Jutaan Warga Yaman Kembali Tegaskan Perlawanan dalam Aksi Akbar Nasional
Dari Sana’a hingga ke seluruh provinsi, rakyat Yaman kembali memenuhi jalanan, meneguhkan kesetiaan kepada para syuhada Al-Quds dan berikrar melanjutkan perlawanan bersama Palestina
Yaman, FAKTAGLOBAL.COM – Dalam demonstrasi yang tak tertandingi dalam skala dan semangatnya, ibu kota Sana’a hari Jum’at menyaksikan lautan manusia di Lapangan Al-Sabeen di bawah slogan “Dua Tahun Pengorbanan… dan Kesetiaan pada Darah Syuhada.”
Aksi ini menjadi simbol keteguhan Yaman terhadap perjuangan Palestina dan pembaruan sumpah untuk terus meniti jalan jihad, pengorbanan, dan konfrontasi tanpa kompromi terhadap tirani Zionis-Amerika.
Meski hidup dalam blokade dan agresi bertahun-tahun, rakyat Yaman kembali membuktikan keberadaannya di garis depan kehormatan, menyampaikan pesan lantang bahwa iman dan perlawanan mereka tidak dapat dipatahkan.
Lautan Manusia untuk Gaza dan Al-Quds
Jutaan massa mengibarkan bendera Yaman dan Palestina, bersama potret para komandan syahid seperti Jenderal Muhammad al-Ghamari dan Syahid Yahya al-Sinwar, seraya meneriakkan sumpah kesiapsiagaan menghadapi musuh Zionis jika ia mengkhianati gencatan senjata atau melanjutkan pembantaian di Gaza.
Seruan menggema di ibu kota:
“Dua tahun dengan petunjuk Allah… Kami berjalan di atas Kitab Allah.”
“Ghamari dan Sinwar… Komandan Thufan al-Ahrar.”
“Wahai Gaza, kami tetap bersamamu… Jika mereka kembali, kami kembali.”
Massa menegaskan kebanggaan atas pengorbanan yang dimulai sejak Operasi Thufan al-Aqsa, mengagungkan syahadah sebagai obor abadi yang menghidupkan kembali perjuangan Palestina di seluruh dunia Islam.
Pernyataan Resmi: Yaman Mempersembahkan Komandan Syahid kepada Umat
Dalam pernyataan penting yang dibacakan oleh Dhaifallah al-Shami, anggota Biro Politik Ansarullah, Yaman secara resmi mempersembahkan kepada bangsa Arab dan Islam seorang panglima jihad dunia – Syahid Jenderal Muhammad Abdul Karim al-Ghamari, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Yaman.
“Beliau dan para sahabatnya menimpakan kehinaan terhadap Amerika di lautan, terhadap Inggris, dan terhadap musuh Zionis, membuktikan bahwa tawakal kepada Allah mampu mengalahkan arsenal perang terbesar dunia.”
Pernyataan tersebut memuliakan gugusan para syuhada dari Yaman, Palestina, Lebanon, dan Iran, seraya berikrar:
“Kami akan melanjutkan jalan ini hingga janji kemenangan Allah terpenuhi. Sikap kami bersama Gaza dan Palestina adalah perjanjian di hadapan Allah dan para syuhada — perjanjian yang tidak akan pernah diingkari.”
Kebangkitan Nasional: Satu Negara Bergerak sebagai Satu Barisan
Aksi besar di Sana’a direfleksikan di seluruh provinsi Yaman, membentuk kebangkitan nasional menyeluruh melawan kejahatan Zionis dan keterlibatan Amerika.
Al-Hudaydah – 317 Lapangan
Lapangan-lapangan padat dengan massa yang meneguhkan kesetiaan kepada syuhada dan kesiapan menghadapi putaran perang berikutnya.
Hajjah – 352 Pawai
Ratusan ribu dari pusat kota hingga pedalaman mengecam genosida dan pengkhianatan Barat.
Al-Bayda – Mobilisasi Provinsi
Massa mengecam diamnya dunia saat Gaza bermandikan darah.
Dhamar – 61 Lapangan
Janji tegas: Palestina tidak akan pernah ditinggalkan.
Ibb – 380 Aksi
Kesetiaan mutlak kepada kepemimpinan revolusi dan perjuangan Al-Quds.
Al-Dhale’ – Berbagai Distrik
Kecaman terhadap rezim Arab yang berkhianat dan deklarasi kesiapan perang.
Taiz – 93 Lapangan
Peringatan keras: “Setiap agresi baru atas Gaza akan dijawab dengan api Yaman.”
Amran – 131 Aksi
Sumpah untuk terus memberi dukungan militer dan rakyat tanpa henti.
Pesan kepada Umat: Kembali kepada Al-Qur’an atau Menuju Kehinaan
Pernyataan penutup menyeru umat Islam untuk kembali secara nyata kepada Al-Qur’an sebagai manhaj kehidupan, bukan sekadar slogan, memperingatkan bahwa meninggalkan hidayah Ilahi hanya akan memperkuat musuh yang paling memusuhi mereka.
“Tidak ada keselamatan, tidak ada kemuliaan, dan tidak ada keadilan kecuali dengan Kitab Allah. Musuh bersiap untuk membunuh dan memperbudak; kita harus bersiap sebagaimana perintah Allah:
*‘Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi… untuk menimbulkan ketakutan pada musuh Allah dan musuh kalian’.”
Penutup: Yaman Berdiri di Tempat yang Lain Telah Tumbang
Ketika kekuatan dunia mendanai bom yang membantai anak-anak di Gaza, Yaman — yang juga terkepung — justru mempersembahkan syuhada dan jutaan massa. Di setiap kota, satu seruan bergema:
“Palestina adalah perjuangan kami. Gaza adalah medan tempur kami. Darah syuhada adalah kehormatan kami. Amerika dan Israel adalah musuh abadi kami.”
Yaman telah berbicara — bukan dengan kata-kata, tetapi dengan jutaan jiwa. (FG)