Komandan: Pasukan Dirgantara IRGC Siap Hadapi Ancaman Musuh dengan Tegas
Mayor Jenderal Seyed Majid Mousavi menegaskan kesiapan penuh Pasukan Dirgantara Iran setelah perang 12 hari melawan rezim Zionis
Iran, FAKTABERITAGLOBAL.COM — Komandan Pasukan Dirgantara Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Mayor Jenderal Seyed Majid Mousavi, menyatakan bahwa Pasukan Dirgantara Iran berada dalam kondisi siap tempur sepenuhnya untuk memberikan respons cepat dan tegas terhadap setiap ancaman atau tindakan agresi musuh.
“Dengan perbaikan atas kerusakan yang terjadi, kami sepenuhnya siap untuk menghadapi dengan tegas dan cepat segala bentuk ancaman atau petualangan musuh,” ujar Mousavi.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan Hujjatul Islam wal-Muslimin Pourkhaqan, Kepala Organisasi Kehakiman Angkatan Bersenjata Iran, yang digelar pada hari Selasa di Teheran.
Penghormatan kepada Para Syuhada Perang 12 Hari
Dalam pertemuan tersebut, Pourkhaqan menyampaikan ucapan selamat kepada Mayor Jenderal Mousavi atas pengangkatannya sebagai Komandan Pasukan Dirgantara IRGC, serta menekankan peran penting kekuatan rudal dan drone Iran dalam perang 12 hari yang dipaksakan baru-baru ini melawan rezim Zionis.
Ia juga mengenang Syahid Hassan Tehrani Moghaddam, yang dikenal sebagai ayah program rudal Iran, serta para komandan yang gugur dalam perang 12 hari, khususnya Syahid Hajizadeh, wakilnya Syahid Bagheri, dan rekan-rekan mereka.
Pourkhaqan menyampaikan apresiasinya atas kemajuan luar biasa dalam kemampuan rudal Iran dan peningkatan kesiapan tempur Angkatan Bersenjata.
Rudal Iran Mengubah Jalannya Perang 12 Hari
Mengacu pada kekuatan penangkalan regional Iran, Pourkhaqan menekankan bahwa kinerja Pasukan Dirgantara IRGC selama perang 12 hari menjadi faktor penentu yang mengubah arah konflik dan menguntungkan Republik Islam Iran.
“Selama perang 12 hari, serangan dahsyat rudal dan drone Iran — dengan daya hancur besar, akurasi tinggi, dan kemampuan menembus pertahanan berlapis — telah mengubah arah perang demi kepentingan Iran Islam. Serangan tersebut memaksa musuh Zionis untuk mengibarkan bendera putih dan meminta gencatan senjata,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kekuatan rudal dan drone Iran kini telah menjadi mimpi buruk bagi para Zionis pembunuh anak, yang satu-satunya keinginan mereka adalah menghentikan kekuatan ini.
“Wakil Presiden AS secara terang-terangan mengatakan bahwa jangkauan rudal Iran harus dikurangi di bawah 500 kilometer — namun mereka akan membawa keinginan itu ke dalam kubur,” ujarnya.
Respons Tak Tertandingi terhadap Agresi AS
Pourkhaqan juga menyinggung serangan rudal Iran ke pangkalan Ain al-Asad dan Al-Udeid sebagai balasan atas agresi Amerika Serikat, dan menggambarkannya sebagai serangan yang belum pernah terjadi sejak Perang Dunia II.
“Serangan balasan terhadap Ain al-Asad dan Al-Udeid adalah peristiwa unik dalam jenisnya, dan menunjukkan betapa besar pengaruh Pasukan Dirgantara IRGC dan Angkatan Bersenjata Iran dalam perhitungan musuh,” katanya.
Pasukan Dirgantara IRGC Sepenuhnya Pulih dan Siap Tempur
Dalam pertemuan tersebut, Mayor Jenderal Mousavi juga menyampaikan laporan tentang peran Pasukan Dirgantara IRGC dalam perang 12 hari melawan rezim Zionis, serta langkah-langkah pemulihan dan rekonstruksi yang dilakukan sejak berakhirnya konflik.
“Dengan rahmat Tuhan, setelah semua kerusakan berhasil diperbaiki, kami kini dalam kesiapan penuh untuk merespons secara cepat dan tegas terhadap setiap ancaman atau petualangan dari musuh,” tegas Komandan Pasukan Dirgantara IRGC itu. (FBG)
Sumber: Tasnim