Hamas Keluarkan Peringatan Serius atas Pembersihan Etnis Israel di Gaza
Gerakan ini menegaskan bahwa kebrutalan yang dilepaskan oleh pendudukan telah melampaui kekejaman Nazisme, menyeru intervensi mendesak, menuding Washington telah melindungi Israel dari akuntabilitas.
Palestina, FAKTABERITAGLOBAL.COM – Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, mengeluarkan peringatan keras dengan menyatakan bahwa lebih dari satu juta penduduk Kota Gaza kini menghadapi pembersihan etnis dan pengusiran paksa di bawah bombardir Israel yang tiada henti.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Sabtu, gerakan ini menegaskan bahwa kebrutalan yang dilepaskan oleh pendudukan telah melampaui kekejaman Nazisme. Hamas menegaskan bahwa “Israel” membombardir menara-menara perumahan, sekolah, dan tempat penampungan dengan intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Seruan untuk Aksi Global
Hamas mendesak masyarakat di seluruh dunia untuk “turun ke jalan dan memenuhi alun-alun” sebagai wujud solidaritas dengan Gaza hingga genosida dihentikan.
Gerakan ini juga menyerukan kepada komunitas internasional — khususnya negara-negara Arab dan Islam — untuk segera bertindak menegakkan hukum kemanusiaan.
Hamas menuding pemerintahan AS bertanggung jawab karena memberikan perlindungan politik tanpa syarat kepada “Israel,” dan menuduh Washington melindungi para pemimpin dari apa yang digambarkan sebagai rezim pendudukan fasis dari jerat pertanggungjawaban.
Pengakuan atas Pembantaian Massal
Peringatan ini muncul setelah pernyataan mantan Kepala Staf Pasukan Pendudukan Israel, Herzi Halevi, yang mengakui bahwa lebih dari 200.000 warga Palestina telah terbunuh atau terluka di Gaza.
Halevi juga mengungkapkan bahwa operasi militer tidak pernah menghadapi batasan hukum, dengan mengatakan: “Tidak sekalipun ada yang membatasi saya.”
Dalam 24 jam terakhir saja, rumah sakit di Gaza melaporkan menerima 47 syuhada dan 205 orang luka-luka. Puluhan lainnya masih terperangkap di bawah reruntuhan atau tergeletak di jalan, tak terjangkau karena bombardir tanpa henti dan penargetan langsung terhadap tim penyelamat.
Jumlah korban tewas kumulatif kini telah mencapai 64.803 jiwa, dengan 164.264 orang terluka sejak 7 Oktober 2023.
Kelaparan dan Bantuan Dijadikan Senjata
Hamas menegaskan bahwa kelaparan dan bantuan kemanusiaan telah dijadikan alat perang. Lebih dari 420 warga Palestina — termasuk 145 anak-anak — tewas akibat apa yang disebut Hamas sebagai “kelaparan buatan Israel.”
Selain itu, 2.484 warga Palestina telah terbunuh dan 18.117 lainnya terluka saat berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan, menegaskan kebijakan genosida yang diterapkan pendudukan.
Skala Kehancuran
Kerusakan di Gaza mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut perkiraan PBB, 92% dari seluruh bangunan tempat tinggal di Gaza telah rusak atau hancur. Sejak 6 Agustus saja, “Israel” telah menghancurkan lebih dari 1.000 bangunan di Kota Gaza.
Pendudukan juga telah membombardir 181 pusat penampungan dan pengungsian. Pembantaian terbaru termasuk serangan terhadap Sekolah Al-Zaytoun, yang menewaskan 22 warga Palestina — di antaranya 13 anak dan enam perempuan. Target lainnya adalah Sekolah Kfar Qasim di kamp pengungsi al-Shati dan Sekolah Al-Farabi dekat Stadion al-Yarmouk. (FBG)