Paket Mencurigakan di Pangkalan Air Force One Akibatkan 7 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Pihak berwenang belum mengungkap asal paket atau mengidentifikasi individu yang bertanggung jawab mengirimkannya.
Amerika Serikat, FAKTAGLOBAL.COM — Sedikitnya tujuh orang jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit setelah sebuah paket mencurigakan berisi bubuk putih dibuka di Pangkalan Militer Gabungan Andrews (Joint Base Andrews), sebuah instalasi militer penting Amerika Serikat yang terletak di luar Washington, D.C.
Menurut sejumlah sumber yang dikutip oleh CNN, paket tersebut menyebabkan beberapa personel tiba-tiba mengalami gejala sakit setelah terpapar zat di dalamnya. Mereka segera dibawa ke Malcolm Grow Medical Center di dalam kompleks pangkalan untuk mendapatkan perawatan medis.
Insiden itu memicu evakuasi cepat terhadap gedung yang terdampak, yang menampung Pusat Kesiapan Garda Nasional Udara (Air National Guard Readiness Center) — sebuah kantor penghubung antara Biro Garda Nasional dan unit-unit Garda Nasional Udara di seluruh negara bagian dan teritori Amerika Serikat.
Pihak Berwenang Meremehkan Ancaman Meski Ada Evakuasi
Pejabat Joint Base Andrews merilis pernyataan yang menyebut bahwa tidak ada “ancaman langsung”, meskipun seluruh gedung dan bangunan yang terhubung telah dievakuasi dan diberi garis pengamanan.
Petugas tanggap darurat pangkalan dilaporkan mengamankan lokasi sebelum menyerahkannya kepada Kantor Investigasi Khusus (Office of Special Investigations).
Analisis awal oleh tim HAZMAT tidak mendeteksi adanya bahan berbahaya, namun jenis bubuk putih tersebut masih belum diketahui. Tim HAZMAT meninggalkan lokasi pada Kamis malam, sementara penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung untuk mengidentifikasi substansi tersebut.
Diduga Mengandung Propaganda Politik
Dua sumber yang mengetahui penyelidikan mengonfirmasi bahwa amplop mencurigakan itu juga berisi materi propaganda politik, meskipun pihak berwenang belum mengungkap isinya. Ruangan tempat amplop itu dibuka tetap disegel untuk pemeriksaan forensik.
Para pengamat menilai bahwa insiden seperti ini, yang melibatkan kemungkinan motif politik, menunjukkan meningkatnya ketegangan dan ketidakstabilan domestik di dalam Amerika Serikat, bahkan di antara fasilitas militernya yang paling aman.
Pangkalan Presiden dan Simbol Keamanan Amerika
Joint Base Andrews dikenal sebagai gerbang utama bagi pejabat tinggi pemerintah Amerika Serikat — termasuk presiden, wakil presiden, dan anggota kabinet — dan dianggap sebagai salah satu instalasi militer paling aman di negara itu.
Namun, secara ironis, Presiden Donald Trump berada di pangkalan yang sama hanya sehari sebelum paket mencurigakan itu dikirim, menimbulkan pertanyaan serius tentang kerentanan internal dan kesiapan pertahanan AS terhadap ancaman tak konvensional.
Ketegangan Internal dan Polarisasi
Sementara Washington terus menampilkan citra stabilitas dan kendali di luar negeri, insiden semacam ini justru memperlihatkan tanda-tanda meningkatnya ketegangan dan kekacauan internal di dalam institusi Amerika sendiri.
Kemunculan materi bermuatan politik di dalam pangkalan militer menyoroti polarisasi yang semakin dalam di masyarakat AS — perpecahan yang kini merembes hingga ke tubuh angkatan bersenjata.
Pihak berwenang belum mengungkap asal paket atau mengidentifikasi individu yang bertanggung jawab mengirimkannya. (FG)


