Israel Tingkatkan Serangan Darat dan Penembakan Artileri di Selatan Suriah
Sebuah patroli Israel yang terdiri dari tiga kendaraan militer bergerak menuju pintu masuk desa Samadaniyah bagian barat dan mendirikan pos pemeriksaan di jalan yang menghubungkan Rawadi dan al-Ajraf.
Suriah, FAKTAGLOBAL.COM – Pasukan pendudukan Israel melancarkan rangkaian baru serangan darat dan tembakan artileri di wilayah selatan Suriah pada Hari Kamis.
Mereka memasuki sejumlah area di Quneitra dan Daraa serta mendirikan pos pemeriksaan ilegal di dalam wilayah kedaulatan Suriah, menurut Kantor Berita Arab Suriah (SANA).
Sebuah patroli Israel yang terdiri dari tiga kendaraan militer bergerak menuju pintu masuk desa Samadaniyah bagian barat dan mendirikan pos pemeriksaan di jalan yang menghubungkan Rawadi dan al-Ajraf.
Patroli lainnya, juga terdiri dari tiga kendaraan, bergerak di sepanjang jalan Bendungan al-Mantara di Quneitra, sebagai bagian dari pola provokasi yang terus berlangsung di wilayah tersebut menurut pejabat Suriah.
IOF juga menembakkan artileri ke Tal Ahmar di selatan Quneitra serta ke pinggiran Koya di wilayah Lembah Yarmouk, Daraa barat, melepaskan sejumlah tembakan artileri ke area yang berdekatan dengan wilayah sipil.
Pada awal hari yang sama, sebuah patroli Israel yang terdiri dari empat kendaraan memasuki kawasan selatan Quneitra dan mendirikan pos pemeriksaan lain di persimpangan Zubaida bagian barat, tempat para tentara pendudukan memeriksa warga Suriah yang melintas. Pergerakan tambahan juga dilaporkan terjadi di desa Samadaniyah timur dan al-Ajraf.
Agresi Israel yang Berkelanjutan di Seluruh Suriah
Serangan terbaru ini merupakan bagian dari kampanye pelanggaran Israel yang terus berlanjut, termasuk serangan drone, penyerbuan lintas batas, serta pendirian posisi militer sementara di wilayah Suriah.
Pada 3 Desember, serangan udara Israel menghantam pedesaan Damaskus, disertai dengan serangan tambahan ke Quneitra. Sumber lokal melaporkan bahwa sebuah drone Israel melancarkan tiga serangan berturut-turut di jalan antara Beit Jinn dan Tell Bat al-Warda.
Beit Jinn telah menjadi simbol keteguhan perlawanan lokal. Pada 28 November, unit elite dari Brigade Lintas Udara ke-55 Divisi 98 menyerbu kota tersebut, yang berada hanya beberapa ratus meter dari zona pemisahan UNDOF. Penduduk bersenjata menghadang pasukan yang menyerbu, memaksa mereka mundur dan meninggalkan sebuah kendaraan Humvee Israel di lokasi.
Angkatan Udara Israel kemudian membom kendaraan yang ditinggalkan tersebut. Penyerbuan dan bentrokan berikutnya menyebabkan sedikitnya 20 warga Suriah gugur dan 25 lainnya terluka. Sumber Israel mengakui bahwa 13 tentaranya terluka dalam operasi yang gagal tersebut.
Netanyahu Tuntut Zona Demiliterisasi di Dalam Wilayah Suriah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meningkatkan tekanan politik terhadap Damaskus, menyatakan pada 2 Desember bahwa setiap negosiasi di masa depan dengan Suriah harus mencakup pembentukan zona demiliterisasi yang luas, membentang dari Damaskus hingga lereng selatan Gunung Hermon—di dalam Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Dalam kunjungan ke sebuah rumah sakit untuk menjenguk tentara yang terluka dalam operasi di Suriah, Netanyahu mengklaim bahwa “Israel” menganggap kontrol atas wilayah tersebut penting bagi keamanan para pemukim, dan bahwa Suriah harus menerima syarat tersebut untuk mencapai kesepakatan apa pun.
Ia juga mengklaim bahwa “Israel” harus mempertahankan kendali atas akses dan puncak Gunung Hermon—sebuah posisi yang secara luas ditolak oleh Suriah dan hukum internasional, yang mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Suriah yang diduduki. (FG)


