Sayyed al-Houthi Kecam Kejahatan AS terhadap Al-Qur’an, Serukan Mobilisasi Massa
Pemimpin Ansar Allah menyerukan aksi nasional dan demonstrasi besar pada Hari Jumat menyusul penghinaan Amerika terbaru terhadap kitab suci umat Islam
Yaman, FAKTAGLOBAL.COM — Sayyed Abdul-Malik Badr al-Din al-Houthi, pemimpin Ansar Allah, mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam tindakan penistaan terbaru terhadap Al-Qur’an yang dilakukan oleh seorang warga Amerika yang mencalonkan diri dalam pemilihan umum, dan menggambarkannya sebagai kejahatan yang disengaja terhadap kitab suci paling agung dalam Islam.
Menurut pernyataan tersebut, penghinaan yang dipublikasikan melalui media Barat dan dimanfaatkan sebagai propaganda elektoral itu merupakan serangan terhadap “yang paling suci dari seluruh kesucian agama di muka bumi.”
Sayyed al-Houthi menyatakan bahwa tindakan tersebut berada dalam kerangka perang Zionis yang terus berlangsung terhadap Islam, yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Inggris dalam kemitraan dengan Israel, serta didukung oleh sekutu-sekutu mereka di Barat dan wilayah lainnya.
Ia menegaskan bahwa permusuhan terhadap Al-Qur’an mencerminkan kegelapan ideologis yang mendalam, sementara Al-Qur’an sendiri tetap menjadi sumber perlindungan, petunjuk, dan penguatan moral bagi mereka yang berpegang teguh padanya, serta benteng yang menyelamatkan dari tirani, kerusakan, dan perbudakan.
AS, Israel, dan Inggris Dikaitkan dengan Perang Lebih Luas terhadap Islam
Dalam pernyataannya, Sayyed al-Houthi mengaitkan penistaan Al-Qur’an tersebut dengan tindakan-tindakan yang lebih luas yang didukung Amerika Serikat, Inggris, dan Israel di Palestina dan kawasan sekitarnya.
Ia merujuk pada kejahatan Israel yang terus berlangsung, agresi harian, serta pelanggaran terhadap kesucian Islam, termasuk serangan berulang terhadap Masjid Al-Aqsa.
Ia menyatakan bahwa perang “lunak dan keras” yang dijalankan oleh kekuatan Zionis dan para pendukung Baratnya bertujuan merendahkan kedudukan Al-Qur’an di tengah umat Islam dan memutus hubungan mereka dengannya.
Ia juga memperingatkan bahwa sikap diam terhadap tindakan-tindakan semacam ini merupakan kegagalan besar serta pengabaian tanggung jawab agama, moral, dan kemanusiaan.
Pernyataan tersebut turut mengkritik peran rezim-rezim sekutu dan platform media yang, menurutnya, secara terbuka mengadopsi narasi Zionis, mempromosikan propaganda Israel, dan berupaya mengalihkan perhatian dari kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina dan dunia Islam.
Seruan Aksi Nasional dan Demonstrasi Besar pada Hari Jumat
Sayyed al-Houthi menyerukan kepada rakyat Yaman untuk menyatakan sikap mereka terhadap penghinaan terhadap Al-Qur’an melalui gerakan rakyat yang luas, dimulai dari aktivitas di universitas dan sekolah, serta berbagai inisiatif yang dipimpin oleh para ulama.
Ia mendorong penyelenggaraan demonstrasi besar pada Jumat sebagai ekspresi identitas keimanan rakyat Yaman dan penolakan tegas terhadap permusuhan Amerika dan Israel terhadap Islam. Ia menyatakan bahwa demonstrasi tersebut akan menegaskan keteguhan Yaman dalam menempuh jalan perlawanan berbasis iman dalam menghadapi agresi AS-Israel yang menargetkan umat Islam.
Pernyataan tersebut menegaskan solidaritas berkelanjutan dengan rakyat Palestina yang tertindas serta kesiapan Yaman untuk menghadapi segala konspirasi yang menargetkan bangsa ini, seraya menyerukan mobilisasi publik yang berkelanjutan, kampanye kesadaran, dan kesiapsiagaan menghadapi tahap-tahap konfrontasi berikutnya.
Pernyataan lengkap itu ditutup dengan doa-doa keagamaan dan slogan-slogan yang menegaskan perlawanan terhadap agresi Amerika dan Israel serta dukungan terhadap Islam dan perjuangannya. (FG)


