Rusia Ancam Pembalasan atas “Pencurian” Aset oleh Inggris
Moskow isyaratkan kesiapan merebut kembali aset beku melalui ekspansi wilayah dan penyitaan properti, mengecam “pencurian” oleh Inggris serta dukungan pada “neo-Nazi”
Russia, FAKTABERITAGLOBAL.COM - Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengeluarkan peringatan keras kepada Inggris, menyatakan bahwa Rusia akan memulihkan asetnya yang dibekukan di Barat — yang kini dialihkan ke Ukraina — dengan merebutnya kembali secara “langsung.”
Hal ini, jelasnya, berarti mengambil alih tanah, properti, dan real estat Ukraina.
Berbicara melalui saluran Telegram pada 4 September, Medvedev menegaskan bahwa karena jalur hukum untuk merebut kembali dana tersebut hampir mustahil, satu-satunya pilihan realistis bagi Moskow adalah mengambil kembali padanan fisik dari aset yang dicuri tersebut.
Ia menekankan bahwa pernyataannya tidak mencakup wilayah Donbass dan Novorossiya yang, ia tegaskan, sudah menjadi bagian dari Rusia.
Tuduhan Pencurian dan Dukungan terhadap “Neo-Nazi”
Medvedev dengan keras mengkritik langkah London yang menyalurkan lebih dari 1,3 miliar dolar hasil keuntungan dari aset Rusia yang dibekukan untuk kebutuhan militer Kyiv. Ia menuduh otoritas Inggris “menyerahkan dana Rusia kepada kaum neo-Nazi” dan menyebut tindakan tersebut sebagai pencurian terang-terangan.
“Ini memberi Rusia hak hukum yang jelas untuk menuntut kompensasi dari Inggris dan rezim Ukraina saat ini,” ujar Medvedev, sambil menyebut Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy sebagai “idiot Inggris” dan menuding bangsa Inggris sebagai “pencuri.”
Mantan presiden Rusia itu menambahkan bahwa Moskow juga dapat menyita aset Kerajaan Inggris, dengan menegaskan bahwa “banyak aset semacam itu” masih dapat diakses, termasuk yang berada di dalam wilayah Rusia. Langkah ini, menurutnya, akan menjadi respons yang tepat terhadap apa yang dilihat Moskow sebagai tindakan ilegal dan bermusuhan.
Rincian Bantuan Militer Inggris untuk Ukraina
Pemerintah Inggris pada 3 September mengonfirmasi bahwa alokasi $1,3 miliar tersebut berasal dari pendapatan aset Rusia yang dibekukan di bawah sanksi Barat. Dalam kunjungannya ke Kyiv, Menteri Pertahanan Inggris John Healey merinci isi paket bantuan itu, yang mencakup:
4,7 juta butir amunisi senjata ringan
60.000 peluru artileri dan roket
Lebih dari 2.500 drone
Lebih dari 200 sistem peperangan elektronik
100 senjata ringan
30 kendaraan
Peralatan tambahan pertahanan udara dan anti-drone
Paket ini diberikan di tengah rencana Inggris untuk meninjau kesiapan militernya, termasuk kemungkinan pengerahan pasukan ke Ukraina yang bergantung pada adanya gencatan senjata. (FBG)