Velayati: Israel Dipaksa Terima Gencatan Senjata Setelah Gagal Capai Tujuan
Sekjen Majelis Kebangkitan Islam Dunia itu memuji Perlawanan Palestina dan memberi penghormatan kepada Para Syuhada Gaza
Iran, FAKTABERITAGLOBAL.COM – Sekretaris Jenderal Majelis Kebangkitan Islam Dunia, Ali Akbar Velayati, menyatakan bahwa rezim Zionis gagal mencapai salah satu dari tujuan yang telah dideklarasikannya dan oleh karena itu terpaksa menerima gencatan senjata — sebuah indikasi jelas atas kekalahan mereka.
Menurut Kantor Berita Mehr, dalam pesannya kepada Konferensi Khusus Kebangkitan Islam yang berfokus pada “Perkembangan Perlawanan Palestina dan Peringatan Syahid Muhammad al-Durrah serta Anak-Anak Syahid Gaza,” Velayati memuji penyelenggaraan pertemuan penting ini pada masa yang sangat krusial dalam sejarah dunia Islam.
Ia menekankan bahwa ketika rakyat Palestina yang tertindas namun teguh berdiri menghadapi mesin perang Zionis dengan iman, pengorbanan, dan keteguhan, mereka sekali lagi menunjukkan kepada dunia kebenaran dan legitimasi perlawanan.
Ia menegaskan, “Penyelenggaraan konferensi berharga ini pada masa penting dalam sejarah dunia Islam — ketika rakyat Palestina yang tertindas dan tegar berdiri menghadapi mesin perang Zionis, kembali menunjukkan melalui iman, pengorbanan, dan keteguhan mereka akan kebenaran perlawanan — adalah langkah yang diberkahi dan patut diapresiasi.”
Tujuh Puluh Tahun Penindasan dan Keteguhan yang Tak Pernah Luntur
Velayati menegaskan bahwa selama lebih dari tujuh puluh tahun, rakyat Palestina telah menghadapi pendudukan militer, blokade ekonomi, dan perang psikologis dari musuh-musuh Islam, namun mereka tidak pernah menyimpang dari jalan kebebasan dan perlawanan.
Ia mengenang Syahid Muhammad al-Durrah, seorang anak tak berdaya yang kematiannya membangkitkan nurani dunia, bersama ribuan anak syahid Gaza yang kini menjadi simbol global penderitaan sekaligus martabat.
Perlawanan dan Perubahan Keseimbangan Kekuatan
Menyoroti perkembangan terbaru, Velayati menegaskan bahwa perlawanan Palestina sekali lagi membuktikan bahwa tidak ada kekuatan yang mampu memadamkan tekad sebuah bangsa yang beriman dan sadar.
Agresi brutal rezim Zionis terhadap Jalur Gaza — melalui pemboman sekolah, rumah sakit, dan wilayah pemukiman — dibalas dengan tegas oleh pasukan perlawanan. Respons ini mengubah keseimbangan kekuatan dan menggagalkan tujuan musuh.
Gencatan Senjata sebagai Pengakuan Kekalahan
Penasihat Senior Pemimpin Tertinggi Urusan Internasional tersebut menyatakan:
“Setelah berbulan-bulan perang dan kekejaman, sementara rezim Zionis gagal mewujudkan tujuan yang telah mereka umumkan, rezim itu akhirnya terpaksa menerima gencatan senjata. Ini adalah pengakuan terang atas kekalahan militer dan politik rezim pendudukan — dan kemenangan bagi perlawanan.”
Velayati menambahkan bahwa Hamas dan kelompok perlawanan lainnya, dengan bertumpu pada iman, persatuan, dan keteguhan rakyat Palestina, sekali lagi menunjukkan bahwa jalan menuju martabat dan kebebasan adalah melalui jihad dan keteguhan.
Namun, ia memperingatkan bahwa meskipun gencatan senjata ini telah menghentikan agresi untuk sementara, perdamaian sejati hanya akan tercapai ketika akar pendudukan dicabut dari tanah Palestina, para pengungsi Palestina pulang ke tanah air mereka, bangsa Palestina hidup dengan kehormatan dari sungai hingga laut, dan Al-Quds dibebaskan sebagai ibu kota abadi Palestina.
Kebangkitan Islam: Kekuatan yang Hidup dan Melampaui Batas
Velayati lebih lanjut mencatat bahwa hari ini, poros perlawanan Islam — dari Gaza dan Tepi Barat hingga Lebanon, Suriah, dan Yaman, dengan Iran sebagai poros — telah menunjukkan bahwa Kebangkitan Islam bukan sekadar gerakan intelektual atau politik, tetapi manifestasi iman suatu bangsa kepada janji Ilahi:
“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi,
dan menjadikan mereka pemimpin-pemimpin dan pewaris-pewaris (bumi).”
(QS. Al-Qasas: 5)
Ia menegaskan bahwa gelombang kesadaran dan kebangkitan di antara bangsa-bangsa Muslim kini lebih hidup dan dinamis daripada sebelumnya.
Kebangkitan ini meluas tidak hanya di medan perang, tetapi juga di ranah budaya, media, politik, dan akademik — berhasil menyadarkan opini publik dunia tentang kebenaran perjuangan Palestina.
Kenangan anak-anak syahid Gaza, serta para syuhada perang 12 hari antara Iran dan rezim Zionis dan para syahid tertindas lainnya dari umat Islam, bersinar bak bintang penuntun di jalan perlawanan. Darah suci mereka telah menyirami pohon suci perlawanan, menjadikannya kokoh dan tak terkalahkan.
Keruntuhan Arogansi Global
Pesan itu menekankan, “Hari ini, lebih dari sebelumnya, sistem hegemoni global berada dalam kebingungan dan kemunduran di hadapan kebenaran perlawanan dan kebangkitan bangsa-bangsa.
Soft power perlawanan Islam telah mengguncang klaim legitimasi Zionisme dan para pendukung Baratnya, menyingkap wajah asli mereka yang selama ini mengaku membela demokrasi dan hak asasi manusia.”
Dalam perjalanan ini, tanggung jawab para ulama, cendekiawan, elit, dan media sangat besar. Melalui pencerahan, analisis mendalam, dan keterhubungan yang berkelanjutan dengan umat, mereka harus memperluas kesadaran dan persatuan di dalam umat Islam.
Velayati kemudian memberi penghormatan kepada para syuhada tertindas Palestina dan anak-anak tak bersalah yang menjadi korban kebiadaban penjajah.
Ia menyampaikan apresiasi tulus kepada para penyelenggara konferensi, para cendekiawan, dan tokoh terkemuka yang berkontribusi dalam menjelaskan dimensi kemanusiaan, budaya, hukum, dan strategis dari perjuangan Palestina, serta memohon kepada Allah Yang Maha Tinggi agar memberikan keberhasilan kepada semua yang berkhidmat untuk perjuangan Al-Quds al-Sharif. (FBG)