Imam Khamenei: Kedutaan Besar AS Adalah Pusat Konspirasi, Bukan Diplomasi
Pemimpin Tertinggi Iran itu menyatakan bahwa dokumen membuktikan operasi perubahan rezim oleh Washington sejak 1953
Iran, FAKTAGLOBAL.COM — Menjelang 13 Aban (4 November), Hari Pelajar Nasional Iran dan peringatan pengambilalihan Kedutaan Besar Amerika Serikat pada tahun 1979, Ayatullah Sayyed Ali Khamenei berpidato di hadapan ribuan pelajar di Husainiyah Imam Khomeini.
Beliau menegaskan bahwa bekas kedutaan Amerika di Tehran bukanlah misi diplomatik, melainkan pusat konspirasi dan subversi terhadap Republik Islam.
“Kedutaan Amerika bukan pos diplomasi — melainkan pusat konspirasi dan perencanaan untuk menghancurkan Revolusi,” tegas Imam Khamenei.
Beliau menjelaskan bahwa para mahasiswa yang memasuki kompleks kedutaan pada awalnya hanya berniat melakukan protes singkat. Namun, dokumen rahasia yang ditemukan mengungkap upaya sistematis untuk mengoordinasikan sisa-sisa rezim monarki, perwira militer loyal kepada Shah, serta elemen-elemen lain dalam rangka menggulingkan pemerintahan baru Republik Islam.
“Mereka menemukan dokumen yang membuktikan bahwa kedutaan itu mengoordinasikan kekuatan kontra-revolusi,” ujarnya. “Itulah sebabnya mereka tetap berada di sana.”
Permusuhan Dimulai Sebelum Revolusi
Imam Khamenei menegaskan bahwa permusuhan Washington terhadap Iran telah berlangsung jauh sebelum 1979, yakni sejak kudeta CIA-MI6 pada 28 Mordad 1332 (19 Agustus 1953) yang menggulingkan pemerintahan nasional Dr. Mohammad Mossadeq dan mengembalikan Shah ke tampuk kekuasaan.
“Konflik kita dengan Amerika bersifat hakiki. Itu dimulai dengan kudeta 1953, bukan pada 13 Aban,” ungkap beliau.
Beliau menambahkan bahwa dokumen kedutaan tersebut membuka tabir sifat sebenarnya keterlibatan Amerika di Iran dan di dunia, memperlihatkan manipulasi politik, spionase, dan intervensi dalam urusan negara berdaulat.









Rekam Jejak Amerika: Tekanan, Konspirasi, dan Kekerasan
Pemimpin Iran menyoroti berbagai tindakan agresif Amerika terhadap Iran selama beberapa dekade, termasuk:
dukungan terhadap kediktatoran Shah selama 25 tahun
memprovokasi dan membantu Saddam dalam perang melawan Iran
sanksi ekonomi dan politik
penembakan pesawat penumpang Iran Air 655, menewaskan 300 warga sipil
perang media dan operasi psikologis
“Amerika tidak dapat menerima Iran merdeka yang menolak dominasinya,” tambahnya.
Kekuatan, Bukan Penyerahan Diri
Imam Khamenei menegaskan bahwa jalan Iran menuju ketahanan dan stabilitas adalah kekuatan nasional — secara ilmiah, militer, dan spiritual — serta bahwa menyerah bukanlah pilihan.
“Mengharapkan bangsa Iran untuk menyerah, dengan sejarah dan pemuda seperti ini, adalah sesuatu yang tidak masuk akal,” ujarnya.
Beliau menyatakan bahwa setiap permintaan Amerika untuk bekerja sama hanya akan “ditinjau di masa yang jauh nanti” jika Amerika benar-benar menghentikan dukungan terhadap rezim Zionis, menarik seluruh pasukan militernya dari kawasan, dan mengakhiri intervensi.
Imam Khamenei menegaskan bahwa pengambilalihan Kedutaan Besar AS membongkar agenda rahasia Washington dan menjaga kedaulatan Iran, menjadikan 13 Aban sebagai simbol abadi kewaspadaan dan perlawanan terhadap kesombongan Amerika. (PW)


