Medvedev: Berlanjutnya Dukungan Barat Akan Bawa Akhir “Lebih Mengerikan” bagi Kyiv
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia menegaskan dukungan UE dan NATO semakin memperdalam konflik dan mendorong Ukraina menuju kehancuran.
Rusia, FAKTAGLOBAL.COM — Dmitry Medvedev, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, mengeluarkan peringatan keras kepada negara-negara Barat pada Senin lalu, dengan menyatakan bahwa dukungan finansial dan militer yang terus mengalir ke Ukraina justru akan memperburuk nasib akhir pemerintahan Kyiv.
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran di Moskow bahwa dukungan Eropa dan NATO semakin memperpanjang konflik dan menghalangi upaya diplomatik.
Medvedev: “Semakin Banyak yang Kalian Bayar, Semakin Mengerikan Akhir Kyiv”
Dalam sebuah pesan di saluran Telegram miliknya, Medvedev memperingatkan Brussel dan Kyiv mengenai konsekuensi berbahaya dari kebijakan Barat.
“Semakin banyak uang dan sumber daya yang dikeluarkan Barat untuk mendukung Ukraina, semakin mengerikan akhir pemerintahan Kyiv,” ujarnya.
Medvedev menambahkan bahwa aliran dana Barat yang terus berlanjut hanya akan membuat angkatan bersenjata Rusia “menguasai lebih banyak wilayah” seiring berjalannya perang.
Utusan Rusia: Eropa Menghalangi Jalur Diplomatik
Rodion Miroshnik, Duta Khusus Kementerian Luar Negeri Rusia untuk urusan perang Ukraina, dalam wawancaranya dengan TASS mengatakan bahwa negara-negara Eropa telah lama mengambil sikap “menghalangi dan mengobarkan perang” terkait konflik tersebut.
Menurutnya, negara-negara Eropa secara aktif berupaya menghambat komunikasi langsung antara pihak-pihak kunci.
“Mereka menggunakan segala cara untuk mencegah kontak langsung antara Moskow dan Kyiv—juga antara Moskow dan Washington—yang ditujukan untuk menyelesaikan perang dan mencapai perdamaian,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa di masa kepresidenan mantan Presiden AS Joe Biden, Washington berperan sebagai “lokomotif” dalam dukungan finansial dan militer untuk Ukraina, dan kini Brussel berupaya menekan pemerintahan Trump agar kembali pada jalur tersebut.
Ulyanov: UE dan NATO Akan Dukung Perang “Hingga Orang Ukraina Terakhir”
Mikhail Ulyanov, Duta Besar dan Perwakilan Tetap Rusia untuk organisasi internasional di Wina, juga mengecam Uni Eropa dan NATO atas peran mereka dalam mempertahankan perang tersebut.
Ia mengatakan bahwa Brussel berniat melanjutkan dukungan militer dan finansialnya “hingga warga Ukraina terakhir terbunuh dan hingga tetes darah terakhir mereka,” mengecam apa yang dianggapnya sebagai strategi ceroboh yang bertujuan memperpanjang perang dengan segala cara.
Moskow: Konflik Berakar pada Kekhawatiran Keamanan yang Diabaikan
Para pejabat Rusia kembali menegaskan bahwa perang Ukraina bermula dari sikap Barat yang mengabaikan kekhawatiran keamanan Moskow terkait perluasan NATO.
Rusia melancarkan operasi militernya pada 24 Februari 2022 sebagai respons terhadap apa yang disebutnya sebagai penolakan Barat untuk mengakui kekhawatiran strategisnya.
Sejak itu, negara-negara anggota NATO telah mengirim puluhan miliar dolar senjata, amunisi, dan peralatan kepada Kyiv.
Para pejabat Rusia berpendapat bahwa dengan meninggalkan jalur diplomasi dan mengirim persenjataan berat, Barat telah “memilih eskalasi daripada de-eskalasi,” mendorong konflik semakin dalam dan menutup peluang negosiasi.
(FG)


