Peringatan Keras Sayyed Houthi ke Saudi: Kalian Tak Akan Berhasil Lindungi Kapal Israel!
Pemimpin Ansarallah mengecam kemitraan maritim Saudi-Inggris di Laut Merah, mengatakan semua upaya untuk mengamankan kapal Israel pasti gagal
Yaman, FAKTABERITAGLOBAL.COM – Sayyed Abdul Malik al-Houthi, pemimpin gerakan Ansarallah Yaman, memperingatkan rezim Saudi agar tidak terlibat dalam agresi terhadap Yaman demi melayani musuh Israel.
Ia menegaskan bahwa setiap upaya untuk melindungi pelayaran Israel di Laut Merah akan gagal.
Dalam pidato televisi pada Kamis, al-Houthi merujuk pada pengumuman Saudi tentang kemitraan keamanan maritim dengan Inggris, yang diumumkan dalam konferensi di Riyadh dengan lebih dari 40 negara peserta, dan mengatakan langkah tersebut secara efektif ditujukan untuk melindungi kapal Israel.
Ia menegaskan bahwa setiap klaim untuk “melindungi pelayaran” pada tahap ini pada kenyataannya berarti mengamankan pelayaran Israel.
Al-Houthi menjelaskan bahwa satu-satunya kapal yang menjadi target adalah milik musuh Israel, sambil mempertanyakan apakah kapal Saudi pernah diserang.
Ia mengingatkan bahwa kapal-kapal Inggris hanya diserang ketika Inggris bergabung dalam agresi terhadap Yaman untuk mendukung Israel dan Amerika Serikat.
Ia lebih lanjut menggambarkan pengumuman Saudi yang dibuat di tengah kejahatan Israel di Gaza dan pelanggaran terhadap Suriah, Lebanon, Qatar, serta seluruh umat, sebagai pengkhianatan terhadap umat, dan memperingatkan bahwa upaya tersebut tidak akan berhasil.
Kalian Tidak Akan Berhasil Melindungi Kapal Israel
Al-Houthi secara tegas mengatakan kepada pimpinan Saudi: “Malulah pada diri kalian sendiri — kalian tidak akan mampu melindungi kapal musuh Israel di Laut Merah.”
Ia menyebut setiap upaya oleh Saudi, Inggris, atau pihak lain yang berpihak pada Israel untuk melindungi kapalnya sebagai kegagalan dan sumber kehinaan.
Ia menambahkan bahwa siapa pun yang bergabung dengan pihak Israel dalam agresi apa pun terhadap Yaman akan dihadapi dalam kerangka yang sama seperti terhadap musuh Israel itu sendiri. “Siapa pun yang mendaftar dengan musuh Israel adalah pihak yang kalah,” ujarnya, menyebut keterlibatan semacam itu sebagai skandal besar pada tahap ini.
Penolakan Label “Iran” dan Fokus pada Ancaman Israel
Al-Houthi menolak anggapan bahwa posisi Yaman digerakkan oleh Iran, menyebut deskripsi semacam itu dipropagandakan oleh musuh Israel dan diulang-ulang oleh rezim klien seperti burung beo.
Ia mengatakan label-label ini digunakan untuk merasionalisasi tindakan Israel dan untuk membenarkan pengkhianatan serta kolaborasi dengan Israel oleh negara-negara tertentu.
Ia menjelaskan ancaman maritim secara konkret: bahaya di Laut Merah, Bab al-Mandeb, Teluk Aden, dan Laut Arab, katanya, diarahkan pada kapal Israel. Posisi maritim Yaman dipresentasikan sebagai dukungan yang sah dan prinsipil untuk rakyat Palestina melawan musuh yang mengancam seluruh umat.
Larangan Pelayaran Berlanjut dan Seruan untuk Berhenti Membantu Israel
Al-Houthi menegaskan kembali bahwa sikap dan operasi Yaman — yang digambarkan sebagai bagian dari “Pertempuran Kemenangan yang Dijanjikan dan Jihad Suci” — akan terus berlanjut di semua jalurnya.
Ia menyatakan bahwa larangan navigasi untuk kapal Israel di Laut Merah dan Bab al-Mandeb tetap berlaku, dan memperingatkan bahwa setiap upaya untuk menghentikan operasi Yaman yang ditujukan untuk melindungi pelayaran Israel akan gagal.
Ia juga menegaskan bahwa layanan intelijen, finansial, dan politik Saudi kepada entitas Israel tidak akan menguntungkan kerajaan, dengan menyatakan bahwa Israel hanya memanfaatkan kerja sama Saudi.
Seruan Penutup dan Retorika Akhir
Menutup pernyataannya, Sayyed al-Houthi kembali menyampaikan nasihatnya kepada Saudi dan rezim lain: jangan libatkan diri kalian dalam mendukung militer musuh Israel untuk melindungi kapalnya di laut.
Ia menekankan bahwa keterlibatan semacam itu akan dihadapi dengan posisi Yaman terhadap musuh Israel, dan menggambarkan upaya berkelanjutan untuk melindungi pelayaran Israel sebagai hal yang pasti gagal.
(FBG)