Tanggapi Ancaman Netanyahu, Al-Bukhaiti: Yaman Lebih Pilih Konfrontasi Langsung dengan Israel
The movement vows practical measures to turn any hostile act into heavy political, economic and strategic costs.
Yemen, FAKTAGLOBAL.COM — Mohammed al-Bukhaiti, seorang anggota senior biro politik Ansarallah Yaman, memberikan tanggapan tegas atas pernyataan terbaru Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu — yang menyebut gerakan itu “salah satu ancaman terbesar bagi Israel” dan berjanji akan bertindak melawannya.
Al-Bukhaiti mengatakan setiap agresi Israel terhadap Yaman “akan dihadapi dengan respons segera dan menghancurkan,” dan menambahkan bahwa Ansarallah lebih memilih konfrontasi langsung dengan Israel.
Al-Bukhaiti membingkai konfrontasi langsung dengan Israel sebagai preferensi strategis. Ia berargumen bahwa bentrokan langsung “biayanya lebih sedikit daripada perang saudara” dan dapat memperkuat persatuan umat Islam.
Ia memperingatkan bahwa agresi Israel terhadap Yaman tidak akan dibiarkan tanpa balasan dan berjanji akan ada tanggapan yang kuat dan segera.
Respons Praktis, Bukan Sekedar Retorika
Pejabat tersebut menekankan bahwa kesiapan Ansarallah tidak terbatas pada retorika. Ia menjanjikan opsi-opsi praktis yang dirancang untuk mengubah setiap langkah bermusuhan menjadi “biaya politik, ekonomi, dan strategis yang berat” bagi Israel.
Menurut pernyataannya, respons akan bersifat konkret dan dimaksudkan untuk membebani kepemimpinan Israel secara signifikan.
Pernyataan itu menggema dengan komentar sebelumnya dari pejabat senior gerakan lain yang menggambarkan ancaman Israel sebagai dalih untuk membenarkan kebijakan agresif.
Pejabat Ansarallah berkali-kali memperingatkan bahwa siapa pun yang mengandalkan intimidasi akan menghadapi tindakan timbal balik yang merugikan lawan mereka.
Sikap Deterren dan Kesiapsiagaan
Deklarasi itu menandakan postur deterren dan kesiapsiagaan oleh Ansarallah. Dengan memilih konfrontasi langsung dan menjanjikan langkah-langkah balasan yang nyata, gerakan ini bertujuan mencegah eskalasi lebih lanjut sambil menegaskan bahwa pihaknya akan memungut harga mahal atas setiap agresi.
Sikap semacam ini turut memperburuk ketegangan regional dan menyoroti risiko eskalasi yang lebih luas jika bentrokan terjadi. (PW)


