Putin Bicara Multipolaritas, Senjata Ukraina, Pembajakan Prancis, dan Perpecahan AS, di Forum Valdai
Presiden Rusia membahas multipolaritas, kemunduran Barat, konfrontasi NATO, dan perpecahan internal AS dalam sesi panjang di Sochi
FAKTABERITAGLOBAL.COM – Sochi, 03 Okt 2025 – Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri sesi tahunan Valdai Discussion Club di Sochi pada hari Kamis, di mana ia menyampaikan pidato utama yang komprehensif, berpartisipasi dalam diskusi panel, dan menjawab pertanyaan dari audiens.
Selama hampir empat jam, Putin menyinggung berbagai topik, mulai dari konflik Ukraina dan kesiapan militer Rusia hingga kemunduran Barat, “pembajakan” Prancis, pasokan rudal AS, serta pembunuhan aktivis Amerika Charlie Kirk.
Multipolaritas sebagai Respons terhadap Hegemoni Barat dan Erosi Demokrasi
Putin menggambarkan momen global saat ini sebagai “perubahan cepat dan drastis,” dengan multipolaritas muncul sebagai konsekuensi alami dari upaya Barat untuk memaksakan hegemoni.
“Multipolaritas telah menjadi konsekuensi langsung dari upaya untuk membangun dan mempertahankan hegemoni global, sebuah respons dari sistem internasional dan sejarah itu sendiri terhadap obsesi untuk menempatkan semua orang dalam satu hierarki, dengan negara-negara Barat di puncaknya. Kegagalan dari upaya semacam itu hanyalah masalah waktu,” ujarnya.
Ia juga berpendapat bahwa demokrasi di Barat telah merosot menjadi manipulasi dan pertunjukan belaka, bukan lagi perwakilan yang nyata.
“Prosedur elektoral demokratis telah berubah menjadi sandiwara, upaya memanipulasi kehendak rakyat – itu tidak akan berhasil. Kita sudah melihat ini di Rumania, misalnya… Itu terjadi di banyak negara,” katanya.
Putin menyinggung pembatalan pemilu presiden Rumania tahun 2024, dengan alasan kecurangan dan campur tangan asing, di mana calon terdepan Calin Georgescu dilarang ikut serta dalam pemilu ulang.
Ia juga mengkritik lembaga internasional seperti OSCE yang menurutnya telah dipolitisasi dan bias, sekaligus menyesalkan bahwa Uni Eropa telah kehilangan kedudukannya sebagai “pusat peradaban yang kuat.”
Barat Harus Mengurusi Diri Sendiri Sementara Rusia Berdiri Teguh
Menanggapi narasi yang terus-menerus bahwa Rusia berniat menyerang NATO atau Uni Eropa, Putin menolak hal itu sebagai bentuk ketidakmampuan atau kebohongan yang disengaja oleh para politisi.
“Sejujurnya, yang ingin saya katakan hanyalah: Santai, tidurlah dengan nyenyak, atau tangani masalah Anda sendiri,” katanya, mendesak UE untuk fokus pada masalah migrasi dan ekonomi daripada membayangkan agresi Rusia.
Ia juga menegaskan bahwa Rusia tidak bisa tampil lemah. “Sejarah menunjukkan bahwa kelemahan menciptakan godaan, sebuah ilusi bahwa perselisihan dengan kita bisa diselesaikan melalui kekuatan,” ujarnya.
Menurut Putin, konflik Ukraina telah mengubah militer Rusia menjadi salah satu kekuatan paling siap tempur di dunia, yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap tantangan.
“Jika kita berperang dengan seluruh blok NATO… kita harus percaya diri pada diri kita sendiri, dan kita percaya diri,” tegasnya.
Pembajakan Prancis, Ejekan Macan Kertas, dan Ancaman Tomahawk oleh AS
Putin ditanya tentang penyitaan kapal tanker oleh Prancis baru-baru ini yang diduga terkait dengan apa yang disebut “armada bayangan” Rusia.
Ia mengecam tindakan itu sebagai pembajakan dan menuduh Paris menggunakan langkah tersebut untuk mengalihkan perhatian dari masalah domestik.
“Apa yang dilakukan terhadap perompak? Anda menghancurkan mereka. Apa lagi yang harus dilakukan terhadap perompak? Ini tidak berarti perang akan meletus di lautan dunia besok, tetapi risiko benturan pasti akan meningkat tajam dan signifikan,” kata Putin.
Berbicara tentang Amerika Serikat, Putin menolak deskripsi Presiden Donald Trump baru-baru ini tentang Rusia sebagai “macan kertas,” seraya menyebut Trump mungkin berbicara dengan nada ironis.
“Apa selanjutnya? Yah, dalam hal itu, pergilah dan hadapi macan kertas ini. Namun, seperti yang Anda lihat, kenyataan di lapangan berbeda,” ujarnya.
Putin mengatakan Ukraina kehilangan hampir 45.000 tentara hanya dalam bulan September, sambil menegaskan kembali bahwa Rusia pada dasarnya sedang berperang dengan seluruh aliansi NATO.
Mengenai persenjataan AS, Putin memperingatkan bahwa pemberian rudal jelajah Tomahawk kepada Ukraina akan secara signifikan meningkatkan ketegangan tanpa mengubah realitas di medan tempur.
“Pengiriman senjata ini akan menandai tahap baru eskalasi,” katanya, menekankan bahwa Ukraina tidak bisa mengoperasikan sistem tersebut tanpa keterlibatan langsung militer AS.
Pembunuhan Charlie Kirk sebagai Tanda Perpecahan AS
Dalam salah satu pernyataan yang paling tidak terduga, Putin menyinggung pembunuhan aktivis konservatif Amerika, Charlie Kirk, yang dibunuh oleh penembak jitu di Utah bulan lalu.
Menyebutnya sebagai “kejahatan keji,” Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Kirk dan menilai pembunuhan itu mencerminkan parahnya perpecahan internal di Amerika Serikat.
“Kejahatan ini adalah tanda adanya perpecahan mendalam dalam masyarakat,” katanya, mengaitkan tragedi tersebut dengan ketidakstabilan dan perpecahan yang lebih luas di dalam AS. (FBG)
Sumber: RT News