Israel Bantai 3 Anak Lebanon, UNICEF Suarakan Kecaman
Rudal-rudal itu menghantam dari arah atas, yang memperjelas bahwa ini bukanlah insiden kebetulan atau sampingan, melainkan serangan yang disengaja terhadap warga sipil.
Lebanon, FAKTABERITAGLOBAL.COM – Tentara pendudukan Israel melakukan pembantaian mengerikan di kota Bint Jbeil, Lebanon selatan, melalui serangan drone yang menewaskan lima warga sipil, termasuk tiga anak kecil.
Rudal pertama menghantam sebuah sepeda motor secara langsung dan menewaskan seorang warga di tempat. Rudal-rudal berikutnya kemudian menargetkan sebuah mobil yang sedang melintas, membawa sebuah keluarga Lebanon—ayah, ibu, dan beberapa bayi—yang baru saja pulang dari luar negeri dan sedang berkunjung ke Lebanon selatan.
Rudal-rudal tersebut menghantam dari arah atas, menunjukkan bahwa serangan ini bukan kebetulan atau insiden sampingan, melainkan sebuah serangan terarah terhadap warga sipil.
Di antara para korban adalah anak-anak yang usianya tidak lebih dari dua atau tiga tahun, menjadikan tragedi ini salah satu serangan paling keji yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Lebanon dalam beberapa bulan terakhir.
Serangan brutal ini terjadi di tengah terus berlangsungnya pelanggaran Israel atas kedaulatan Lebanon dan penargetan langsung warga sipil, bersamaan dengan pertemuan Komite Lima di Naqoura untuk membahas gencatan senjata.
Ketua Parlemen Nabih Berri Kecam Pembantaian
Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri mengecam keras serangan drone yang menewaskan lima syuhada, termasuk tiga anak, serta melukai ibu mereka.
Berri menyatakan:
“Lima syuhada, seorang ayah, tiga anaknya, dan ibu mereka yang terluka—darah mereka ditumpahkan dengan darah dingin di Bint Jbeil, di depan mata komite teknis yang bertugas memantau gencatan senjata, hanya beberapa saat setelah pertemuannya di Naqoura yang dihadiri oleh utusan AS, Ortagus.”
Ia menegaskan bahwa para korban, yang juga memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat, adalah ujian bagi Washington dan komunitas internasional:
“Apakah anak-anak Lebanon merupakan ancaman eksistensial bagi entitas Israel? Atau justru perilaku entitas ini—membunuh tanpa batas dan tanpa pertanggungjawaban—yang menjadi ancaman nyata bagi perdamaian dan keamanan internasional?”
Berri menutup pernyataannya dengan doa: rahmat bagi para syuhada, dan kesembuhan cepat bagi yang terluka.
UNICEF: “Sangat Terkejut dan Mengutuk Pembunuhan Ini”
Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) pada Ahad menyatakan keterkejutan dan kemarahannya atas pembunuhan tiga anak dari keluarga yang sama dalam serangan udara di Bint Jbeil.
Dalam pernyataannya, UNICEF menegaskan:
“Serangan terhadap anak-anak tidak dapat diterima. Tidak ada seorang anak pun yang seharusnya membayar harga konflik dengan nyawanya.”
Organisasi itu menyerukan penghentian segera permusuhan, menekankan bahwa kekerasan yang terus berlanjut menempatkan ribuan anak dalam bahaya. UNICEF mendesak semua pihak untuk mematuhi hukum humaniter internasional dan menghentikan penargetan warga sipil:
“Permusuhan harus segera dihentikan demi menjamin perlindungan bagi setiap anak.”
(FBG)