Ansarallah Tangkap 3 Staf PBB yang Jadi Mata-Mata Israel-AS
Otoritas keamanan Yaman mengatakan penangkapan ini merupakan bagian dari operasi yang menargetkan jaringan mata-mata yang menyusup ke organisasi kemanusiaan
Yaman, FAKTAGLOBAL.COM — Seorang sumber keamanan dari gerakan Ansarallah Yaman mengatakan kepada AFP pada hari Minggu bahwa kelompok tersebut telah menangkap tiga staf lokal Perserikatan Bangsa-Bangsa karena memata-matai untuk “Israel.”
Sumber tersebut menyebutkan bahwa dua perempuan yang bekerja untuk Program Pangan Dunia (WFP) ditangkap dari rumah mereka pada hari Sabtu di ibu kota Yaman, Sana’a, sementara seorang laki-laki Yaman yang juga bekerja untuk WFP ditangkap pada malam harinya.
Sumber itu menambahkan bahwa “dinas keamanan dan intelijen di Sana’a masih memiliki daftar orang-orang yang dicari karena berkolaborasi dengan musuh Israel dan Amerika.”
Penangkapan ini merupakan bagian dari operasi yang lebih luas yang menargetkan pegawai PBB dan LSM yang dituduh melakukan spionase dan kolaborasi, menyusul penahanan tujuh staf lokal PBB lainnya awal pekan ini atas tuduhan serupa bekerja untuk “Israel.”
Sayyed al-Houthi: Organisasi Kemanusiaan Digunakan Sebagai Kedok Spionase
Dalam pidatonya pada 16 Oktober, pemimpin Ansarallah, Sayyed Abdulmalik al-Houthi, mengungkapkan bahwa beberapa individu yang ditangkap merupakan bagian dari jaringan kriminal spionase yang beroperasi dengan kedok kerja kemanusiaan.
Sayyed al-Houthi mengatakan bahwa sel-sel mata-mata musuh yang menargetkan Yaman itu telah menerima pelatihan intensif dan dibekali dengan teknologi canggih serta berbahaya.
Ia menyatakan bahwa di antara sel-sel aktif paling berbahaya terdapat individu-individu yang berafiliasi dengan organisasi di bidang kemanusiaan, terutama Program Pangan Dunia (WFP) dan UNICEF.
Menurut pemimpin Yaman tersebut, jaringan mata-mata ini memainkan peran penting dalam memfasilitasi operasi penargetan oleh Israel, termasuk serangan baru-baru ini terhadap pertemuan pemerintah Yaman, dengan menyediakan pengawasan dan mengirimkan informasi kepada musuh Israel.
Sayyed al-Houthi juga mengungkapkan bahwa sebuah sel yang secara khusus terkait dengan WFP, yang dipimpin oleh kepala keamanan dan keselamatan organisasi tersebut di Yaman, terlibat dalam operasi yang memungkinkan terjadinya penargetan terhadap pemerintah.
Sayyed al-Houthi menegaskan bahwa pihak Amerika dan Israel telah menggunakan organisasi kemanusiaan sebagai kedok untuk melindungi agen-agen mereka serta memfasilitasi pergerakan mereka dengan menggunakan sumber daya dan peralatan yang diberikan dengan alasan kerja kemanusiaan.
“ Amerika dan Israel telah menggunakan organisasi kemanusiaan sebagai kedok untuk melindungi sel-sel ini dari penangkapan dan untuk memudahkan pergerakan mereka dengan sumber daya dan peralatan yang disediakan bagi mereka,” kata Sayyed al-Houthi.
Pimpinan Ansarallah tersebut telah berulang kali mengaskan bahwa badan-badan intelijen asing memanfaatkan operasi bantuan internasional untuk melakukan spionase, memantau lembaga-lembaga Yaman, dan mendukung operasi militer yang bermusuhan.
Menurut otoritas Yaman, penangkapan terbaru ini menandai kelanjutan dari upaya kontraintelijen yang bertujuan untuk mengungkap dan membongkar jaringan-jaringan tersebut, yang mereka gambarkan sebagai bagian dari strategi AS-Israel yang lebih luas terhadap Yaman. (FG)


