Pasukan Keamanan Gaza Perketat Operasi Pemberantasan Kolaborator Israel
Tim keamanan khusus bernama “Rada’” (Pasukan Penangkal) telah melakukan operasi skala luas di seluruh Jalur Gaza, yang mengakibatkan penangkapan sejumlah besar kolaborator dan pelaku kriminal
Palestina, FAKTABERITAGLOBAL.COM – Menurut sumber Palestina, pasukan keamanan di Gaza melancarkan operasi besar-besaran untuk memburu para kolaborator Israel segera setelah pengumuman gencatan senjata.
Sejak dimulainya perang, isu spionase dan infiltrasi jaringan yang terkait dengan pendudukan Israel menjadi perhatian utama bagi aparat keamanan Gaza.
Sebuah tim keamanan khusus bernama “Rada’” (Pasukan Penangkal) telah melakukan operasi skala luas di seluruh Jalur Gaza, yang mengakibatkan penangkapan sejumlah besar kolaborator dan pelaku kriminal.
Seorang sumber keamanan yang mengetahui operasi tersebut mengonfirmasi bahwa tim telah mengambil alih sejumlah properti dan lokasi yang digunakan para tersangka di Kota Gaza.
Operasi ini mencakup misi pengawasan dan penggerebekan terhadap individu yang terlibat dalam penembakan, serangan terhadap warga pengungsi, serta penyerangan terhadap pejuang perlawanan.
Batas Waktu Penyerahan Diri dan Penegakan Keamanan
Pihak berwenang sebelumnya telah memberikan kesempatan kepada para kolaborator dan kelompok kriminal untuk menyerahkan diri. Namun, mereka yang menolak dihadapi sesuai aturan keterlibatan demi menjaga keamanan publik.
Di Gaza tengah, operasi presisi menghasilkan penangkapan individu yang terbukti melakukan penembakan terhadap pejuang perlawanan dan personel keamanan Gaza. Di wilayah selatan, beberapa individu yang terkait dengan jaringan perekrutan mata-mata selama perang juga ditahan.
Sumber keamanan menegaskan bahwa siapa pun yang terbukti bekerja sama dengan pendudukan atau melakukan kejahatan terhadap rakyat Gaza akan diserahkan kepada otoritas peradilan.
Tim Rada’ tetap bertekad memulihkan ketertiban dan memberantas jaringan spionase serta kelompok kriminal bersenjata, dengan komitmen menjaga keamanan internal.
Bentrokan Bersenjata dan Eliminasi Kolaborator
Media Palestina melaporkan terjadinya bentrokan hebat di Deir al-Balah, Gaza tengah, antara pasukan keamanan perlawanan dan kelompok kriminal bersenjata.
Secara terpisah, di wilayah timur Shuja’iyya di Kota Gaza, dua kolaborator tewas dalam penyergapan terencana oleh pasukan perlawanan, sementara satu lainnya berhasil ditangkap.
Sumber keamanan mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pasukan telah merebut kembali seluruh kendali atas wilayah yang sebelumnya dikuasai kelompok bersenjata, dan melakukan operasi penyisiran menyeluruh.
Beberapa tersangka yang dituduh menyerang warga pengungsi dan bekerja sama dengan pendudukan tewas dalam konfrontasi tersebut.
Secara keseluruhan, hampir 60 individu yang dituduh melakukan spionase telah ditahan dan dipindahkan ke lokasi aman untuk penyelidikan lanjutan.
Kementerian Dalam Negeri Buka Jalur Amnesti bagi Pelaku Non-Kekerasan
Kementerian Dalam Negeri di Gaza mengumumkan bahwa pasca-gencatan senjata, langkah-langkah keamanan dan stabilitas sosial sedang dilaksanakan di Jalur Gaza.
Kementerian menegaskan bahwa jalur amnesti tetap dibuka bagi mereka yang terlibat dengan kelompok kolaborator atau kriminal tetapi tidak terlibat dalam pembunuhan atau kejahatan besar. Mereka diberi waktu satu minggu untuk menyerahkan diri guna menormalkan status hukum mereka.
Dua hari sebelumnya, sumber lapangan melaporkan bentrokan sengit antara Brigade al-Qassam dan kelompok kriminal yang terkait dengan pendudukan Israel di lingkungan al-Sabra, Kota Gaza. Kelompok tersebut, pasca-gencatan senjata, dilaporkan menargetkan dan menewaskan beberapa pejuang al-Qassam di dekat Rumah Sakit Yordania.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Palestina, anggota kelompok itu juga menembaki warga pengungsi yang kembali dari Gaza selatan menuju wilayah tengah.
Dalam bentrokan tersebut, jurnalis foto Palestina terkemuka, Saleh Al-Jafarawi, bersama sejumlah personel keamanan Palestina, gugur.
Al-Jafarawi dikenal sebagai salah satu jurnalis lapangan paling berdedikasi di Gaza, yang terus mendokumentasikan peristiwa perlawanan hingga detik-detik terakhirnya. (FBG)