Media Israel: Netanyahu–Sharaa Kemungkinan Bertemu di Gedung Putih Pekan Depan
Media Israel menyebut AS menekan keras untuk perjanjian keamanan Israel–Suriah di tengah ketegangan regional yang terus berlangsung
Amerika Serikat, FAKTABERITAGLOBAL.COM — Pertemuan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kepala transisi Suriah Ahmad al-Sharaa dilaporkan akan berlangsung Senin depan di Gedung Putih di Washington, menurut media Israel yang mengutip sumber tingkat tinggi.
Kemungkinan pertemuan itu digambarkan sebagai “sangat tinggi,” mencerminkan meningkatnya tekanan AS pada kedua pihak untuk menyelesaikan perjanjian keamanan.
Mediasi AS dan Keterlibatan Al-Sharaa
Pada Selasa, koresponden politik i24News Guy Azriel melaporkan bahwa Washington telah meningkatkan upaya untuk mengamankan kesepakatan antara “Israel” dan Suriah.
Menurut Departemen Luar Negeri AS, al-Sharaa sebelumnya telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di New York. Diskusi mereka dilaporkan mencakup prioritas Amerika di Suriah dan masa depan hubungan Israel–Suriah.
Channel 13 Israel melaporkan pada 21 September bahwa sebagian besar poin dari kesepakatan yang diusulkan telah disepakati, meskipun satu perselisihan krusial tetap ada: kebebasan operasi bagi Angkatan Udara Israel di wilayah udara Suriah.
Al-Sharaa, dalam pernyataannya kepada media Turki, mengakui bahwa meskipun serangan Israel baru-baru ini terhadap Kementerian Pertahanan Suriah merupakan “tindakan perang,” perjanjian keamanan yang dimediasi Amerika Serikat telah menjadi “suatu keharusan yang tak terhindarkan” dalam kondisi regional saat ini.
Ia membandingkan kesepakatan yang direncanakan itu dengan perjanjian pelepasan 1974.
Pertemuan di London Antara Pejabat Suriah-Israel
Media Israel sebelumnya mengungkapkan bahwa pada 18 September, pertemuan lima jam berlangsung di London antara Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer dan utusan Suriah al-Shaibani, dengan mediator AS Tom Barrack yang memfasilitasi.
Pertemuan itu mencakup tanggapan resmi Suriah terhadap proposal Israel.
Meskipun dilaporkan ada kemajuan, skeptisisme tetap ada di kalangan politik Tel Aviv. i24News mencatat bahwa peluang tercapainya kesepakatan dalam waktu dekat telah “menyusut,” bahkan dengan apa yang disebut sebagai “intervensi intensif” Presiden AS Donald Trump.
Implikasi yang Lebih Luas
Pertemuan Gedung Putih yang potensial antara Netanyahu dan al-Sharaa akan menjadi keterlibatan Israel–Suriah paling signifikan dalam beberapa dekade.
Namun pada substansinya, perkembangan semacam itu lebih berfungsi sebagai kedok politik untuk normalisasi antara pendudukan Israel dan otoritas transisi di Damaskus yang secara luas dipandang tidak memiliki legitimasi.
Alih-alih mencerminkan kehendak rakyat Suriah, hal itu justru berisiko mengkonsolidasikan pengaruh Tel Aviv di kawasan sambil meminggirkan kekuatan perlawanan yang sejati.
Jauh dari menawarkan stabilitas, kesepakatan yang dibentuk di bawah tekanan AS dapat memperkuat dominasi militer Israel — khususnya tuntutannya atas kebebasan bertindak di wilayah udara Suriah — dan semakin mengekspos sikap kompromistis kepemimpinan al-Sharaa.
(FBG)