Hamas: Masalah Senjata Perlawanan Bukan Urusan Asing
Hazem Qassem mengatakan pembahasan tentang senjata Palestina adalah urusan nasional internal dan memperingatkan bahwa Israel melebih-lebihkan isu ini untuk menghindari kewajiban gencatan senjata.
Palestina, PUREWILAYAH.COM — Juru bicara Hamas Hazem Qassem menyatakan bahwa diskusi mengenai senjata Palestina sepenuhnya merupakan urusan internal dan nasional Palestina, dan tidak dapat digunakan oleh rezim Zionis sebagai dalih untuk menghindari komitmennya dalam gencatan senjata rapuh di Gaza.
Qassem, saat berbicara mengenai situasi di Gaza di bawah gencatan senjata yang telah berlangsung satu bulan dan terus-menerus dilanggar oleh Israel, menekankan bahwa setiap resolusi Dewan Keamanan PBB tentang gencatan senjata harus menjamin bahwa perang tidak akan dimulai kembali dan bahwa Israel mundur dari Jalur Gaza.
Persoalan Senjata Harus Diputuskan Secara Internal, Bukan melalui Tekanan Eksternal
Qassem menegaskan bahwa persoalan senjata Palestina harus dibahas oleh orang-orang Palestina sendiri, pada tingkat internal dan nasional, untuk membentuk visi bersama tentang perjuangan Palestina — terlepas dari setiap upaya Israel untuk memberlakukan syarat atau mendikte hasil.
Ia menekankan bahwa diskusi internal tentang senjata ini tidak menciptakan hambatan bagi kemajuan perjanjian gencatan senjata menuju fase kedua.
Menurut Qassem, Israel sengaja membesar-besarkan isu senjata untuk menghindari kewajiban yang telah disetujuinya dalam perjanjian gencatan senjata.
Ia menambahkan bahwa fokus Israel terhadap senjata Palestina hanyalah upaya untuk mengalihkan perhatian dunia dari dua tahun perang genosida terhadap Gaza, yang telah menewaskan hampir 100.000 warga Palestina.
Gencatan Senjata Harus Dilindungi Secara Internasional — Tanpa Campur Tangan Asing dalam Urusan Internal Palestina
Dalam wawancara dengan Al-Araby Al-Jadeed, Qassem mengatakan bahwa gencatan senjata harus mendapat dukungan lembaga internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa agar bantuan kemanusiaan dapat menjangkau warga Gaza.
Ia menegaskan bahwa pengaturan internal Palestina harus tetap bebas dari campur tangan asing dan berada sepenuhnya di bawah kepemimpinan rakyat Palestina sendiri.
Terkait pasukan penjaga perdamaian internasional, ia mencatat bahwa faksi-faksi Palestina sepakat bahwa pasukan tersebut hanya boleh menjalankan satu peran: mencegah agresi Israel dimulai kembali — tanpa campur tangan dalam kehidupan sehari-hari warga Gaza.
Hamas Terbuka Bertemu Pejabat AS — Jika Itu Memperkuat Gencatan Senjata
Qassem juga menanggapi laporan terkait upaya utusan AS Steve Witkoff untuk bertemu Khalil al-Hayya.
Ia menegaskan bahwa Hamas terbuka untuk pertemuan langsung dengan pejabat Amerika, selama pertemuan itu:
menjamin kelanjutan gencatan senjata,
memastikan pelaksanaan penuh semua ketentuannya,
menghentikan agresi Israel, dan
memenuhi tuntutan rakyat Palestina.
Hamas sebelumnya telah bertemu dengan para utusan AS baik di Sharm el-Sheikh maupun di Qatar.
Israel Menghalangi Kemajuan Menuju Fase Kedua
Qassem mengatakan bahwa Hamas sepenuhnya siap memasuki fase berikutnya dari negosiasi, tetapi Israel menghindari kemajuan karena ketegangan politik internal.
Ia menegaskan bahwa pertemuan awal terkait fase kedua telah dilakukan dan terus berlanjut.
Hamas telah memenuhi komitmennya dalam proses pertukaran tahanan dan tengah berupaya menyelesaikan berkas terkait jenazah tawanan Israel yang telah meninggal. Pertemuan-pertemuan nasional juga sedang berlangsung untuk menyusun visi Palestina yang komprehensif bagi fase kedua. (PW)



