Di PBB, Venezuela Kecam Blokade AS terhadap Kuba
Duta Besar Moncada Kecam “Perang Ekonomi” dan Hukuman Kolektif terhadap Negara Berdaulat
Venezuela, FAKTAGLOBAL.COM — Venezuela mengecam blokade ekonomi, komersial, dan keuangan yang telah berlangsung selama puluhan tahun dan diberlakukan Amerika Serikat terhadap Kuba, menyebutnya sebagai tindakan agresi yang terus-menerus terhadap negara yang berdaulat dan merdeka.
Berbicara di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa, Duta Besar Venezuela Samuel Moncada menyerukan kepada komunitas internasional untuk menuntut diakhirinya segera kebijakan “perang ekonomi ilegal” tersebut.
Moncada Desak Penghentian Sanksi AS terhadap Kuba
Berpidato di Majelis Umum menjelang pemungutan suara tahunan atas resolusi berjudul “Kebutuhan untuk Mengakhiri Blokade Ekonomi, Komersial, dan Keuangan yang Diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap Kuba”, Moncada menyatakan bahwa blokade tersebut merupakan “tindakan perang ekonomi yang bertujuan menundukkan seluruh bangsa melalui kelaparan, penyakit, dan kematian.”
Ia memperingatkan bahwa penggambaran blokade oleh Washington sebagai sekadar “kebijakan” adalah penyesatan, dengan menegaskan bahwa langkah itu melanggar hukum internasional dan merupakan bentuk hukuman kolektif.
Menurut Moncada, blokade AS telah menyebabkan kerugian lebih dari 7,5 miliar dolar AS bagi Kuba hanya dalam satu tahun terakhir, menghantam sektor-sektor penting seperti kesehatan, pendidikan, energi, dan pangan.
Sang duta besar menekankan bahwa langkah koersif semacam itu merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk mempertahankan hegemoni AS di Amerika Latin dan menekan kedaulatan negara-negara yang independen.
Diplomasi Medis Kuba vs. Strategi Koersif AS
Moncada mengecam kampanye disinformasi yang dipimpin AS terhadap program kerja sama medis Kuba, serta ancaman terhadap negara-negara Karibia dan Afrika agar tidak menerima bantuan tenaga medis dari Kuba.
“Ketika beberapa negara mengirimkan bom dan senjata, Kuba mengirimkan tenaga kesehatan,” ujarnya, menyoroti kontras moral antara solidaritas kemanusiaan Kuba dan kebijakan luar negeri AS.
“Kuba mengirim dokter, dan karena itulah ia diserang — karena teladannya menyingkap kemunafikan mereka yang mengaku membela kebebasan, padahal mereka memblokade bangsa-bangsa dan mendukung genosida terhadap seluruh rakyat,” tambahnya.
Venezuela Juga Jadi Sasaran Agresi AS
Utusan Venezuela itu menegaskan bahwa negaranya juga menjadi korban langkah koersif sepihak yang dirancang untuk mengguncang pemerintahan yang berdaulat dan memaksakan dominasi asing.
Moncada menolak upaya AS mengaitkan Kuba dengan konflik di Ukraina, menyebutnya sebagai “rekayasa dari laboratorium media Departemen Luar Negeri AS.”
Ia juga mengecam dimasukkannya Kuba ke dalam daftar “Negara Sponsor Terorisme” oleh Washington, menyebutnya sebagai “penghinaan terhadap kebenaran dan sejarah.”
“Kuba tidak mensponsori terorisme — justru ia telah menjadi korbannya secara langsung, melalui serangan, sabotase, dan agresi yang diorganisir dari wilayah AS,” tegas Moncada.
Pelanggaran terhadap Deklarasi “Zona Damai” CELAC
Menutup pidatonya, sang duta besar memperingatkan bahwa kebijakan luar negeri AS secara langsung melemahkan deklarasi “Zona Damai” yang diadopsi oleh Komunitas Negara-Negara Amerika Latin dan Karibia (CELAC), yang menegaskan komitmen kawasan terhadap prinsip non-intervensi dan hidup berdampingan secara damai.
Moncada menyerukan kepada negara-negara anggota PBB untuk menegakkan prinsip hukum internasional, solidaritas, dan saling menghormati dengan mendukung hak Kuba atas kedaulatan dan pembangunan yang bebas dari tekanan serta blokade. (FG)


