Dua Tahun Setelah Badai Al-Aqsa, Prediksi Imam Khamenei Terbukti Tepat
Menelusuri butir-butir pernyataan dan dua prediksi penting pemimpin tertinggi Iran tentang operasi besar perlawanan Palestina yang mengguncang dunia pada 7 Oktober 2023
Iran, FAKTABERITAGLOBAL.COM - Operasi Thufan al-Aqsha yang meletus pada 7 Oktober 2023 bertepatan dengan 15 Mehr 1402, menjadi peristiwa bersejarah dalam perjuangan bangsa Palestina melawan pendudukan. Pada 18 Mehr, Imam Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, dalam upacara kelulusan bersama mahasiswa akademi militer Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, menyampaikan reaksi resmi pertamanya terhadap operasi heroik kelompok-kelompok mujahidin Palestina itu.
Dalam pidatonya, beliau menegaskan bahwa operasi tersebut merupakan respon heroik, berani, penuh pengorbanan, dan sepenuhnya independen dari para pejuang Palestina terhadap puluhan tahun kejahatan dan penindasan tanpa batas oleh rezim Zionis yang didukung oleh kekuatan Barat, khususnya Amerika Serikat dan Inggris.
“Epos ini,” ujar beliau, “adalah jawaban yang penuh badai, keberanian, pengorbanan, dan keteguhan dari rakyat Palestina terhadap bertahun-tahun kejahatan dan penindasan tanpa batas oleh rezim Zionis — yang didukung oleh pemerintah-pemerintah Barat, khususnya Amerika dan Inggris. Dan semakin besar kejahatan Israel, semakin kuat pula keteguhan bangsa Palestina. Dunia Islam pun harus mendukung perlawanan Palestina.”
Namun, reaksi pertama Imam Khamenei terhadap Operasi Thufan al-Aqsha tidak berhenti pada penjelasan moral. Beliau juga menguraikan beberapa poros utama dan dua prediksi penting yang kemudian terbukti benar dalam dua tahun terakhir.
Thufan al-Aqsha Adalah Sebuah “Epos”
Dalam pernyataannya yang pertama tentang operasi ini, Imam Khamenei memilih kata “ḥamāseh” (epos/heroisme) untuk menggambarkan peristiwa tersebut.
“Para perancang yang cerdas, para pemuda pemberani, dan para pejuang yang rela berkorban telah menciptakan epos ini. Dan insya Allah, epos ini akan menjadi langkah besar menuju pembebasan Palestina.”
Israel Sendiri yang Bertanggung Jawab atas Munculnya Thufan al-Aqsha
Imam Khamenei menegaskan bahwa biang keladi operasi tersebut adalah rezim Zionis sendiri. Beliau menjelaskan bahwa kezaliman dan kebiadaban yang melampaui batas telah memunculkan badai perlawanan.
“Bencana ini adalah akibat dari tindakan para Zionis sendiri. Ketika kezaliman dan kejahatan melewati batas, ketika kebuasan mencapai puncaknya, maka haruslah menunggu datangnya badai. Apa yang telah kalian lakukan terhadap bangsa Palestina? Tindakan berani dan penuh pengorbanan rakyat Palestina adalah jawaban atas kejahatan musuh perampas yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan dalam beberapa bulan terakhir meningkat tajam. Pemerintah yang kini berkuasa di rezim perampas Zionislah yang bertanggung jawab atas semua ini.”
Beliau menambahkan:
“Dalam sejarah modern — sejauh yang kita ketahui dalam seratus tahun terakhir — tidak ada satu pun bangsa Islam yang menghadapi musuh sekejam dan sejahat yang dihadapi oleh bangsa Palestina saat ini. Tidak pernah ada permusuhan sebesar ini, dengan kebiadaban, kefasikan, dan haus darah seperti rezim Zionis. Banyak bangsa Muslim pernah tertindas, tetapi musuh mereka tidak pernah sebegitu kejam, sebegitu tak tahu malu, dan sebegitu biadab. Tidak ada bangsa Muslim yang pernah hidup dalam tekanan, blokade, dan kekurangan sebagaimana bangsa Palestina.”
“Rezim kejam ini tidak menaruh belas kasihan pada siapa pun — tidak kepada wanita, pria, anak-anak, atau orang tua Palestina. Mereka tidak menghormati kesucian Masjid al-Aqsha, melepaskan para pemukimnya seperti anjing gila terhadap rakyat Palestina, menginjak-injak para jamaah yang sedang salat. Maka, apa yang harus dilakukan sebuah bangsa tua dan mulia seperti Palestina di hadapan semua kezaliman ini? Sudah jelas — bangsa ini akan menimbulkan badai. Wahai para penindas Zionis, kalian sendirilah yang menjadi penyebab badai ini! Kalianlah yang menimpakan bencana itu kepada diri kalian sendiri. Bangsa yang memiliki kehormatan dan keberanian tidak memiliki jalan lain kecuali bangkit dan melawan dengan gagah berani.”
