Putin Dukung Maduro Ditengah Peningkatan Konfrontasi AS di Karibia
Presiden Rusia itu menyatakan solidaritas dengan perjuangan Venezuela menghadapi tekanan Washington, sekaligus menegaskan kembali kemitraan strategis di tengah meningkatnya ketegangan.
Rusia, FAKTAGLOBAL.COM — Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan dukungan kuat kepada Presiden Venezuela Nicolás Maduro ditengah peningkatan tekanan militer dan ekonomi Amerika Serikat di kawasan Karibia.
Dalam percakapan telepon pada Haru Kamis, Putin menekankan pentingnya mempertahankan kedaulatan nasional dan menolak campur tangan asing — sebuah pesan yang sejalan dengan tekad Venezuela untuk menghadapi operasi eskalatif Washington di wilayah tersebut.
Menurut Kremlin, Putin menegaskan kembali “solidaritasnya dengan rakyat Venezuela” dan mendukung tekad pemerintahan Maduro untuk mempertahankan kepentingan nasionalnya di tengah tekanan AS.
Pembicaraan Putin–Maduro Tegaskan Penguatan Hubungan Strategis
Dalam pembicaraan tersebut, kedua pemimpin menekankan kekuatan dan perkembangan hubungan Moskow–Caracas.
Mereka kembali menegaskan komitmen mereka terhadap perjanjian kemitraan strategis yang ditandatangani pada Mei lalu, yang menjadi landasan kerja sama kedua negara.
Pemerintah Venezuela menyatakan bahwa percakapan itu menegaskan “sifat hubungan bilateral yang strategis, kuat, dan terus berkembang,” serta menambahkan bahwa Putin mendukung upaya Maduro untuk memperkuat perdamaian, stabilitas politik, dan pembangunan ekonomi.
Penyitaan Kapal Tanker Venezuela oleh AS Picu Kemarahan
Percakapan telepon tersebut berlangsung setelah Amerika Serikat menyita sebuah kapal tanker yang berangkat dari pelabuhan Venezuela awal bulan ini.
Jaksa Agung AS Pam Bondi mengklaim kapal itu telah dikenai sanksi karena diduga mengangkut minyak dari Iran.
Caracas mengecam tindakan tersebut sebagai aksi pembajakan, menuduh Washington berupaya “menjarah” sumber daya alam Venezuela dengan kedok operasi penegakan hukum.
Militerisasi AS di Karibia Tingkatkan Ketegangan Regional
Amerika Serikat telah mengerahkan armada laut ke Karibia, dan sejak September telah menyerang lebih dari 20 kapal yang diklaim sebagai kapal pengangkut narkoba di perairan internasional.
Menurut Reuters, Washington bersiap mencegat lebih banyak kapal yang mengangkut minyak Venezuela sebagai bagian dari kampanye tekanan terhadap Maduro, yang dituduh Presiden Donald Trump — tanpa bukti dalam laporan tersebut — membantu kartel narkoba.
Maduro dengan tegas membantah tuduhan tersebut, menegaskan bahwa pemerintahnya tidak memiliki kaitan dengan perdagangan narkoba. Ia mengecam tindakan Washington sebagai “kolonialis” dan memperingatkan AS agar tidak melancarkan “perang gila” di kawasan.
Venezuela Berjanji Melawan Agresi AS
Maduro berjanji akan mempertahankan Venezuela dari potensi invasi, menegaskan bahwa Caracas tidak akan tunduk kepada taktik pemaksaan Washington.
Dukungan yang ditegaskan kembali oleh Moskow menunjukkan bahwa Venezuela tetap sejalan dengan para mitra yang menolak intervensi AS dan mendukung hak negara tersebut untuk menentukan jalannya. (FG)


