Faksi Perlawanan Palestina Berduka atas Kesyahidan Komandan Hizbullah Sayyed Abu Ali
Faksi-faksi memuji Haitham Ali al-Tabatabai sebagai pilar Poros Perlawanan dan mengecam operasi pembunuhan terarah Israel di Beirut
Palestina, FAKTAGLOBAL.COM — Faksi-faksi Perlawanan Palestina mengeluarkan pernyataan tegas dan bersatu dalam meratapi kesyahidan komandan senior Hizbullah, Haitham Ali al-Tabatabai, yang dikenal sebagai Sayyed Abu Ali, setelah serangan udara Israel menghantam sebuah apartemen di wilayah permukiman di Dahiyah, Suburb Selatan Beirut.
Serangan itu — yang secara luas dikecam sebagai eskalasi berbahaya dan sebuah pelanggaran terang-terangan terhadap norma apa pun — juga menewaskan serta melukai sejumlah pejuang perlawanan dan warga sipil.
Hamas: Serangan Licik untuk Menyeret Kawasan ke Dalam Perang
Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengeluarkan kecaman keras atas serangan tersebut, menyebutnya sebagai:
“Tindakan agresi yang licik dan pelanggaran brutal terhadap kedaulatan Lebanon.”
Hamas menegaskan bahwa:
“Penargetan wilayah padat penduduk di siang hari bolong mengungkapkan hakikat terorisme terorganisir yang dijalankan oleh penjajah Zionis, serta upayanya memaksakan persamaan baru dan menekan kekuatan perlawanan.”
Hamas menyatakan solidaritas penuhnya dengan Lebanon dan haknya untuk membela rakyat serta wilayahnya.
Gerakan itu menambahkan bahwa darah para syuhada “hanya akan memperkuat persatuan Lebanon dalam menghadapi hegemoni AS–Israel.”
Hamas juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para syuhada serta doa kesembuhan bagi para korban luka, menegaskan bahwa:
“Kehendak Perlawanan akan tetap lebih kuat dari segala bentuk agresi.”
Brigade al-Qassam: Komandan yang Selalu Berdiri Teguh Bersama Palestina
Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam, memuliakan Sayyed Abu Ali sebagai komandan yang tak pernah ragu mendukung perjuangan Palestina — termasuk dalam Battle of Al-Aqsa Flood.
Dalam pernyataannya, Brigade al-Qassam mengatakan:
“Dengan penuh kebanggaan dan keyakinan akan kemenangan Allah yang dekat, Brigade al-Qassam meratapi komandan besar Perlawanan Islam di Lebanon, Haitham Ali al-Tabatabai.”
Brigade itu menegaskan bahwa Sayyed Abu Ali memiliki peran kunci memperkuat front regional dalam menghadapi pendudukan Israel dan berdiri bersama rakyat Palestina pada momen-momen konfrontasi yang menentukan.
Jihad Islam Palestina: Pembunuhan Ini Tidak Akan Mendatangkan Kemenangan bagi Israel
Gerakan Palestinian Islamic Jihad (PIJ) dan sayap militernya, Saraya al-Quds, juga mengeluarkan pernyataan duka, mengecam serangan Israel sebagai bagian dari kampanye pembunuhan politik yang direkayasa Tel Aviv dengan dukungan Washington.
PIJ menyatakan:
“Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada Yang Mulia Sheikh Naim Qassem, pimpinan Perlawanan Islam di Lebanon, para kadernya, para pendukungnya, dan rakyat Lebanon atas kesyahidan komandan besar Haitham Ali al-Tabatabai.”
Gerakan itu menggambarkan serangan tersebut sebagai bukti atas:
“kebiadaban entitas perampas,”
dan menegaskan bahwa pembantaian Israel di Lebanon, Gaza, dan Tepi Barat gagal menghasilkan capaian strategis apa pun.
PIJ menambahkan:
“Pembunuhan-pembunuhan ini tidak akan membawa kemenangan bagi ‘Israel’ dan tidak akan menjamin kelangsungan hidupnya. Luka mendalam keluarga para martir hanya akan memperkokoh tekad untuk melawan.”
Saraya al-Quds: Pilar Poros Perlawanan
Dalam pernyataan terpisah, Saraya al-Quds menyebut Sayyed Abu Ali sebagai salah satu pilar utama Perlawanan Islam di Lebanon dan simbol keteguhan Poros Perlawanan.
Pernyataan itu menyebut:
“Dengan semangat jihad, perlawanan, dan keteguhan, Saraya al-Quds meratapi kepada rakyat Palestina yang berjuang, kepada umat Arab dan Islam, serta kepada saudara-saudara kami di Hizbullah, kesyahidan komandan besar Al-Hajj Haitham Ali al-Tabatabai.”
Grup itu mengatakan bahwa sang komandan gugur:
“di Jalan Menuju Al-Quds,”
setelah puluhan tahun berada di garis depan medan perlawanan, dan menegaskan kembali komitmennya untuk melanjutkan perjuangan hingga seluruh tanah Palestina dibebaskan.
Saraya al-Quds menutup pernyataannya:
“Musuh tahu bahwa kebijakan berdarahnya tidak akan pernah melemahkan Perlawanan, tetapi hanya memperkuat komitmennya terhadap hak-hak rakyatnya — terutama hak untuk melawan agresi.”
Satu Barisan Melawan Agresi Israel dan AS
Pernyataan berbagai faksi Perlawanan di Gaza mencerminkan posisi yang solid, tegas, dan tidak tergoyahkan:
Kesyahidan Sayyed Abu Ali tidak akan melemahkan Perlawanan — sebaliknya, semakin memperkuat tekad bersama untuk menghadapi entitas Zionis dan pendukung utamanya, Amerika Serikat.
Menurut faksi-faksi itu, syahadah beliau menguatkan semangat perjuangan di Palestina dan Lebanon, sekaligus menegaskan bahwa masa depan seluruh kekuatan Perlawanan saling terkait dalam perjuangan melawan pendudukan Israel dan campur tangan AS di Asia Barat. (PW)
Sumber: Al-Mayadeen