Negara-Negara Barat, Terutama AS dan Inggris, Adalah Pendukung Utama Kejahatan Israel
Imam Khamenei juga menegaskan bahwa negara-negara Barat ikut bertanggung jawab atas kejahatan Israel:
“Pemerintah-pemerintah Barat, terutama Amerika Serikat dan Inggris, belum pernah mendukung satu pun rezim sejahat dan sekejam ini seperti mereka mendukung rezim palsu dan haus darah tersebut. Pertama Inggris, kemudian Amerika, dan di samping mereka berbagai negara lainnya — termasuk Uni Soviet di masa lalu — semuanya telah membantu rezim zalim ini.”
Prediksi Pertama yang Terbukti Benar: “Mimikri Korban” Israel adalah Kebohongan
Sejak awal hari-hari Operasi Thufan al-Aqsha, Imam Khamenei telah memperingatkan dunia tentang strategi “mimikri korban” (false victimhood) yang digunakan Israel untuk membenarkan agresinya:
“Tuduhan bahwa mereka menjadi korban adalah sepenuhnya bohong. Ketika para mujahid Palestina berhasil menembus pengepungan Gaza dan mencapai pusat-pusat militer dan sipil Zionis, apakah mungkin rezim perampas itu disebut korban? Tidak. Ia adalah penjahat, penjajah, dan pembohong. Klaim korban ini hanyalah alasan untuk melanjutkan kejahatan yang berlipat ganda — menyerang Gaza, membombardir rumah-rumah warga sipil, dan melakukan pembunuhan massal.”
Selama dua tahun terakhir, dunia telah menyaksikan sendiri kebenaran dari ucapan itu. Israel telah membunuh hampir 80.000 warga Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak. Tragedi ini kini memicu gelombang kecaman di berbagai belahan dunia — bahkan di jantung negara-negara Barat pendukung Israel — menjadi bukti nyata kebenaran peringatan Pemimpin Revolusi Islam dua tahun lalu.
Prediksi Kedua yang Terbukti Benar: Semakin Banyak Kejahatan Israel, Semakin Teguh Perlawanan Palestina
Menurut Imam Khamenei, semakin bertambahnya kejahatan Israel hanya akan membuat tekad para pejuang Palestina semakin kuat.
“Para pemimpin rezim perampas dan para pendukungnya harus tahu bahwa perbuatan mereka akan mendatangkan bencana yang lebih besar bagi diri mereka sendiri. Setiap kezaliman yang mereka lakukan akan berbalik menjadi tamparan keras di wajah mereka. Tekad para pemuda pemberani Palestina dan para pejuang yang rela berkorban akan semakin kokoh dengan setiap kejahatan yang dilakukan musuh.”
Fakta di lapangan saat ini menunjukkan kebenaran itu: ketidakmampuan Israel menaklukkan Gaza, menghancurkan Hamas, dan bahkan terpaksa menerima syarat-syarat Hamas dalam negosiasi pembebasan sandera semuanya merupakan tanda bahwa tekad perlawanan Palestina semakin kuat, sementara musuh Zionis semakin lemah.
Operasi Thufan al-Aqsha Sepenuhnya Rancangan Palestina
Pada hari-hari awal operasi, media Zionis dan Barat menuduh Iran terlibat langsung dalam perencanaan. Imam Khamenei menepis tuduhan itu:
“Mereka yang mengatakan bahwa tindakan bangsa Palestina ini bukan berasal dari mereka sendiri, jelas tidak mengenal bangsa Palestina. Mereka meremehkan bangsa itu. Operasi ini sepenuhnya hasil kerja perancang cerdas, pemuda berani, dan pejuang yang rela berkorban dari Palestina sendiri.”
Iran Mendukung Perlawanan Palestina dan Bangga atas Keberanian Mereka
Namun, penegasan bahwa Iran tidak terlibat langsung tidak berarti menolak dukungan terhadap Palestina. Imam Khamenei menekankan:
“Kami membela Palestina dan perjuangannya. Kami mencium kening dan tangan para perancang cerdas serta pemuda pemberani Palestina. Kami bangga kepada mereka. Seluruh dunia Islam wajib mendukung Palestina — dan dengan izin Allah, mereka akan melakukannya. Dunia Islam tidak boleh diam menghadapi kejahatan ini. Mereka harus bereaksi.”
Dua Tahun Kemudian, Semua Kata Pemimpin Telah Terbukti
Dua tahun setelah Operasi Thufan al-Aqsha, seluruh dunia menyaksikan kebenaran dari apa yang diucapkan Imam Khamenei: mitos “Israel tak terkalahkan” runtuh, perlawanan Palestina tetap berdiri tegak, dan kejahatan Zionis hanya memperkuat tekad umat yang tertindas.
Operasi ini bukan sekadar aksi militer — ia adalah tonggak sejarah baru yang menandai kebangkitan bangsa Palestina dan kebangkrutan moral para pendukung Zionisme. (FBG)
Source: Tasnim News