Insiden Heboh! 2 Pesawat Angkatan Laut AS Jatuh dari USS Nimitz Selang 30 Menit
Kecelakaan Beruntun di Laut China Selatan itu Picu Pertanyaan Soal Kesiapan Penerbangan Angkatan Laut
Amerika Serikat, FAKTAGLOBAL.COM – Dua pesawat Angkatan Laut AS yang beroperasi dari kapal induk USS Nimitz (CVN-68) jatuh ke laut dalam selang waktu sekitar tiga puluh menit — sebuah helikopter MH-60R Sea Hawk dan jet tempur F/A-18F Super Hornet.
Kedua pesawat itu sedang melakukan operasi rutin dari kapal induk di Laut China Selatan.
Pada hari Minggu, tim pencari dan penyelamat berhasil mengevakuasi kelima personel dari dua insiden tersebut, dan semuanya dilaporkan dalam kondisi stabil. Armada Pasifik AS mengonfirmasi bahwa kedua peristiwa itu diperlakukan sebagai kejadian terpisah dan investigasi resmi telah dimulai.
Rincian Kecelakaan
Insiden pertama melibatkan helikopter MH-60R Sea Hawk dari Skuadron Serangan Maritim Helikopter HSM-73, yang jatuh ke laut pada sore hari saat melaksanakan operasi penerbangan dari kapal induk.
Sekitar 30 menit kemudian, jet tempur F/A-18F Super Hornet dari Skuadron Tempur VFA-22 juga jatuh ke laut; kedua pilot berhasil keluar dari pesawat dan segera diselamatkan.
Angkatan Laut AS menyatakan bahwa kedua pesawat tersebut beroperasi di area yang sama selama kegiatan penugasan rutin.
Kebetulan Tak Lazim Picu Kekhawatiran Operasional
Satu kecelakaan penerbangan biasanya dianggap sebagai risiko operasional yang wajar dalam dinas kapal induk, namun kehilangan dua pesawat dari kapal yang sama dalam waktu sesingkat itu merupakan hal yang sangat tidak biasa.
Dek penerbangan kapal induk dikenal sebagai salah satu lingkungan paling berbahaya di masa damai, tempat operasi intensif berenergi tinggi dilakukan dalam ruang sempit yang terus bergerak.
Hilangnya dua jenis pesawat yang berbeda — helikopter anti-kapal selam dan jet tempur serang — secara hampir bersamaan telah memunculkan pertanyaan tentang kemungkinan faktor penyebab bersama, seperti:
Masalah mekanis atau perawatan
Kesalahan manusia atau prosedural
Bahaya operasi di dek kapal
Kondisi lingkungan atau cuaca
Pola Tekanan yang Lebih Luas
Angkatan Laut AS telah mengalami serangkaian insiden penerbangan dan dek selama operasi yang berkepanjangan di Laut Merah dan perairan Arab, termasuk kehilangan pesawat akibat tembakan sendiri dan jatuh ke laut dalam pertempuran terkait serangan oleh Angkatan Bersenjata Yaman terhadap aset AS.
Meskipun insiden-insiden tersebut berbeda dalam penyebab langsungnya dari kecelakaan selama operasi rutin, keseluruhannya membentuk pola yang menunjukkan adanya tekanan sistemik terhadap kesiapan penerbangan Angkatan Laut AS dan batas aman operasionalnya.
Dua kecelakaan beruntun di Nimitz ini menambah bukti yang meningkat bahwa sayap udara Angkatan Laut AS kini beroperasi dengan margin keselamatan yang menipis.
Apakah peristiwa ini merupakan kecelakaan terpisah atau tanda dari krisis kesiapan yang lebih luas masih harus dilihat — namun kebetulan ini menegaskan bahwa operasi kapal induk AS yang disebut “rutin” di perairan sengketa seperti Laut China Selatan sebenarnya membawa risiko luar biasa. (FG)


