MENCEKAM! Terror dan Ketakutan Kembali Hantui Warga Suriah di Homs
Cuplikan terbaru menunjukkan kelompok bersenjata loyal kepada pemerintahan Jolani menyerang berbagai distrik di Homs, membakar rumah dan harta milik warga.
Suriah, FAKTAGLOBAL.COM – Warga di seluruh Provinsi Homs melaporkan hidup dalam ketakutan yang terus-menerus setelah pembunuhan sepasang suami-istri oleh militan suku yang bersekutu dengan pemerintahan Jolani.
Semua indikasi menunjukkan meningkatnya kekacauan, pelanggaran hukum, dan gelombang baru kejahatan serta ketegangan sektarian.
Militan Bersenjata Serang Distrik Alawite, Bakar Rumah
Sementara Abu Mohammad al-Jolani terus melancarkan kampanye represif terhadap berbagai sekte di Suriah—khususnya komunitas Alawi—rekaman terbaru menunjukkan kelompok bersenjata loyal kepadanya menyerang beberapa wilayah di Homs, membakar rumah dan properti warga.
Sumber lokal Suriah mengonfirmasi bahwa militan dari suku Badui Bani Khaled, yang bersekutu dengan Jolani, melakukan serangan brutal di sejumlah distrik, terutama di kawasan berpenduduk Alawi. Di distrik Zaidal, selatan Homs, kelompok bersenjata tak dikenal membunuh seorang pria dan istrinya.
Para teroris itu kemudian membakar jenazah sang istri dan menuliskan slogan-slogan sektarian di dinding menggunakan darah korban.
Otoritas Jolani Berupaya Membenarkan Kejahatan Teroris
Beberapa hari setelah serangan Bani Khaled, warga Homs mengatakan mereka didera ketakutan dan kebingungan yang mendalam. Sejumlah sumber menyebutkan bahwa mereka sangat khawatir akan masa depan mereka di bawah kekuasaan represif Jolani.
Meskipun semua bukti menunjukkan bahwa kejahatan-kejahatan tersebut merupakan bagian dari pola kekerasan sektarian yang telah lama menandai pemerintahan Jolani di berbagai wilayah Suriah, kementerian dalam negeri yang tunduk padanya justru mengeluarkan pernyataan yang mengklaim tidak ada bukti kredibel bahwa pembunuhan di Zaidal bermotif sektarian.
Kementerian itu menuding slogan-slogan sektarian yang ditemukan di lokasi kejadian ditulis untuk “menyesatkan” dan “memicu konflik komunal.”
Seorang wanita berusia 42 tahun dari al-Zahra, yang merahasiakan namanya karena takut, mengatakan kepada Al Mayadeen:
“Kami tidak pernah membayangkan akan mengalami kengerian seperti ini lagi. Kami mengira perang sudah berakhir, tetapi tiba-tiba suara tembakan kembali terdengar di jalan-jalan. Warga amat ketakutan dan berlarian menyelamatkan diri.”
Ia menambahkan bahwa anak-anaknya tidur di ruangan gelap jauh dari jendela, dan ia sendiri tidak berani tidur barang sedetik pun.
Seorang mahasiswi dari Homs mengatakan seluruh kota berada dalam kondisi syok:
“Apa yang terjadi benar-benar menyakitkan. Orang-orang takut akan pecahnya ketegangan sektarian baru. Semua hanya ingin ketenangan kembali.”
Warga Suriah Peringatkan Meluasnya Kekacauan akibat Militan Tak Terkendali
Pengguna media sosial Suriah mengecam keras kekacauan yang meluas di bawah kekuasaan Jolani, memperingatkan bahwa keberadaan kelompok ekstremis bersenjata yang tidak terkendali memicu kejahatan dan kekerasan. Setiap kelalaian, tegas mereka, memberi ruang bagi kelompok ini untuk meneror warga sipil dan mengancam struktur sosial masyarakat.
Aktivis membagikan foto-foto kerusakan di berbagai distrik Homs, memperingatkan bahwa kekerasan tersebut dapat menyebar ke kota lain dan memicu gelombang ketegangan sektarian yang lebih besar.
Aktivis HAM Samer al-Daiee mengatakan kepada Al-Arabi al-Jadeed bahwa Homs berada dalam kondisi sangat tidak stabil:
“Warga di distrik yang hancur menderita karena ketidakamanan dan ketidakadilan. Di seluruh Suriah, banyak kelompok memiliki kekuasaan berlebihan atas warga. Senjata yang tidak terkendali di tangan mereka dapat mengubah satu insiden kriminal kecil menjadi ledakan sosial hanya dalam hitungan jam.”
Ia menambahkan bahwa aspek paling berbahaya dari kejadian terbaru adalah pernyataan sejumlah kelompok lokal yang justru mendukung pelaku bersenjata alih-alih menyerukan penegakan hukum.
Aktivis Suriah: Geng Jolani Lakukan Kekejaman Mirip Kejahatan Israel
Belum lama ini, seorang aktivis perempuan Suriah mengungkap eksekusi puluhan warga Alawi oleh Jolani di Homs, menegaskan bahwa kejahatan gengnya serupa dengan yang dilakukan rezim Israel.
Penulis Suriah, Shouq Ibrahim, mengatakan: “Jolani adalah teroris internasional yang bertanggung jawab atas seluruh tindakan kriminalnya di Suriah. Geng terorisnya melakukan kejahatan paling barbar terhadap komunitas Alawi, Syiah, Druze, dan Kristen.”
Ia mengungkap bahwa hanya dalam beberapa hari, pasukan Jolani mengeksekusi puluhan warga Alawi di penjara-penjara mereka di Homs.
“Apa yang terjadi di Suriah adalah upaya terencana untuk melakukan genosida terhadap komunitas Alawi. Geng Jolani tidak berhenti pada pembunuhan saja, tetapi juga melakukan pengusiran paksa, penjarahan rumah, serta perampasan harta benda warga.” (FG)


