Penembakan Massal di Gereja LDS Michigan, 4 Tewas dan 8 Terluka
Insiden ini menambah daftar panjang penembakan massal yang meningkat di Amerika Serikat, khususnya terhadap gereja dan institusi keagamaan, serta serangkaian serangan bermotif politik.
AS, FAKTABERITAGLOBAL.COM – Seorang pria bersenjata menabrakkan truknya ke sebuah gereja Church of Jesus Christ of Latter-day Saints (LDS) di Grand Blanc, Michigan, saat ratusan jamaah berkumpul pada Minggu pagi.
Ia kemudian melepaskan tembakan ke arah jemaat sebelum membakar bangunan tersebut.
Menurut ABC News, sedikitnya empat orang tewas dan delapan lainnya terluka akibat kombinasi penembakan dan kebakaran. Pelaku akhirnya tewas dalam baku tembak dengan polisi yang merespons kejadian.
Serangan dimulai sekitar pukul 10.25 pagi ketika seorang pria berusia 40 tahun menabrakkan kendaraannya ke pintu utama gereja lalu menembaki jemaat dengan senapan serbu, kata Kepala Polisi Grand Blanc Township, William Renye.
Unit kepolisian tiba dalam hitungan menit dan terlibat baku tembak dengan pelaku, yang tewas di lokasi. Otoritas menyebutkan sepuluh korban dibawa ke rumah sakit terdekat; satu korban meninggal di tempat, sementara korban lain meninggal akibat luka yang dideritanya pada hari yang sama.
FBI kini mengambil alih penyelidikan, dan menyebut insiden ini sebagai “tindakan kekerasan yang ditargetkan.”
Insiden ini menambah daftar panjang penembakan massal yang meningkat di Amerika Serikat, khususnya terhadap gereja dan institusi keagamaan, serta serangkaian serangan bermotif politik. Peristiwa ini terjadi hanya beberapa jam setelah penembakan massal di sebuah bar tepi laut di North Carolina yang menewaskan tiga orang pada Sabtu malam.
Kebakaran dan Penyelidikan
Kepala Polisi Renye melaporkan kebakaran terjadi di dalam gereja saat serangan berlangsung, yang diyakini penyidik sengaja dipicu oleh pelaku.
Rekaman drone menunjukkan atap gereja LDS sudah dilalap api. Pihak berwenang memperingatkan kemungkinan ditemukannya korban tambahan setelah lokasi benar-benar aman.
Respon Trump
Presiden AS Donald Trump mengecam insiden ini sebagai “serangan yang ditargetkan terhadap umat Kristen” melalui unggahan di Truth Social tak lama setelah peristiwa tersebut. Ia menggambarkan peristiwa itu sebagai bagian dari “epidemi kekerasan” di Amerika Serikat.
“Pelaku sudah mati, tetapi masih banyak yang harus diungkap,” tulis Trump.
“Ini tampaknya adalah serangan lain yang menargetkan umat Kristen di Amerika Serikat. WABAH KEKERASAN DI NEGARA KITA INI HARUS BERAKHIR, SEKARANG JUGA!”
Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Trump berjanji akan memerangi apa yang disebutnya sebagai “terorisme kiri radikal” menyusul pembunuhan terhadap influencer konservatif Charlie Kirk awal bulan ini. (FBG)