Ayatullah Araki: Gerakan Perlawanan Global Lawan Imperialisme Harus Dibentuk
Anggota Majelis Ahli Iran ini menyatakan bahwa dunia kini siap membentuk front persatuan yang dipimpin oleh Republik Islam untuk menghadapi kesombongan dan penindasan.
Iran, FAKTABERITAGLOBAL.COM – Ulama senior Iran, Ayatullah Mohsen Araki, menyerukan pembentukan gerakan perlawanan global melawan kesombongan dan imperialisme Amerika Serikat.
Berbicara pada upacara peringatan di Qom untuk menghormati Sayyed Hassan Nasrallah, Sayyed Hashim Safi al-Din, dan para syahid Perlawanan, Ayatullah Araki menegaskan bahwa bangsa-bangsa tertindas di dunia menuntut persatuan dan aksi bersama melawan Amerika Serikat dan Israel—dua entitas yang ia sebut sebagai “cakar yang mencengkeram tenggorokan kemanusiaan.”
“Kami Tetap Setia pada Janji”
Menyoroti slogan “Inā ʿalā al-ʿahd” (“Kami Tetap Setia pada Janji”), Ayatullah Araki menjelaskan bahwa ungkapan tersebut mencerminkan pandangan dunia Islam yang mendalam.
“Ini bukanlah komitmen biasa,” ujarnya. “Mereka yang teguh pada janji ilahi ini tidak akan mati—karena bagi mereka, kehancuran tidak memiliki makna. Ini adalah perjanjian yang terhubung dengan Sang Juru Selamat yang Dinanti (Baqiyyatullah).”
Ia menambahkan bahwa para syahid dan mereka yang masih hidup dalam perjanjian ini tetap terikat secara spiritual dalam satu kesinambungan perjuangan. Seperti para sahabat Nabi Muhammad (saw), tegasnya, “kami tidak mengejar apa pun kecuali ketaatan kepada Allah di jalan-Nya yang suci.
”
Pertarungan Sistem: Islam vs. Kapitalisme
Ayatullah Araki menegaskan bahwa fondasi sosial masyarakat Islam sepenuhnya berlawanan dengan struktur yang dibangun oleh kapitalisme modern.
Menurutnya, sistem kapitalisme telah memaksakan “ateisme, kemusyrikan, dan penurutan terhadap hawa nafsu” kepada umat manusia, sehingga menjauhkan masyarakat dari iman dan moralitas.
“Perang militer, ekonomi, dan budaya telah dipaksakan kepada kita,” ujarnya. “Kini kita menghadapi perang budaya berskala penuh yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun bangsa kita tetap teguh. Musuh harus tahu, sebagaimana kita menang dalam perang militer, kita juga akan menang di medan budaya dan ekonomi—dengan kemenangan yang lebih besar dan lebih gemilang dari sebelumnya.”
Iman, Kesiapan, dan Janji Kemenangan
Ayatullah Araki menegaskan bahwa hukum ilahi menjamin kemenangan bagi orang-orang beriman karena perjanjian itu bersifat timbal balik:
“Orang-orang beriman mengorbankan jiwa dan harta mereka, dan Allah sebagai gantinya memberikan dukungan, kekuatan, rezeki, dan kemenangan,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa tanda-tanda kemenangan besar bagi Poros Perlawanan kini semakin nyata.
“Republik Islam hari ini jauh lebih kuat dibandingkan masa perang dua belas hari. Pasukan kita lebih siap, rencana kita lebih matang, dan tekad kita tetap tak tergoyahkan—sementara musuh telah mengeluarkan seluruh isi gudangnya.”
Ayatullah Araki menegaskan bahwa Iran tidak mencari penindasan atau agresi. “Namun kami siap,” katanya. “Siap untuk perjuangan yang akan datang, untuk reformasi, dan untuk keadilan.”
Menyatukan Dunia Melawan Keangkuhan
Menurut Ayatullah Araki, dunia kini telah jenuh dengan korupsi dan dominasi Amerika Serikat, dan umat manusia semakin siap untuk bangkit melawannya.
“Usulan kami kepada para pejabat,” ujarnya, “adalah menyusun rencana komprehensif untuk menyatukan dunia melawan kesombongan Amerika. Pawai global yang digelar dalam solidaritas dengan Gaza dan menentang Israel menjadi bukti kesiapan ini.”
Ia menegaskan bahwa arus perlawanan global harus diorganisir dan dipimpin oleh Republik Islam untuk memenuhi aspirasi kaum tertindas dan melanjutkan perjuangan “hingga kehancuran total Amerika Serikat.”
Seruan untuk Persatuan Global Kaum Tertindas
Ayatullah Araki menutup pidatonya dengan menegaskan bahwa tidak ada bangsa di dunia ini yang bebas dari dampak kejahatan Amerika Serikat dan rezim Zionis, yang, katanya, “telah menancapkan cakar mereka di tenggorokan kemanusiaan.”
Ia menyerukan pembentukan aliansi menyeluruh kaum tertindas dan perluasan front perlawanan global untuk mengalahkan kedua entitas tersebut.
“Kami tetap setia pada perjanjian ketaatan dan kemenangan,” tegasnya. “Dan kami akan berdiri teguh di jalan ini sampai musuh dihancurkan.” (FBG)
Sumber: Tasnim News Agency