Spanyol Terapkan Embargo Senjata ke Israel
Madrid Terapkan Embargo Senjata Bersejarah sebagai Respons atas Genosida Gaza, untuk akhiri apa yang secara terbuka disebut PM Pedro Sánchez sebagai “pemusnahan rakyat tak berdaya” di Gaza
Madrid, FAKTABERITAGLOBAL.COM – Pemerintah Spanyol mengambil sikap tegas terhadap agresi Israel yang terus berlangsung di Gaza dengan mengumumkan penutupan seluruh pelabuhan dan wilayah udara Spanyol bagi kapal dan pesawat yang membawa senjata, amunisi, atau sistem pertahanan yang ditujukan untuk Israel.
Perdana Menteri Pedro Sánchez, dalam konferensi pers pada Senin, menyatakan:
“Kami telah memutuskan untuk menutup pelabuhan Spanyol bagi kapal Israel yang membawa sistem pertahanan. Kami juga memutuskan untuk menutup wilayah udara kami bagi semua pesawat yang membawa senjata atau amunisi ke Israel. Selain itu, kapal tanker yang memasok bahan bakar untuk militer Israel akan dilarang berlabuh di pelabuhan Spanyol.”
Langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengakhiri apa yang secara terbuka disebut Sánchez sebagai “pemusnahan rakyat tak berdaya” di Gaza.
Ia menegaskan bahwa “ada perbedaan antara membela negara dan membom rumah sakit atau membunuh orang melalui kelaparan,” sambil menyerukan perdamaian yang adil dan segera di Timur Tengah.
Peningkatan Dukungan Kemanusiaan untuk Gaza
Bersamaan dengan embargo tersebut, Spanyol akan meningkatkan bantuan kemanusiaannya kepada rakyat Palestina di Gaza. Sánchez mengonfirmasi tambahan kontribusi sebesar €10 juta untuk Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Ia mengakui bahwa upaya sebelumnya gagal mengurangi penderitaan rakyat Palestina dan menekankan perlunya tindakan internasional yang lebih kuat.
Kebijakan luar negeri Spanyol kini menempatkan dirinya sebagai salah satu pengkritik paling vokal di Eropa terhadap tindakan Israel di Gaza.
Langkah Legislasi dan Sanksi
Harian El Pais melaporkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan paket legislasi untuk menerapkan embargo senjata secara efektif, dan mempertimbangkan percepatan larangan ekspor senjata yang sudah ada terhadap Israel.
Langkah-langkah tersebut diperkirakan akan disahkan pada Selasa dan dapat mencakup sanksi terhadap individu dan entitas yang terlibat dalam perluasan permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Pada Juli lalu, Menteri Luar Negeri Spanyol José Manuel Albares mengumumkan bahwa Madrid akan mendesak Uni Eropa untuk memberlakukan larangan penjualan senjata ke Israel serta menjatuhkan sanksi kepada pihak-pihak yang menentang solusi dua negara.
Sikap Politik Bersejarah
Spanyol telah berulang kali mengutuk perang Israel di Gaza, dengan Sánchez menjadi pemimpin Eropa pertama yang secara terbuka menuduh Israel melakukan genosida.
Sebelum bertemu Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di London, Sánchez mengatakan kepada The Guardian bahwa konflik Gaza merupakan “salah satu episode tergelap dalam hubungan internasional abad ke-21” dan merupakan kegagalan diplomasi global.
Hamas Sambut Baik Keputusan Spanyol
Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, pada Senin mengeluarkan pernyataan yang memuji langkah Spanyol sebagai “langkah politik dan moral yang penting” untuk mengakhiri genosida, kelaparan, dan pengusiran massal yang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina.
Hamas mendesak semua negara pengekspor senjata untuk mengambil langkah serupa serta meningkatkan tekanan politik, ekonomi, dan hukum terhadap Israel.
Gerakan ini menegaskan bahwa tindakan semacam itu sangat penting untuk menghentikan pelanggaran hukum internasional, norma kemanusiaan, dan kehendak kolektif masyarakat dunia. (FBG)



