Pembaruan Tragedi Kebakaran Hong Kong: Korban Tewas Jadi 83, Investigasi Berlanjut
Tim penyelamat temukan satu korban selamat; tiga eksekutif kontraktor ditangkap saat inspeksi diperluas ke seluruh kota
China, FAKTAGLOBAL.COM — Jumlah korban tewas dalam kebakaran dahsyat di Wang Fuk Court, Hong Kong, meningkat menjadi 83 orang setelah tim penyelamat menemukan seorang korban selamat di tangga gedung dalam operasi berkelanjutan.
Otoritas memperingatkan bahwa angka tersebut masih bisa bertambah, dengan 25 panggilan darurat yang belum berhasil ditindaklanjuti dan puluhan orang dikhawatirkan masih terperangkap di antara puing-puing hangus kawasan perumahan Tai Po.
Kebakaran tersebut — kini menjadi yang paling mematikan di Hong Kong dalam beberapa dekade — telah memicu rangkaian investigasi besar-besaran terkait tindak kriminal, korupsi, dan kelalaian keselamatan, yang menargetkan praktik renovasi di sektor perumahan publik Hong Kong.
Satu Korban Selamat Ditemukan Saat Pencarian Diperketat
Tim penyelamat melaporkan secercah harapan setelah menemukan seorang korban selamat di tangga gedung. Identitas dan kondisi korban belum diumumkan. Petugas terus memprioritaskan akses ke lantai atas yang rusak parah dan masih menyala sebagian.
Lebih dari 56 warga yang terluka masih dirawat di berbagai rumah sakit di seluruh kota, termasuk 11 petugas pemadam kebakaran yang cedera selama operasi.
Bahan Renovasi Mudah Terbakar Jadi Faktor Utama Penyebab Penyebaran Api
Penyelidik memastikan bahwa penyebaran api yang sangat cepat dipicu oleh styrofoam mudah terbakar yang menutupi jendela lift di setiap lantai. Material tersebut digunakan dalam proses renovasi besar sejak Juli 2024 dan berfungsi sebagai bahan bakar yang membuat api merambat ke lorong dan unit-unit hunian hanya dalam hitungan menit.
Pemerintah juga mengonfirmasi bahwa jaring dan penutup perancah yang menyelimuti delapan menara gedung tidak memenuhi standar keselamatan kebakaran.
Penangkapan dan Penyelidikan Korupsi Meluas
Setelah temuan awal, polisi menangkap tiga orang — dua direktur dan seorang konsultan terkait kontraktor renovasi — atas tuduhan pembunuhan tanpa sengaja. Mereka dituduh menyetujui atau mengawasi penggunaan material tidak aman yang berkontribusi langsung pada penyebaran api yang eksplosif.
Skandal ini meluas lebih jauh:
ICAC membuka penyelidikan korupsi terkait proyek renovasi senilai HK$330 juta.
Polisi menggeledah kantor perusahaan pengelola gedung yang bertanggung jawab atas pengawasan harian renovasi.
Pejabat pemerintah berjanji memberikan “akuntabilitas penuh, tanpa terkecuali.”
Inspeksi Kota Secara Menyeluruh Diperintahkan oleh Pemimpin Hong Kong
Chief Executive John Lee Ka-chiu memerintahkan inspeksi darurat di semua kompleks perumahan publik yang sedang menjalani renovasi besar, mengingat kekhawatiran bahwa praktik dan material serupa dapat menimbulkan risiko yang meluas.
Lee mengunjungi para korban luka di rumah sakit pada Kamis pagi dan menegaskan bahwa “tidak ada yang akan diabaikan” dalam upaya mengungkap kegagalan besar standar keselamatan ini.
Tanggapan Nasional: Presiden Xi Jinping Minta Mobilisasi Penuh
Presiden Xi Jinping menyampaikan belasungkawa dan meminta otoritas melakukan “upaya maksimal” untuk mencegah korban tambahan. Beijing disebut memantau situasi dengan sangat dekat, mengingat bukti awal adanya kegagalan sistemik dalam praktik konstruksi.
Meskipun api terbesar telah berhasil dikendalikan, petugas pemadam menyebut tiga menara masih terbakar di lantai atas, sehingga operasi penyelamatan menjadi lebih sulit. Penilaian struktur bangunan tidak dapat dimulai sampai seluruh titik panas padam sepenuhnya.
Otoritas khawatir bahwa kerusakan panas, perancah yang melemah, serta puing-puing beracun dapat memperpanjang pencarian warga yang masih hilang. (FG)


