Menlu Venezuela: UE Gunakan “Bantuan Kemanusiaan” sebagai Kedok Korupsi
Caracas mengatakan pengumuman bantuan Eropa hanyalah kedok politik yang menguntungkan LSM, bukan rakyat Venezuela
Venezuela, FAKTAGLOBAL.COM — Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil menyampaikan pesan tegas kepada Eropa pada Senin, menuduh Uni Eropa menjalankan skema korupsi dengan kedok bantuan kemanusiaan dan menegaskan bahwa tidak satu pun dana yang diklaim sebagai dukungan untuk Venezuela benar-benar sampai ke negara tersebut.
Gil memperingatkan para wajib pajak Eropa bahwa jutaan euro yang diklaim sebagai bantuan kemanusiaan untuk Venezuela tidak diberikan kepada rakyat Venezuela, melainkan dialihkan kepada para perantara dan LSM di luar negeri.
Ia menegaskan bahwa dana UE sebesar €14,5 juta yang baru diumumkan akan mengikuti pola yang sama dengan €149 juta sebelumnya — uang yang menurutnya dipresentasikan sebagai dukungan kemanusiaan, namun tidak pernah masuk ke Venezuela.
“Kasus korupsi lain yang disamarkan sebagai kerja kemanusiaan,” ujar Gil, menegaskan bahwa dana tersebut menguntungkan aktor eksternal, bukan warga Venezuela.
Bantuan Kemanusiaan “Berubah Menjadi Bisnis”
Menurut Menlu Venezuela itu, dana yang dialokasikan Brussel diserap oleh LSM dan para perantara, menjadikan apa yang dipresentasikan sebagai bantuan kemanusiaan berubah menjadi operasi komersial yang disamarkan sebagai solidaritas.
Ia mengecam praktik tersebut sebagai bentuk eksploitasi dengan label kemanusiaan, menyatakan bahwa Uni Eropa tidak mendaftarkan atau melaksanakan proyek kemanusiaan di dalam Venezuela dan bahwa tidak satu euro pun mencapai masyarakat.
“Kebenarannya sederhana: tidak satu euro pun dari dana ini sampai kepada rakyat Venezuela.”
Kritik terhadap Prioritas Eropa
Gil juga menyoroti apa yang ia gambarkan sebagai kontradiksi dalam kebijakan Eropa: sementara warga Eropa menghadapi pemangkasan dan pembatasan di dalam negeri, Brussel secara publik mengumumkan dana baru atas nama membantu Venezuela — meskipun dana tersebut tidak pernah tiba.
Ia menegaskan bahwa institusi Eropa menggunakan Venezuela dalam narasi publik sambil mengarahkan dana ke tempat lain, menyebut tindakan ini sebagai munafik dan bermotif politik.
Venezuela Menuntut Penghormatan
Menlu Venezuela itu menutup pernyataannya dengan pesan langsung kepada Brussel:
“Cukup korupsi dan alasan palsu dari Uni Eropa! Venezuela harus dihormati.”
Caracas menegaskan bahwa dana yang diklaim sebagai bantuan kemanusiaan dimanipulasi di bawah kepentingan asing, dan menegaskan haknya untuk mempertahankan martabat dan kedaulatan nasional dari narasi dan campur tangan eksternal. (FG)


