Hamas: Israel Langgar Gencatan Senjata, Ciptakan Dalih Palsu untuk Lanjutkan Kejahatan
Al-Rishq menegaskan bahwa Netanyahu dengan sengaja berusaha melarikan diri dari akuntabilitas di hadapan mediator dan penjamin internasional atas kesepakatan tersebut.
Palestina, FAKTAGLOBAL.COM – Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, menegaskan komitmennya terhadap perjanjian gencatan senjata, dan menekankan bahwa pihak pendudukan Israel-lah yang terus melanggar jeda tembak dan menciptakan dalih palsu untuk membenarkan kejahatan yang sedang berlangsung.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Minggu, Izzat al-Risheq, anggota Biro Politik Hamas, menegaskan bahwa Hamas tetap berpegang pada seluruh ketentuan perjanjian, sekaligus menuntut pendudukan bertanggung jawab penuh atas setiap pelanggaran di lapangan.
Netanyahu Menghindar dari Tanggung Jawab di Bawah Tekanan Ekstremis
Al-Risheq menyatakan bahwa upaya Benjamin Netanyahu untuk menarik diri dari kewajibannya berasal dari tekanan koalisi ekstremis yang ia pimpin.
Ia menegaskan bahwa Netanyahu secara sengaja berusaha menghindari akuntabilitas di hadapan para mediator dan penjamin internasional atas kesepakatan tersebut.
Sejak gencatan senjata diberlakukan pada 10 Oktober, serangan udara dan agresi Israel telah menewaskan 38 warga sipil Palestina dan melukai 143 lainnya.
Serangan yang terus berlanjut ini, meskipun jeda tembak telah diumumkan, menunjukkan tekad Israel untuk terus meningkatkan agresinya sambil berusaha mengalihkan kesalahan kepada pihak perlawanan. (FG)