Presiden Iran Desak Negara-Negara Islam Putuskan Seluruh Hubungan dengan Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha akan membahas serangan “Israel” terhadap Qatar dan genosida yang terus berlangsung di Gaza.
Qatar, FAKTABERITAGLOBAL.COM – Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyerukan negara-negara Islam untuk bersatu dan memutuskan seluruh hubungan politik, ekonomi, dan budaya dengan “Israel,” sambil mengecam apa yang ia sebut sebagai genosida di Gaza yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa.
Berbicara sebelum keberangkatannya ke Qatar untuk menghadiri KTT darurat Arab-Islam, ia menuduh rezim Zionis telah mengabaikan seluruh hukum internasional dan menyerang berbagai negara, termasuk Qatar, Lebanon, Irak, Iran, dan Yaman.
Pezeshkian menegaskan bahwa Washington telah melegitimasi kejahatan Israel dengan memberikan dukungan militer dan logistik, serta memperingatkan bahwa hanya aksi kolektif umat Islam yang mampu mencegah Israel melanjutkan agresinya.
Qatar Gelar KTT Darurat Usai Serangan Udara
Seruan tersebut muncul hanya beberapa hari setelah “Israel” melancarkan serangan mematikan ke Doha, menargetkan perunding Hamas dan menewaskan sejumlah warga Palestina serta seorang perwira Qatar.
Serangan itu memicu gelombang kecaman di dunia Arab dan Islam. Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menuduh komunitas internasional menerapkan standar ganda dan menuntut agar Israel dimintai pertanggungjawaban.
Sebagai respons, Qatar menggelar KTT darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab. Pertemuan yang dipimpin Emir Qatar ini diperkirakan akan menghasilkan resolusi kecaman terhadap agresi Israel.
Peserta yang hadir antara lain Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Perdana Menteri Irak Mohammad Shia al-Sudani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, sementara kehadiran Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman masih belum pasti.
Kredibilitas AS Dipertanyakan
Serangan ini juga menempatkan Washington dalam posisi sulit. Presiden Donald Trump menyerukan agar Israel berhati-hati dan menahan diri, namun di saat yang sama mengirim Menteri Luar Negeri Marco Rubio ke Tel Aviv sebagai bentuk dukungan.
Para analis menilai insiden ini melemahkan kredibilitas Amerika Serikat sebagai penjamin keamanan di Teluk. Elham Fakhro dari Harvard’s Middle East Initiative menegaskan bahwa serangan ini “membongkar kelemahan jaminan keamanan AS.”
Karim Bitar, pengajar di Universitas Sciences Po Paris, menyebut KTT Doha sebagai “ujian nyata” bagi persatuan Arab, sambil memperingatkan bahwa masyarakat kawasan semakin jenuh dengan pernyataan simbolis yang tidak diikuti langkah konkret.
Draft Resolusi Soroti Normalisasi Hubungan
Sebuah draft resolusi KTT yang dilihat Reuters memperingatkan bahwa serangan Israel terhadap Qatar, beserta kebijakan genosida, pengepungan, dan ekspansi pemukiman, mengancam seluruh proses normalisasi hubungan yang sedang maupun akan berlangsung.
Resolusi itu menegaskan bahwa agresi semacam ini “menggoyahkan prospek perdamaian dan koeksistensi di kawasan.”
Israel Makin Terisolasi
Media regional dan pejabat setempat menilai Israel kini menghadapi krisis diplomatik yang semakin dalam. Channel 13 Israel menggambarkan kegagalan serangan di Qatar sebagai “tsunami politik,” yang mendorong negara-negara yang sebelumnya dekat dengan Israel seperti Arab Saudi, Mesir, dan Yordania semakin merapat ke Iran.
Saluran tersebut juga menyoroti bahwa isolasi Israel di PBB semakin parah, sementara kredibilitasnya sebagai sekutu kawasan semakin runtuh. (FBG)