Pemerintahan Trump Rencanakan Operasi Militer Terselubung di Meksiko
Washington bersiap melakukan operasi di luar wilayah yurisdiksi meski menghadapi kekhawatiran soal kedaulatan, memicu ketakutan eskalasi regional dan penyalahgunaan kekuatan militer rahasia
Amerika Serikat, FAKTAGLOBAL.COM — Pemerintahan Trump secara diam-diam sedang mempersiapkan misi rahasia untuk mengerahkan pasukan dan intelijen AS ke dalam wilayah Meksiko dengan klaim menargetkan kartel narkoba.
Hal ini disampaikan pejabat dan mantan pejabat AS yang dikutip NBC News — sebuah langkah yang akan menandai perluasan dramatis operasi militer Amerika di negara asing dan mengancam kedaulatan Meksiko.
Operasi yang diusulkan dapat melibatkan serangan drone dan pasukan operasi khusus AS di bawah otoritas tindakan rahasia Title 50, yang mengaburkan garis antara operasi intelijen dan intervensi militer. Pelatihan untuk misi ini dilaporkan telah dimulai, meski para pejabat mengatakan belum ada keputusan final.
Jika disetujui, operasi tersebut akan menjadi pergeseran signifikan dari kebijakan AS sebelumnya dan memperluas doktrin pemerintahan ini yang menggunakan kekuatan sepihak terhadap kelompok yang ditetapkan Washington sebagai ancaman keamanan — tanpa memedulikan batas negara atau persetujuan asing.
Aksi Langsung AS di Dalam Meksiko Dipertimbangkan
Pemerintahan menyatakan bahwa mereka tidak harus mencari koordinasi publik dengan Meksiko, mengindikasikan kesediaan untuk bertindak secara sepihak.
Seorang pejabat senior membela pendekatan ini, dengan mengatakan AS “berkomitmen menggunakan pendekatan seluruh pemerintah” terhadap kartel.
CIA menolak berkomentar, sementara Pentagon merujuk semua pertanyaan ke Gedung Putih, menegaskan kerahasiaan misi tersebut.
Awal tahun ini, Departemen Luar Negeri AS menetapkan enam kartel Meksiko, MS-13, dan geng Tren de Aragua sebagai “organisasi teroris asing,” memungkinkan perluasan kewenangan operasi rahasia bagi pasukan AS.
Serangan yang direncanakan di dalam Meksiko kabarnya akan menargetkan laboratorium narkoba dan pimpinan kartel. Beberapa drone yang dipertimbangkan mengharuskan operator berada di wilayah dekat Meksiko — mengindikasikan potensi kehadiran pasukan di lapangan.
Meksiko Tolak Intervensi AS, Tegaskan Kedaulatan
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menolak kemungkinan aksi sepihak AS, memberikan respons tegas:
“Kami menolak segala bentuk intervensi atau campur tangan… Meksiko berkoordinasi dan bekerja sama, tetapi tidak tunduk.”
Meskipun AS menyatakan lebih memilih kerja sama, para pejabat secara nyata tidak menutup kemungkinan bertindak tanpa persetujuan Meksiko — sebuah sikap yang mencerminkan kembali upaya Washington menegaskan kekuasaan di luar batasnya.
Sheinbaum telah mengizinkan perluasan penerbangan pengawasan CIA dan mengerahkan 10.000 pasukan ke perbatasan, serta mengekstradisi 55 tokoh kartel dan meningkatkan penyitaan fentanil — langkah kerja sama tanpa menyerahkan kedaulatan.
Trump memuji Sheinbaum secara terbuka, namun secara bersamaan menyatakan “Meksiko dijalankan oleh kartel,” komentar yang menurut para pengkritik memperkuat pendekatan tekanan keamanan AS di Amerika Latin.
Ekstensi Operasi AS yang Sudah Berlangsung di Kawasan
Rencana Meksiko ini menyusul serangan AS terhadap kapal yang diduga penyelundup narkoba di dekat Venezuela, di mana 16 kapal telah diserang sejak September dan 64 orang dilaporkan tewas — tanpa Washington memberikan bukti mengenai narkotika atau identitas mereka.
Pemerintahan menegaskan bahwa metode penegakan hukum tradisional telah gagal. Mereka menghubungkan pendekatan militeristik ini dengan narasi yang lebih luas untuk memerangi kejahatan terorganisir di Meksiko, Venezuela, dan wilayah lain, dan menawarkan hadiah $50 juta untuk penangkapan Presiden Venezuela Nicolás Maduro.
Pejabat yang mengetahui misi Meksiko menyatakan bahwa operasi tersebut tidak dimaksudkan untuk merongrong pemerintah Sheinbaum, meskipun perdebatan internal mengenai cakupan dan legalitas tindakan tersebut masih berlangsung.
Kekhawatiran Regional dan Pertanyaan Legal
Keputusan AS untuk memperlakukan kartel sebagai aktor yang terkait terorisme dan mengerahkan kekuatan mematikan memicu kekhawatiran akan:
Pelanggaran hukum internasional
Risiko korban sipil di bawah operasi rahasia
Ekspansi kekuatan militer AS di Amerika Latin
Dampak diplomatik regional
Para pengamat hak asasi manusia dan pakar hukum memperingatkan bahwa tindakan ini dapat menciptakan preseden berbahaya bagi serangan lintas batas.
Pemerintah Meksiko dan negara-negara kawasan menunjukkan keprihatinan, menyadari bahwa operasi sepihak AS secara historis telah menekan kedaulatan negara-negara Amerika Latin.
Saat perdebatan berlanjut di Washington, para pengamat kawasan memperingatkan bahwa militerisasi kembali oleh AS — yang diklaim sebagai kebijakan anti-narkotika — berisiko memicu ketegangan dan menghidupkan kembali dinamika intervensi yang telah lama ditolak di seluruh belahan ini. (FG)


