Sheikh Qassem: Para Penyintas Serangan Pager adalah ‘Simbol Keteguhan’
Sekretaris Jenderal Hizbullah Tegaskan Peran Para Luka-Luka dalam Menjaga Semangat Perlawanan dan Menuntun Jalan Menuju Kemenangan
Lebanon, FAKTABERITAGLOBAL.COM – Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, menyampaikan pidato komprehensif yang menekankan peran spiritual dan sosial para korban luka dari serangan teroris Pager.
Ia menggambarkan mereka sebagai “para perintis pandangan, kunci harapan, dan perwujudan kehidupan abadi dalam ketaatan kepada Allah.”
Sheikh Qassem menegaskan bahwa mereka yang terluka adalah cahaya yang menerangi jalan kebenaran dan detak jantung yang menjaga keberlangsungan hidup.
Beliau menyatakan bahwa mereka adalah guru, pendidik, dan pembimbing masa kini, yang memberikan pelajaran tentang keteguhan, pengorbanan, dan ketabahan.
Luka-Luka Sebagai Simbol Keteguhan dan Harapan
Dalam pidatonya, Sheikh Qassem menjelaskan bahwa para luka-luka, dengan mengatasi cedera mereka, menunjukkan contoh tertinggi dari ketabahan dan daya tahan.
“Mereka pulih dari luka mereka dan bangkit di atasnya, dan itulah hal terpenting,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa mereka telah melewati ujian berat dan berhasil, keluar dengan tekad baru dan penuh harapan untuk masa depan.
“Para luka-luka ini kini hidup dalam keadaan kebangkitan, dipenuhi optimisme dan kejernihan visi,” tegasnya, sambil menambahkan bahwa pandangan batin mereka jauh lebih besar daripada sekadar penglihatan, karena itulah yang menuntun jiwa menuju keluar.
Membantah Niat Musuh
Sheikh Qassem menjelaskan bahwa musuh Israel berusaha melumpuhkan dan menyingkirkan para luka-luka dari medan pertempuran. Namun yang terjadi justru sebaliknya:
“Mereka kembali memasuki perjuangan dengan kekuatan dan energi yang lebih besar,” tegasnya.
Ia menunjukkan bahwa banyak di antara mereka kini melanjutkan pendidikan tinggi, membuka bengkel, terlibat dalam kegiatan sosial dan budaya, atau memasuki bidang media.
Inisiatif-inisiatif ini, katanya, adalah kontribusi kreatif yang membuktikan semangat mereka yang tak bisa dipatahkan.
“Jangan mengira tindakan kalian kecil,” katanya kepada para korban luka. “Kontribusi kalian, yang dilandasi pengorbanan, memiliki bobot dan makna yang jauh lebih besar daripada jika dicapai tanpa luka-luka itu. Di dalamnya terdapat ruh, cahaya, dedikasi, dan jihad.”
Berakar pada Risalah Islam
Sekretaris Jenderal mengingatkan para luka-luka tentang keterikatan mereka dengan Islam dan risalahnya yang autentik.
“Kalian bersama risalah Islam yang sempurna; bersama Muhammad dan keluarga Muhammad, bersama wilayah, bersama Imam Khomeini (semoga Allah mensucikan ruhnya), dan bersama Pemimpin Imam Sayyed Ali Khamenei (semoga Allah menjaganya). Kalian merindukan panji Imam Mahdi (semoga Allah segerakan kemunculannya).”
Sheikh Qassem juga menegaskan bahwa mereka berjalan di jalan para syuhada terbesar, termasuk “pemimpin para syuhada umat, Sayyed Hassan Nasrullah, para pemimpin syahid, serta semua mujahid dan syuhada, baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak.”
Sebuah Kesaksian di Hadapan Dunia
Dalam penutupnya, Sheikh Qassem menekankan bahwa para korban luka mewakili bentuk tertinggi dari perlawanan dan menjadi bukti hidup di hadapan para ulama dan pemimpin dunia. Ia mengingatkan kembali ucapan Imam Khomeini: “Kalian adalah yang tertinggi.”
Ia menegaskan dengan keyakinan bahwa entitas Zionis pasti akan runtuh:
“Israel akan lenyap, karena ia adalah pendudukan, kezaliman, kejahatan, dan agresi. Dan karena para pejuang perlawanan akan terus menghadapinya hingga pembebasan penuh, berjalan di jalan menuju dua kemenangan besar: kemenangan atau kesyahidan. Ini adalah keuntungan abadi.”
Sheikh Qassem menutup pesannya dengan doa dan salam kepada para luka-luka Pager, luka-luka walkie-talkie, dan semua luka-luka yang telah berkorban dalam perjalanan mulia ini:
“Kemenangan adalah milik kalian. Semoga kedamaian, rahmat, dan berkah Allah tercurah kepada kalian.” (FBG)