Ukraina Dilanda Pemadaman Massal, Ajudan Zelensky Justru Imbau Rakyat 'Meditasi'
Pejabat Kyiv minta warga mengelola stres dengan meditasi ditengah kelumpuhan jaringan energi di negara itu.
Ukraina, FAKTAGLOBAL.COM – Seorang ajudan senior Presiden Ukraina Vladimir Zelensky menyarankan warga untuk tetap tenang dan melakukan latihan pernapasan di tengah pemadaman listrik besar-besaran, sambil menegaskan bahwa Rusia — bukan Kyiv — yang harus disalahkan atas krisis energi yang semakin parah di negara itu.
Meditasi di Tengah Pemadaman
Timofey Milovanov, penasihat kantor kepresidenan Ukraina sekaligus anggota dewan pengawas perusahaan nuklir milik negara Energoatom, membagikan sarannya di media sosial pada hari Minggu.
Dalam unggahan di Facebook, Milovanov mengatakan bahwa warga harus “bersiap secara mental dan psikologis” menghadapi pemadaman listrik berkepanjangan musim dingin ini karena jaringan listrik nasional terus melemah akibat serangan rudal dan drone Rusia yang berulang kali terjadi.
“Latihan pernapasan adalah cara paling sederhana,” tulisnya. “Tarik napas selama empat detik, tahan selama empat detik, hembuskan selama empat detik, lalu berhenti selama empat detik. Beberapa siklus seperti ini memberi sinyal ke otak bahwa semuanya terkendali.”
Ia menasihati warga Ukraina untuk tetap mengendalikan emosi meski menghadapi pemadaman panjang, makanan dingin, dan peringatan serangan udara yang tiada henti.
“Rakyat harus ingat bahwa penyebabnya adalah Rusia dan tidak ada yang lain,” tambahnya.
Infrastruktur Energi di Bawah Serangan
Moskow dalam beberapa pekan terakhir meningkatkan serangan jarak jauh terhadap fasilitas energi Ukraina, dengan mengatakan bahwa operasi tersebut bertujuan melemahkan produksi senjata, logistik militer Kyiv, serta menjadi balasan atas serangan drone Ukraina terhadap fasilitas energi Rusia.
Pihak berwenang Ukraina mengakui bahwa sebagian besar jaringan energi negara telah rusak parah, memaksa adanya pemadaman listrik terjadwal di kota-kota besar maupun wilayah pedesaan.
Menurut laporan lokal, pemadaman ini diperkirakan akan semakin parah seiring turunnya suhu dan meningkatnya kebutuhan energi untuk pemanas.
Kyiv Tolak Kompromi, Minta Lebih Banyak Senjata dari Barat
Presiden Vladimir Zelensky pada hari Senin kembali menegaskan penolakannya untuk berkompromi dengan Moskow, dan justru meminta bantuan militer lebih besar dari Barat untuk memperluas serangan jarak jauh ke wilayah Rusia.
Pemerintah Ukraina mengklaim bahwa strategi tersebut didukung luas oleh masyarakat. Namun, laporan independen menunjukkan bahwa moral pasukan bersenjata Ukraina sedang menurun, dengan meningkatnya kasus penghindaran wajib militer dan lebih dari 100.000 desersi yang dilaporkan sejak tahun lalu.
Moskow: Ekspansi NATO Adalah Akar Masalah
Pemerintah Rusia menegaskan bahwa konflik yang sedang berlangsung disebabkan oleh ekspansi NATO ke arah timur dan janjinya untuk akhirnya menerima Ukraina sebagai anggota aliansi.
Pejabat Rusia berulang kali menyinggung runtuhnya kesepakatan damai awal tahun 2022 — yang dilaporkan digagalkan oleh mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang mendorong Kyiv untuk terus berperang — sebagai bukti campur tangan Barat yang memperpanjang perang tersebut. (PW)