Hamas: Pembantaian Zionis di Al-Zaytoun adalah Pelanggaran Berat Gencatan Senjata
Gerakan ini menuntut Trump dan para mediator bertanggung jawab atas pelanggaran Israel setelah 11 anggota keluarga Shaaban, termasuk anak-anak dan perempuan, gugur di Gaza.
Palestina, FAKTAGLOBAL.COM – Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengecam keras pembantaian yang dilakukan Israel terhadap keluarga Shaaban di wilayah Al-Zaytoun, Gaza Timur, menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata dan bukti atas agresi berkelanjutan pendudukan.
Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan bahwa kejahatan ini mencerminkan pola pelanggaran Israel yang terus berlangsung meski telah dicapai kesepakatan gencatan senjata, sementara pendudukan tetap melanjutkan serangan dan kejahatan perang terhadap rakyat Palestina.
“Kejahatan mengerikan ini menambah panjang daftar pembantaian dan pelanggaran, menegaskan bahwa darah anak-anak dan perempuan kami tetap menjadi target langsung mesin pembunuh Zionis yang secara brutal menginjak seluruh nilai kemanusiaan dan hukum internasional.”
Seruan kepada Trump dan Mediator: Tegakkan Kewajiban Gencatan Senjata
Hamas menyerukan kepada Presiden Donald Trump dan para mediator internasional untuk segera bertindak atas pelanggaran Israel, dan menunaikan tanggung jawab mereka dalam memaksa pendudukan menghormati gencatan senjata serta menghentikan penargetan terhadap warga sipil Palestina.
Gerakan tersebut menegaskan bahwa diam terhadap kejahatan seperti ini adalah bentuk keterlibatan, dan mendesak agar pelaku pembantaian diadili atas tindakan yang mengancam nyawa masyarakat Gaza.
Seruan kepada Komunitas Internasional
Hamas juga menyeru komunitas internasional dan lembaga hak asasi manusia untuk memikul tanggung jawab moral dan hukum mereka, menekan Israel agar menghentikan praktik genosida dan mengadili para pemimpin pendudukan atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pada Sabtu malam, pasukan Israel menembakkan peluru tank secara langsung ke kendaraan yang membawa anggota keluarga Shaaban saat mereka berusaha memeriksa rumah mereka di Al-Zaytoun.
Sebanyak 11 warga menjadi syahid, termasuk tujuh anak-anak dan tiga perempuan — sebuah tragedi baru yang kembali menorehkan luka dalam sejarah derita Gaza.
(FG)