Kepada Sheikh Qassem, Para Penyintas Serangan Pager Tegaskan Kesetiaan pada Perlawanan
Setahun Setelah Serangan Teroris Israel, Para Penyintas Meneguhkan Komitmen pada Pengorbanan, Kesyahidan, dan Kemenangan
Lebanon, FAKTABERITAGLOBAL.COM – Para penyintas dari serangan teroris Pager Israel menyampaikan sebuah pesan video yang penuh kekuatan kepada Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, sebagai tanggapan atas pidato beliau pada peringatan pertama tragedi tersebut.
Dalam pernyataan mereka, para penyintas menegaskan keteguhan di jalan perlawanan, kesiapan untuk berkorban, dan komitmen yang tak tergoyahkan terhadap kemenangan akhir, seraya menegaskan bahwa luka-luka mereka sendiri “mengandung dendam di dalamnya.”
Meneguhkan Kesetiaan kepada Kepemimpinan Perlawanan
Pesan itu dibuka dengan mengenang serangan keji yang menargetkan anggota Hizbullah:
“Setahun telah berlalu sejak luka yang secara licik menghantam Perlawanan kita dalam tubuh putra-putri bangsa ini, di tangan para pembunuh nabi-nabi Allah.”
Menyapa Sheikh Qassem secara langsung, para penyintas menyampaikan rasa syukur atas kepemimpinan beliau:
“Sejak saat itu, dunia mendengar gema suara Anda yang bergemuruh, menguatkan tekad kami dan menyeru pada apa yang memberi kehidupan. Namun kini tibalah saatnya dunia mendengar suara kami dan kata-kata kami, yang terukir dengan darah kami.”
Janji Pengorbanan, Kesyahidan, dan Kemenangan
Para penyintas menegaskan kembali komitmen mereka pada perjanjian dengan pemimpin syahid Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, menekankan bahwa mereka tetap teguh untuk memenuhi harapan rakyatnya.
“Kami siap berkorban, rindu pada kesyahidan, dan bertekad untuk meraih kemenangan, apapun harga yang harus dibayar,” tegas mereka.
Mereka menekankan bahwa jalan mereka dibimbing oleh kesetiaan kepada Wilayah (kepemimpinan Ilahi) dan disucikan oleh darah para syuhada.
“Selalu percaya pada janji Allah dan kemenangan-Nya, kami melangkah dengan penuh keyakinan,” tambah mereka.
Kemitraan Darah dan Tekad yang Tak Tergoyahkan
Di bagian penutup, para penyintas menegaskan bahwa luka-luka mereka bukanlah simbol kelemahan, melainkan pernyataan komitmen yang diperbarui terhadap perjuangan.
“Kami telah menerima kemitraan darah dan perjanjian kebebasan, karena siapa pun yang terikat kepada Allah tidak akan pernah dikalahkan,” demikian penutup pesan mereka.
Video ini dirilis oleh Media Militer Hizbullah dan menjadi kesaksian nyata tentang keteguhan, sekaligus sumpah publik untuk melanjutkan perjuangan hingga tercapai pembebasan. (FBG)