Pejabat Lebanon Kecam Serangan Israel di Musaylih sebagai Eskalasi Berbahaya
Serangan Terjadi Usai Gencatan Senjata Gaza, Menargetkan Infrastruktur Sipil dan Melanggar Kedaulatan Lebanon
Lebanon, FAKTABERITAGLOBAL.COM – Pejabat-pejabat Lebanon mengeluarkan pernyataan tegas pada Sabtu pagi setelah serangan terbaru Israel yang menargetkan kawasan Musaylih di Lebanon selatan.
Mereka mengecam tindakan tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan dan eskalasi yang disengaja meskipun adanya perjanjian gencatan senjata di Gaza.
Ketua Parlemen Nabih Berri: “Serangan terhadap Seluruh Lebanon”
Menanggapi agresi Israel yang menghantam Musaylih pada dini hari, Ketua Parlemen Nabih Berri menegaskan bahwa serangan terang-terangan ini — dalam bentuk, substansi, waktu, dan tujuannya — tidak akan mengubah prinsip keteguhan Lebanon, maupun keyakinan rakyatnya yang kembali membayar dengan nyawa, rumah, dan mata pencaharian demi keterikatan mereka pada tanah dan hak untuk hidup bermartabat.
Berri menekankan bahwa serangan tersebut bukan sekadar serangan terhadap Musaylih atau fasilitas industrinya, melainkan agresi terhadap seluruh Lebanon dan rakyatnya, di mana darah Kristen dan Muslim kembali tumpah bersama — sebuah bukti baru akan persatuan nasib dalam menghadapi arogansi Israel.
Ia menutup dengan seruan: “Mari kita bersatu — dari Musaylih — demi Lebanon, menghadapi serangan terus-menerus terhadap kedaulatan dan martabat nasional kita.”
Presiden Joseph Aoun: “Serangan yang Sengaja Setelah Gencatan Gaza”
Presiden Lebanon, Jenderal Joseph Aoun, juga mengecam serangan Israel di jalan Musaylih di selatan, menegaskan bahwa Lebanon selatan sekali lagi berada di bawah tembakan terbuka Israel terhadap instalasi sipil, tanpa alasan atau dalih apa pun.
Dalam pernyataannya, Presiden Aoun memperingatkan bahaya besar dari waktu serangan tersebut, yang terjadi segera setelah perjanjian gencatan senjata Gaza dan setelah pihak Palestina menyetujui mekanisme untuk menetralkan senjata dan menghentikan permusuhan.
Ia mencatat bahwa perkembangan ini menimbulkan pertanyaan mendalam bagi Lebanon dan komunitas internasional, khususnya apakah ada upaya untuk memindahkan medan pertempuran dari Gaza ke Lebanon, demi mempertahankan keuntungan politik melalui api dan pertumpahan darah.
Aoun menegaskan bahwa pelanggaran Israel yang berulang terhadap kedaulatan Lebanon merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan mengancam prospek stabilitas yang seharusnya mengikuti kesepakatan Gaza. Ia menyerukan respons internasional yang mendesak untuk menghentikan jalur agresif ini.
Serangan terbaru di Musaylih terjadi setelah rangkaian serangan Israel yang diperbarui di Lebanon selatan, menegaskan rapuhnya pengaturan gencatan senjata saat ini dan ancaman yang terus-menerus terhadap wilayah sipil dan infrastruktur.
Komunitas lokal tetap berada dalam risiko tinggi sementara operasi Israel terus berlanjut meskipun ada seruan internasional untuk deeskalasi. (FBG)