Tahanan Palestina Bebas, Hamas: Tonggak Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan
Gerakan Perlawanan Tegaskan Persatuan Rakyat dan Prioritas Pembebasan Tahanan di Tengah Penyiksaan Israel
Palestina, FAKTABERITAGLOBAL.COM - Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, menyampaikan ucapan selamat kepada para tahanan Palestina yang baru dibebaskan dan kepada keluarga mereka, menyebut pembebasan ini sebagai “tonggak nasional yang gemilang” dalam perjuangan rakyat untuk kebebasan dan kemerdekaan.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Senin, Hamas menegaskan bahwa Operasi “Baadi Al-Ahrar/Flood of the Free/Badai Kebebasan” merupakan pencapaian nasional bersejarah yang mencerminkan persatuan rakyat Palestina.
Ini menegaskan bahwa komitmen terhadap perlawanan dan hak nasional tetap menjadi satu-satunya jalan menuju pembebasan, kembali ke tanah air, dan pendirian negara Palestina merdeka.
Kegembiraan Rakyat di Tengah Luka dan Pengorbanan
Hamas menyatakan bahwa pemandangan penuh sukacita di kalangan keluarga para tahanan yang dibebaskan—baik di Gaza maupun Tepi Barat yang diduduki—telah memenuhi jalanan dan hati rakyat, meskipun luka mendalam perang masih terasa.
“Perayaan kolektif ini adalah bukti kekuatan dan keteguhan rakyat kami, yang tak pernah dipatahkan oleh kejahatan musuh,” tegas Hamas.
Gerakan tersebut menambahkan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersama kelompok ekstremisnya—termasuk Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich—tidak dapat menghapus kegembiraan rakyat atas pencapaian Perlawanan melalui Banjir Kemerdekaan, yang “dibasuh darah dan pengorbanan, meruntuhkan kesombongan mereka, dan menggagalkan rencana mereka.”
Kesaksian Tahanan: Dua Tahun Penyiksaan Brutal
Hamas juga mengungkapkan kesaksian para tahanan yang dibebaskan, yang menggambarkan “dua tahun penyiksaan fisik dan psikologis paling brutal,” sebagai cerminan “sadisme pendudukan dan fasisme modern.”
Gerakan tersebut menuntut pertanggungjawaban organisasi hak asasi internasional untuk segera bertindak mengakhiri pelanggaran sistematis terhadap tahanan Palestina dan menjamin kebebasan mereka.
Perbedaan Perlakuan: Perlawanan Lindungi Tawanan, Israel Menyiksa Tahanan
Pernyataan itu menekankan bahwa Perlawanan Palestina memperlakukan tawanan Israel “sesuai nilai-nilai Islam, nasional, dan kemanusiaan, melindungi nyawa mereka meski berada dalam risiko,” sementara pendudukan Israel terus “menghina dan menyiksa para tahanan heroik kami setiap hari.”
Menutup pernyataannya, Hamas menegaskan bahwa Perlawanan “telah menunaikan janji kepada para tahanan kami yang merdeka—sebagai bentuk kesetiaan terhadap pengorbanan dan perjuangan mereka—dan pembebasan mereka akan selamanya menjadi prioritas nasional.”
2.000 Tahanan Dibebaskan: Babak Baru Kesepakatan Pertukaran
Kantor Informasi Tahanan Palestina mengonfirmasi bahwa bus pertama dari 38 bus yang membawa para tahanan dari Gaza telah meninggalkan penjara Israel, menandai fase besar dari kesepakatan pertukaran di bawah gencatan senjata Gaza.
Menurut direktur media Kantor Urusan Tahanan, beberapa di antara mereka yang dibebaskan adalah tahanan yang telah puluhan tahun dipenjara. Sebanyak 154 tahanan akan diberangkatkan ke luar negeri, sementara lainnya kembali ke rumah mereka di Tepi Barat, Al-Quds yang diduduki, dan Gaza.
Direktur tersebut menambahkan bahwa pendudukan berusaha menghindari kewajiban perjanjian, sebagaimana terjadi dalam kesepakatan sebelumnya. Namun, Perlawanan Palestina bersikeras memastikan nama-nama yang disepakati tetap dipertahankan, termasuk tahanan jangka panjang dan mereka yang berasal dari Gaza.
Sambutan Massa di Gaza dan Tepi Barat
Di Khan Younis, kerumunan besar masyarakat yang mengibarkan bendera Hamas dan Jihad Islam untuk menyambut para tahanan. Sementara di Tepi Barat, bus yang membawa tahanan tiba di Ramallah, di mana warga berkumpul di Istana Kebudayaan Ramallah untuk menyambut mereka.
Israel Terpaksa Terima Syarat Perlawanan
Dalam pernyataan lainnya, Hamas menyoroti kegagalan Netanyahu dan militer Israel—setelah dua tahun perang pemusnahan—untuk mengembalikan tawanan mereka dengan kekuatan.
Pada akhirnya, Israel dipaksa menerima syarat Perlawanan, menegaskan bahwa satu-satunya jalan bagi mereka untuk memulangkan prajurit mereka adalah melalui pertukaran dan penghentian agresi sepenuhnya.
Gerakan tersebut menegaskan bahwa pembebasan “para tahanan heroik”, banyak di antaranya dihukum seumur hidup dan puluhan tahun dipenjara, merupakan hasil dari keteguhan Jalur Gaza dan keberanian Perlawanan. (FBG)


