Komandan AL Iran: Program Khusus Disiapkan untuk Menampilkan Kekuatan Maritim
Laksamana Muda Shahram Irani menyatakan Iran akan menegaskan otoritas lautnya melalui kemampuan mandiri, identitas budaya, dan semangat perlawanan di tengah militerisasi AS–Israel
Iran | FAKTAGLOBAL.COM — Komandan Angkatan Laut Tentara Republik Islam Iran, Laksamana Muda Shahram Irani, mengumumkan bahwa Angkatan Laut telah menyiapkan program-program khusus untuk memperkenalkan otoritas dan kemampuan maritim Iran kepada publik, seraya menegaskan bahwa laut sejak lama merupakan salah satu kekuatan strategis nasional.
Berbicara pada Ahad dalam acara peluncuran karya dokumenter dan musik Angkatan Laut Iran di Markas Komando Angkatan Laut, Laksamana Muda Irani menegaskan bahwa kekuatan laut Iran berakar pada inovasi mandiri, identitas budaya, dan keimanan yang teguh—berdiri berseberangan dengan dominasi militer yang dipaksakan oleh Amerika Serikat dan rezim pendudukan Israel di perairan kawasan.
Kekuatan Maritim sebagai Pilar Kekuatan Nasional
Laksamana Muda Irani menyatakan bahwa kekuatan-kekuatan besar dunia berupaya menampilkan kekuatan militernya melalui demonstrasi maritim. Iran, menurutnya, juga memandang laut sebagai ranah kekuatan yang historis dan strategis.
“Untuk memperkenalkan otoritas dan kemampuan putra-putra bangsa kita di medan maritim kepada masyarakat, kami memiliki program-program khusus yang kini sedang dijalankan,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa otoritas maritim Iran tidak dipinjam dari doktrin asing dan tidak bergantung pada sistem persenjataan Barat, melainkan dibentuk oleh pengetahuan dalam negeri, kebutuhan nasional, dan perencanaan strategis yang mandiri.
Teknologi Mandiri dan Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman
Menyoroti pendekatan Iran terhadap kesiapsiagaan pertahanan, Laksamana Muda Irani mengatakan Angkatan Laut tengah mengembangkan peralatan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan operasional Iran, terutama dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang.
Ia menambahkan bahwa seni militer modern di ranah siber dan elektronik memainkan peran penting dalam memastikan kesiapan, sehingga Iran mampu menghadapi tekanan permusuhan yang dipaksakan oleh AS serta sekutu regional dan Israel.
“Dengan bersandar kepada Tuhan dan kepercayaan pada kemampuan kami sendiri, kami akan berhasil di jalur ini,” tegasnya.
Seni dan Budaya sebagai Instrumen Perlawanan
Laksamana Muda Irani menekankan peran menentukan seni dalam menjaga identitas maritim Iran dan mewariskan otoritas nasional lintas generasi.
“Seluruh kapasitas artistik—mulai dari film dan buku hingga musik dan kisah—dapat berperan efektif,” katanya, seraya menambahkan bahwa bahkan materi pendidikan harus mencerminkan kekuatan maritim yang diraih melalui darah para syuhada dan kemenangan Revolusi Islam.
Ia menyebut penceritaan sebagai salah satu sarana paling mendalam dan efektif untuk menyampaikan konsep-konsep besar, serta memuji komitmen dan ketelitian para seniman yang telah mendokumentasikan warisan Angkatan Laut dengan cara yang bermartabat dan berkelanjutan.
Menuju Peradaban Maritim
Menunjuk pada tradisi inovasi Iran yang panjang, Laksamana Muda Irani mengingatkan bahwa bahkan kemudi kapal memiliki jejak asal-usul dari kecerdikan bangsa Iran.
Ia menyatakan Iran berupaya membangun peradaban maritim dengan memanfaatkan kapasitas ilmiah yang dimiliki, serta mengarahkan generasi muda menuju profesi-profesi maritim—baik militer maupun komersial—demi menjamin masa depan negara.
Alat-alat inovatif seperti animasi dan kecerdasan buatan, tambahnya, kini menjadi bagian dari strategi budaya Angkatan Laut untuk menghasilkan karya-karya berdampak yang menginspirasi dan mengedukasi kaum muda tentang misi nasional mereka.
Iman, Pengorbanan, dan Warisan yang Abadi
Laksamana Muda Irani menegaskan bahwa iman, pengabdian, dan tawakal kepada Tuhan merupakan inti identitas Angkatan Laut Iran—sebuah keyakinan yang telah mengabadikan nama-nama seperti Kapten Abbas dan operasi bersejarah “Morvarid” (Mutiara).
“Jalan yang dibangun atas kepercayaan kepada Tuhan dan kecintaan kepada Ahl al-Bayt (as) tidak akan pudar—ia justru akan semakin kuat dari hari ke hari,” ujarnya.
Ia menggambarkan para personel veteran Angkatan Laut sebagai ‘mutiara-mutiara’ berharga, yang pengalaman, iman, dan kebijaksanaan strategisnya diwariskan kepada generasi mendatang.
Menghadapi Hegemoni Maritim AS–Israel
Para pejabat Iran menegaskan bahwa saat ini Angkatan Laut diakui sebagai kekuatan yang menentukan dan vital, beroperasi dengan kehendak, pengetahuan, dan keimanan—bukan dengan kepatuhan pada tekanan asing.
Berbanding terbalik dengan militerisasi AS–Israel di perairan kawasan dan agresi berulang rezim pendudukan, doktrin maritim Iran menekankan kedaulatan, kemandirian, dan kekuatan kolektif.
Laksamana Muda Irani menutup pernyataannya dengan menegaskan komitmen Angkatan Laut untuk terus bekerja sama dengan komunitas seni, seraya menyatakan bahwa persatuan, kekompakan, dan kemampuan menembus badai hanya dapat dicapai melalui kerja bersama dan tawakal kepada Tuhan. (FG)



