SOHR: Lebih dari 1.200 Tewas dalam Pembunuhan dan Kekerasan Sektarian di Suriah
Suriah dilanda gelombang pembunuhan balas dendam dan kekacauan kriminal pasca runtuhnya rezim Bashar al-Assad, di tengah berlanjutnya pelanggaran wilayah oleh Israel di selatan.
Suriah, FAKTABERITAGLOBAL.COM – Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan terjadinya peningkatan tajam dalam pembunuhan terarah, kekerasan sektarian, dan aksi balas dendam di berbagai provinsi Suriah sejak runtuhnya rezim Bashar al-Assad pada 8 Desember 2024.
Menurut laporan tersebut, periode pasca-runtuhnya rezim ditandai oleh meningkatnya tindak kriminal yang menargetkan warga sipil dari berbagai latar belakang sektarian dan politik, menciptakan suasana ketakutan dan ketidakstabilan di seluruh negeri.
Antara 8 Desember 2024 hingga 8 Oktober 2025, SOHR mencatat 1.237 korban akibat aksi balas dendam dan eksekusi di luar hukum. Korban terdiri dari 1.182 pria, 34 wanita, dan 21 anak, dengan sebaran sebagai berikut:
Damaskus: 54 total (53 pria, 1 wanita), 25 kasus kekerasan sektarian
Pinggiran Damaskus: 103 total (101 pria, 2 wanita), 19 sektarian
Homs: 390 total (362 pria, 19 wanita, 9 anak), 257 sektarian
Hama: 284 total (273 pria, 7 wanita, 4 anak), 193 sektarian
Latakia: 119 total (109 pria, 4 wanita, 6 anak), 97 sektarian
Aleppo: 109 total (109 pria), 4 sektarian
Tartus: 82 total (80 pria, 1 wanita, 1 anak), 62 sektarian
Idlib: 21 total (21 pria)
Sweida: 9 total (9 pria), 4 sektarian
Daraa: 55 total (54 pria, 1 anak), 1 sektarian
Deir ez-Zor: 11 total (11 pria)
Eksekusi dan Pembunuhan Balas Dendam
SOHR juga mendokumentasikan 160 kasus pembunuhan balas dendam dan eksekusi di luar hukum antara 8 Desember 2024 hingga akhir tahun tersebut. Korban terdiri dari 159 pria dan 1 wanita, dengan rincian sebagai berikut:
Damaskus: 5 pria
Pinggiran Damaskus: 8 pria
Aleppo: 16 pria
Homs: 41 total (40 pria, 1 wanita), 35 sektarian
Hama: 52 pria, 47 sektarian
Latakia: 19 pria, 19 sektarian
Idlib: 1 pria
Daraa: 5 pria
Deir ez-Zor: 2 pria
Tartus: 8 pria, 5 sektarian
Sweida: 3 kasus tidak disebutkan rinciannya
Pembantaian Sweida dan Eksekusi Lapangan
Pada 13 Agustus 2025, SOHR melaporkan nama 28 warga Suriah, termasuk 12 wanita, yang dieksekusi di lapangan oleh anggota kementerian pertahanan dan dalam negeri selama pembantaian Sweida pada bulan Juli.
Dengan demikian, total eksekusi di Sweida sejak 13 Juli mencapai 429 korban, termasuk 38 wanita, 14 anak, dan beberapa lansia.
Sebelumnya, pada 7 Agustus, SOHR memperkirakan bahwa 9.889 orang telah tewas di seluruh Suriah sejak jatuhnya rezim sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 7.449 adalah warga sipil, termasuk 396 anak dan 541 wanita, yang menunjukkan rentannya kelompok non-kombatan di tengah kekacauan politik dan ketiadaan kendali negara.
Serangan Militer Israel di Selatan Suriah
Sementara itu, pasukan pendudukan Israel terus melakukan pelanggaran wilayah di selatan Suriah. Pada Rabu, patroli militer Israel yang terdiri dari enam kendaraan menyusup ke desa Mualaqa di pedesaan Quneitra, di mana pasukan Israel menembak dan melukai seorang warga yang sedang mengumpulkan kayu bakar di hutan Jabata al-Khashab, sebelum mundur ke wilayah pendudukan.
Sehari sebelumnya, patroli Israel lainnya yang terdiri dari lima kendaraan memasuki kota Al-Samadaniya Al-Sharqiya, juga di Quneitra. Pada Sabtu, 4 Oktober, pasukan Israel menyerbu desa Jumla di barat Daraa dan menahan empat pemuda.
Menurut SOHR, pasukan khusus Israel menyusup ke desa tersebut, menahan para pemuda, dan mendirikan pos pemeriksaan sementara di pintu masuk desa dengan dukungan drone pengintai. Operasi tersebut berlangsung sekitar satu jam sebelum pasukan mundur menuju Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Sumber: (FBG/Al-Mayadeen)