Trump Desak UE Stop Ketergantungan Energi Rusia, Ini Tanggapan Kremlin
Dmitry Peskov menyatakan bahwa Trump mengejar kepentingan ekonomi AS dengan mendesak Eropa beralih ke minyak dan gas alam cair (LNG) Amerika
Rusia, FAKTABERITAGLOBAL.COM – Kremlin pada Rabu menanggapi seruan berulang Presiden AS Donald Trump agar negara-negara anggota Uni Eropa berhenti mengimpor energi Rusia.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa Trump mengejar kepentingan ekonomi AS dengan mendesak Eropa beralih ke minyak dan gas alam cair (LNG) Amerika.
“Trump tidak pernah menyembunyikan niatnya untuk mengamankan kepentingan ekonomi AS. Cara paling sederhana adalah memaksa seluruh dunia membayar lebih mahal untuk minyak dan LNG Amerika,” kata Peskov kepada harian Rusia RBK.
Ia menggambarkan presiden AS sebagai “seorang pebisnis,” sambil mengutip sebuah ungkapan satir terkenal, “Dia ingin orang Eropa membeli udang kecil seharga lima rubel daripada yang besar seharga tiga rubel.”
Tekanan dan Sanksi AS
Pernyataan itu muncul setelah Trump mengaitkan seruannya agar Eropa menghentikan impor Rusia dengan kemungkinan sanksi baru.
Berbicara di Majelis Umum PBB pada Selasa, ia memperingatkan bahwa Washington siap memberlakukan “putaran yang sangat kuat dari tarif yang sangat keras” terhadap mitra dagang Rusia kecuali Uni Eropa mematuhi atau Moskow menyetujui penyelesaian terkait konflik Ukraina.
Peskov mengatakan Trump telah “sebagian besar berhasil” mengarahkan pembelian energi Eropa ke Amerika Serikat, namun mencatat bahwa pergeseran itu telah membebani anggaran negara dan para wajib pajak di seluruh Uni Eropa.
Ia menambahkan bahwa Rusia telah mengalihkan ekspor energinya ke pasar alternatif, termasuk China dan India, sehingga mengurangi dampak dari pengurangan pembelian oleh Eropa.
Kebijakan Energi Uni Eropa
Uni Eropa telah memangkas ketergantungannya pada bahan bakar fosil Rusia secara tajam sejak 2022 dan bertujuan untuk menghentikannya sepenuhnya pada 2027.
Namun, beberapa negara anggota, termasuk Hongaria dan Slovakia, tetap sangat bergantung pada pasokan energi Rusia.
Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto menegaskan kembali pada Selasa bahwa Budapest tidak dapat beralih pemasok karena keterbatasan infrastruktur dan kewajiban kontrak.
Moskow menggambarkan tuntutan AS untuk mengakhiri impor energi Rusia sebagai “ancaman,” memperingatkan bahwa hal itu dapat melemahkan keamanan energi Eropa dan meningkatkan biaya melalui pemasok perantara. (FBG)
Sumber: RT