Trump: Israel Bisa Lanjutkan Perang Gaza atas Perintah Saya
Presiden AS itu mengisyaratkan kendali langsung atas eskalasi militer Israel, sambil meremehkan kemungkinan mengalahkan Hamas meski mengancam perang penuh
Palestina, FAKTABERITAGLOBAL.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara terbuka menyatakan bahwa ia dapat memberi izin kepada Israel untuk melanjutkan serangan militer di Gaza jika Hamas dianggap tidak mematuhi kesepakatan gencatan senjata, dengan menyatakan bahwa pasukan Israel dapat kembali “segera setelah saya mengucapkan kata itu.”
Pernyataan tersebut, disampaikan dalam wawancara dengan CNN, menunjukkan peran menentukan Washington dalam nasib Gaza dan mengungkap kesiapan Trump untuk menyalakan kembali perang meski bencana kemanusiaan masih berlangsung.
Trump: “Saya yang Memegang Pelatuk” atas Perang di Gaza
Ketika ditanya apa yang akan terjadi jika Hamas menolak melucuti senjata, Trump menjawab:
“Israel akan kembali ke jalan-jalan itu segera setelah saya mengucapkan kata itu. Jika Israel bisa masuk dan menghajar mereka habis-habisan, mereka sudah melakukannya.”
Ia juga mengakui, “Saya harus menahan mereka. Saya bersitegang dengan Bibi.”
Pernyataan ini menegaskan realitas keras — bahwa kelanjutan atau penghentian perang diperlakukan bukan sebagai urusan hukum internasional, melainkan keputusan politik dari Washington.
Trump Akui Israel Tidak Mampu Menghancurkan Hamas
Dalam nada yang mengejek, Trump menambahkan:
“Jika Israel mampu sepenuhnya menghancurkan Hamas, mereka sudah melakukannya sekarang.”
Pengakuan ini menegaskan apa yang telah lama diyakini faksi-faksi perlawanan: bahwa meski didukung kekuatan militer AS, Israel gagal menghancurkan Hamas atau mematahkan tekad rakyat Palestina setelah bertahun-tahun pengepungan dan genosida.
Tekanan Pelucutan Senjata dari CENTCOM
Laksamana Brad Cooper, komandan pasukan teroris AS di CENTCOM, pada Rabu malam juga menyerukan agar Hamas segera menyerahkan senjata, mengklaim bahwa ini adalah “momen bersejarah bagi perdamaian.”
Namun, meskipun ada gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Jalur Gaza, kalangan Zionis sendiri telah mengakui bahwa melucuti Hamas atau menghapus gerakan ini sepenuhnya tidaklah mungkin.
Pengakuan Israel: Pelucutan Mustahil
Terlepas dari tekanan eksternal, kalangan intelijen dan militer Israel telah mengakui bahwa melucuti Hamas tidak dapat dicapai.
Laporan menunjukkan bahwa baik invasi darat maupun penahanan massal tidak berhasil membongkar pengaruh atau dukungan terhadap gerakan tersebut di Gaza.
Bahkan setelah penerapan gencatan senjata dan pertukaran tahanan, pihak Israel menyadari bahwa Hamas tidak dapat dihapuskan. (FBG)