Araghchi: Iran Siap Buka “Babak Baru” dengan Lebanon
Menteri luar negeri Iran menekankan perlunya keteguhan prinsip dalam menghadapi agresi Israel dan tekanan yang didukung AS, sekaligus menyambut undangan Beirut untuk memperdalam hubungan bilateral.
Iran, FAKTAGLOBAL.COM — Menteri Luar Negeri Iran, Sayyed Abbas Araghchi, menanggapi Menteri Luar Negeri Lebanon, Youssef Rajji, dengan menegaskan bahwa Teheran sepenuhnya siap memasuki “babak baru” dalam hubungan bilateral — sebuah pernyataan yang menegaskan komitmen Iran untuk memperkuat hubungan dengan Lebanon meski di tengah peran destabilisasi Israel dan para pendukung Baratnya.
Dalam sebuah unggahan di akun X pada Kamis, Araghchi berterima kasih kepada Rajji atas “undangan baik”-nya, sambil menegaskan kembali pandangan lama Iran bahwa hubungan kedua negara berakar pada persaudaraan dan kepentingan strategis bersama.
Dalam pernyataan yang dirilis pada hari yang sama, Araghchi menekankan bahwa Iran tetap berkomitmen pada diplomasi langsung dan bersaudara tanpa perantara eksternal. Pesan ini menjadi signifikan ketika Washington dan Tel Aviv terus melancarkan kampanye destabilisasi di kawasan.
Araghchi Sambut Undangan Beirut, Heran atas Penolakan Kunjungan Balasan
Menurut laporan Tasnim News, Menlu Iran menyambut undangan yang diberikan oleh Menlu Lebanon Youssef Rajji, dan menyatakan bahwa Teheran juga menginginkan “babak baru” dalam hubungan dengan Beirut.
Araghchi berkata: “Saya berterima kasih atas undangan baik dari Bapak Youssef Rajji. Pada saat yang sama, keputusannya untuk tidak menerima undangan balasan dari Iran—meski telah menerima keramahan hangat selama kunjungan saya sebelumnya ke Lebanon—sungguh mengejutkan. Jelas bahwa menteri luar negeri negara-negara yang memiliki hubungan persaudaraan dan hubungan diplomatik penuh tidak membutuhkan tempat ‘netral’ untuk bertemu.”
Pernyataan ini secara implisit menolak kerangka yang dipaksakan Barat yang berupaya membatasi kerja sama langsung antarnegara yang berada di poros perlawanan.
Iran Memahami Hambatan Lebanon Akibat Agresi Israel
Araghchi menegaskan bahwa keengganan Lebanon untuk mengunjungi Teheran berakar pada realitas di lapangan — yaitu pendudukan Israel dan pelanggaran gencatan senjata yang terang-terangan.
Ia menambahkan: “Mengingat pendudukan Israel atas Lebanon dan pelanggaran gencatan senjata yang terang-terangan, saya sepenuhnya memahami mengapa rekan Lebanon saya yang terhormat belum siap melakukan perjalanan ke Teheran.”
Dengan kerangka ini, Araghchi menegaskan bahwa ketidakstabilan regional berasal dari agresi Israel yang didukung kuat oleh Amerika Serikat — bukan dari dinamika hubungan Iran–Lebanon.
Iran Sambut Baik Kunjungan ke Beirut, Tegaskan Fase Baru Kerja Sama
Sebagai bentuk solidaritas dan persahabatan kawasan, Araghchi menegaskan bahwa ia dengan senang hati menerima undangan Rajji untuk berkunjung ke Beirut.
“Oleh karena itu, saya dengan senang hati menerima undangannya untuk mengunjungi Beirut. Kami juga menginginkan ‘babak baru’ dalam hubungan bilateral — hubungan yang sepenuhnya berlandaskan prinsip-prinsip yang ditekankan oleh Menteri Rajji.”
Dengan pesan ini, Iran menegaskan kesiapan memperdalam kerja sama strategis dengan Lebanon meski menghadapi tekanan AS–Israel yang terus berlanjut, memperkokoh poros regional yang bersatu. (FG)


