China Janji Tingkatkan Kemandirian Teknologi di Tengah Tekanan Perang Dagang AS
Beijing mempercepat upaya menuju kemandirian teknologi saat Washington memperketat pembatasan terhadap inovasi China
China, FAKTAGLOBAL.COM — China telah berjanji untuk memperkuat dorongan menuju kemandirian teknologi, dengan meluncurkan rencana yang lebih kuat untuk melindungi masa depan ilmiah dan industrinya dari meningkatnya perang dagang dan teknologi yang dilakukan Washington.
Pengumuman tersebut disampaikan dalam sebuah komunike Partai Komunis pada hari Kamis setelah disetujuinya rancangan Rencana Pembangunan Lima Tahun (2026–2030) negara itu.
Dokumen tersebut menyoroti “peningkatan signifikan dalam kemandirian dan kekuatan ilmiah serta teknologi” sebagai salah satu tujuan nasional utama China untuk dekade mendatang.
Konfrontasi yang Semakin Dalam dengan Washington
Langkah ini muncul ketika Amerika Serikat terus memperketat pembatasan akses China terhadap teknologi penting — terutama semikonduktor dan sistem kecerdasan buatan (AI) — sambil mempertahankan tarif besar terhadap barang-barang Tiongkok.
Pada bulan Januari, Presiden AS Donald Trump menyetujui inisiatif federal senilai 500 miliar dolar AS untuk memastikan dominasi Amerika dalam bidang AI dan teknologi terkait, langkah yang dipandang Beijing sebagai bagian dari kampanye luas Washington untuk menahan kebangkitan China.
“Ini bukan kompetisi — ini pemaksaan ekonomi dengan nama lain,”
ujar seorang pejabat China, mencerminkan meningkatnya kekecewaan Beijing terhadap apa yang disebutnya sebagai perundungan teknologi oleh AS.
Xi Jinping: Membangun Masa Depan yang Mandiri
Presiden Xi Jinping berulang kali menekankan perlunya “keunggulan dalam AI” serta kemandirian dalam semikonduktor, perangkat lunak, dan infrastruktur digital.
Rencana modernisasi Beijing menempatkan inovasi sebagai inti strategi pertahanan dan pembangunan nasional, dengan tujuan mengakhiri ketergantungan pada teknologi Barat dan mencapai ketahanan terhadap sanksi atau blokade perdagangan di masa depan.
“China akan terus menempuh jalannya dengan kepercayaan diri dan kemandirian,” kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, menggambarkan upaya ini sebagai bagian dari visi yang lebih luas untuk
“dunia multipolar yang setara dan tertata.”
Menanggapi Tekanan AS
Sebagai respons terhadap pembatasan Amerika, China memberlakukan kontrol ekspor atas logam tanah jarang yang penting bagi industri teknologi tinggi AS — sebuah langkah strategis yang menegaskan posisi Beijing dalam rantai pasokan global.
Trump, yang baru-baru ini menyebut konfrontasi ini sebagai “perang dagang,” dijadwalkan bertemu dengan Xi Jinping pada KTT APEC minggu depan di Korea Selatan, dalam apa yang ia sebut sebagai upaya untuk mencapai “kesepakatan yang adil.”
Namun para analis di Beijing menilai bahwa definisi “keadilan” versi Washington masih berarti pengendalian sepihak dan ketergantungan, sementara jalan yang ditempuh China adalah kedaulatan teknologi — sebuah pilar utama perlawanan global terhadap dominasi AS.
(FG)


