Demo Akbar di Sana’a Tegaskan Solidaritas dengan Gaza, Tolak Pengkhianatan
Aksi massal menegaskan sikap tegas Yaman terhadap Israel dan dukungan bagi Palestina, mengecam kegagalan rezim Arab serta keterlibatan kekuatan asing.
Sana’a, FAKTABERITAGLOBAL.COM — Ibu kota Yaman, Sana’a, menyaksikan pada hari Jumat sebuah aksi massa besar-besaran di bawah slogan “Bersama Gaza… Kami Tak Akan Terima Aib Pengkhianatan, Betapapun Kejam Agresi.”
Massa menegaskan kembali dukungan penuh dan mandat absolut kepada Pemimpin Revolusi, Sayyed Abdul-Malik Badr al-Din al-Houthi, serta menyatakan kesiapan Yaman untuk semua opsi dalam menghadapi musuh zionis dan kolaboratornya.
Para peserta memuji operasi terbaru Angkatan Bersenjata Yaman terhadap Israel di dalam wilayah Palestina yang diduduki, mencatat keberhasilan operasi itu menembus sistem pertahanan canggih.
Mereka berjanji untuk terus melakukan mobilisasi, persiapan, dan kesiapsiagaan guna menghadapi musuh-musuh umat.
Kecaman atas Kekejaman dan Peran AS
Para pengunjuk rasa mengutuk eskalasi pembantaian, genosida, kelaparan, dan destruksi yang dilakukan Israel di Gaza, yang menurut mereka terjadi dengan kemitraan Amerika, dukungan Barat, dan keterlibatan internasional.
Mereka menyoroti penggunaan veto berulang Washington di Dewan Keamanan PBB sebagai bukti bahwa agresi itu bukan semata tindakan Israel, melainkan proyek Amerika-Zionis secara menyeluruh.
Peringatan kepada Saudi dan Sekutunya
Massa memperingatkan Arab Saudi agar tidak bergabung dengan upaya AS dan Inggris untuk melindungi pelayaran Israel, menekankan bahwa upaya semacam itu pasti gagal sebagaimana upaya-upaya sebelumnya runtuh.
Mereka bersumpah bahwa Riyadh dan mitra-mitranya tak akan berhasil bahkan melindungi kapal-kapal mereka sendiri.
Kekecewaan atas KTT Doha
Para demonstran menyatakan kekecewaan mendalam terhadap hasil KTT Arab-Islam di Doha, menggambarkannya sebagai memalukan dan tidak memenuhi kebutuhan respons yang layak menghadapi arogansi Israel dan agresi regional.
Mereka menegaskan bahwa kelalaian dan pengkhianatan rezim-rezim Arab telah mendorong Israel memperluas kejahatannya dan mengejar proyek yang disebutnya “Israel Raya”.
Satu-satunya opsi yang nyata, menurut mereka, adalah perlawanan dan jihad di jalan Allah untuk mengembalikan kehormatan umat.
Seruan dan Pledoi Perlawanan
Massa mengumandangkan slogan-slogan penolakan terhadap musuh, kolaborator, dan pengkhianat, menegaskan kelanjutan jihad dan mobilisasi penuh melawan kekuatan tirani dunia. Mereka menyatakan dukungan tak tergoyahkan bagi Gaza dan rakyat Palestina apapun pengorbanannya, dengan yel-yel seperti:
“Dengan nama Allah Yang Maha Hidup… kita bangkit dengan serangan dan gempuran.”
“Bersama Gaza kita tunaikan kewajiban… dan Allah kelak akan menuntut kita.”
“Amerika adalah setan terbesar.”
“Tak ada kapal Yahudi yang akan lewat, tak peduli apa yang dilakukan Al Saud.”
“Wahai Gaza, wahai Palestina… seluruh rakyat Yaman bersama kalian.”
Pernyataan Resmi dari Aksi
Sebuah pernyataan yang dibacakan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Mayor Jenderal Abdul-Majid al-Murtadha menegaskan bahwa aksi massa mingguan Yaman adalah kewajiban agama, kemanusiaan, dan etika — jihad di jalan Allah dan dukungan teguh bagi rakyat Palestina yang tertindas.
Pernyataan itu menekankan bahwa hampir dua tahun perang terhadap Gaza membuktikan bahwa hanya perlawanan dan perjuangan bersenjata, yang berakar pada Al-Qur’an, yang mampu menghadapi entitas zionis.
Pendekatan lain, seperti diplomasi kosong dan KTT semacam Doha, menurut pernyataan tersebut hanya menghasilkan kekecewaan dan justru mendorong agresor melanjutkan kejahatannya.
Janji untuk Melanjutkan Perlawanan
Pernyataan tersebut menegaskan kembali komitmen Yaman pada jalan Allah, jihad sucinya melawan Israel, serta dukungan penuh bagi Gaza dan perlawanan Palestina.
Dinyatakan juga apresiasi terhadap operasi perlawanan Palestina yang baru-baru ini melumpuhkan ilusi kemenangan musuh, serta operasi Angkatan Bersenjata Yaman yang menembus sistem pertahanan canggih AS-Israel.
Lebih jauh, pernyataan itu memperingatkan Arab Saudi, AS, Inggris, dan semua pihak yang membantu jalur pelayaran Israel bahwa mereka akan menghadapi kekalahan, kehinaan, dan aib di hadapan dunia karena mendukung penjahat perang. (FBG)