trump
Pernyataannya disampaikan tak lama setelah Hamas mengeluarkan respons resmi terhadap usulan Trump untuk mengakhiri perang.
Dalam pernyataan tersebut, Hamas mengatakan bahwa demi menghentikan agresi dan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza, serta atas dasar tanggung jawab nasional dan komitmen terhadap prinsip-prinsip Palestina, pihaknya telah mengadakan konsultasi luas dalam lembaga kepemimpinan, dengan kelompok-kelompok Palestina lainnya, serta dengan mediator dan sekutu, untuk mengadopsi sikap yang bertanggung jawab terhadap rencana tersebut.
Hamas menegaskan hal-hal berikut:
Kerangka Pertukaran Tahanan: Untuk mengakhiri perang dan memastikan penarikan penuh penjajah dari Gaza, Hamas menyetujui pembebasan semua tahanan Zionis, baik yang hidup maupun yang gugur, sesuai formula yang digariskan dalam rencana Trump, begitu kondisi di lapangan memungkinkan. Gerakan itu menyatakan kesiapan untuk segera memasuki negosiasi melalui mediator guna membahas detailnya.
Administrasi Gaza: Hamas menegaskan kembali persetujuannya untuk menyerahkan administrasi Gaza kepada sebuah badan teknokrat Palestina yang terdiri dari kalangan independen, dibentuk melalui konsensus nasional, dan didukung oleh dukungan Arab serta Islam.
Masa Depan Gaza dan Hak-Hak Palestina: Mengenai isu-isu lain yang diangkat dalam rencana Trump, terkait masa depan Gaza dan hak-hak tak terpisahkan rakyat Palestina, Hamas mengatakan bahwa hal-hal tersebut harus dibahas dalam kerangka nasional Palestina yang komprehensif, berdasarkan hukum internasional dan resolusi terkait. Hamas berjanji akan berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam proses ini.
Al-Farrah menyimpulkan bahwa rakyat Palestina tidak akan pernah ditundukkan oleh ancaman, dan bahwa jalan perlawanan pada akhirnya akan menjamin hak-hak mereka. (FBG)